part 54

102 11 6
                                        

Happy reading

****


Faulina berjalan mengejar Bagas, membuat langkah cowok itu berhenti. "Faulin." ucapnya sambil menoleh kesumber suara.

Faulin mendekati Bagas. "Ich möchte mit dir reden" balasnya.

"was willst du sagen?" tanya Bagas.

"Zuerst möchte ich mich entschuldigen, dass ich dich und deinen Freund zum Streit gebracht habe"

"No, problem. vergiss mich, mir und Dara geht es auch besser" balas Bagas.

"Ich möchte dich, Dara und deine anderen Freunde zu einem gemeinsamen Abendessen bei mir zu Hause einladen. vielleicht als Gruß meiner Entschuldigung und vielleicht unsere Einführung. weil mein Vater Ausländer wie dich sehr mag "

"Wann?" tanya Bagas.

"Heute Abend schicke ich meinen Fahrer, um dich abzuholen Ich warte um 19 Uhr"

Bagas mengangguk, "Oke."

Faulina pun langsung pergi dari tempat itu, namun tiba-tiba Dara berlari menghampirinya. Cewek itu mungkin sudah dari tadi berdiri dibelakang Bagas. "Hei Sayang, kamu udah lama disini?" tanya Bagas sambil memeluk Dara sebentar.

"Gak, udah dari tadi. Itu si Faulin ngomong apa sama kamu?" tanya Dara.

"Gak ada kok, dia cuma mau ngajakin kita makan malem dirumahnya sama teman-teman yang lainnya juga." jawab Bagas.

"Oh yeah?"

"Iya, ntar malem supir bakal jemput kita."

Dara mengangguk paham. "Ya udah yuk kita pulang."

Mereka berjalan meninggalkan sekolah menuju asrama Bagas.

Sesampainya di asrama, mereka langsung masuk kekamar Bagas. "Gak papa kan kalo aku masuk?" tanya Dara yang kini duduk diatas ranjang, namun sesekali dia melihat setiap sudut kamar Bagas. Sudah beberapa hari lama dia berada di Hamburg, tapi baru hari ini dia main ke asrama Bagas.

"Ya udah kamu tunggu disini dulu, aku mau beli makanan buat kita makan siang." ucap Bagas. Yang melangkah keluar dari kamarnya

"Iya jangan lama-lama." teriak Dara dari dalam kamarnya.

Dara melangkah perlahan. "Ya ampun kamar kamu rapi banget, gak ada satu pun yang berantakan disini. Gue yang cewek gak serapih ini, aku gak pernah salah pilih kamu buat jadi pacar aku." ucapnya sambil menyusuri setiap sudut kamar.

Terlihat beberapa foto yang terpajang manis di dinding kamar Bagas, fotonya bersama Bagas yang begitu mesra. "Bagas maafin aku ya, coba aja waktu itu aku gak nerima pernikahan itu. Mungkin aku adalah orang yang paling bahagia bisa milikin kamu, tapi sekarang kondisi aku udah berubah. Aku bukan pacar kamu lagi Gas, tapi sekarang aku milik Bastian seutuhnya. Apalagi sekarang aku lagi mengandung anak dia, seluruh hidup aku milik Bastian, karena sekarang dia udah jadi suami aku sekaligus ayah dari anak yang aku kandung." ucap Dara sambil mengelus perutnya. Tak terasa airmatanya pun menetes, hatinya begitu sesak ketika kembali mengingat pernikahan itu terjadi. Dia duduk dilantai sambil menyenderkan kepalanya keranjang "Aku Cinta sama kamu Bagas, tapi aku gak bisa berbuat apa-apa sekarang. Aku gak tahu apa yang akan kamu lakuin, setelah kamu mengetahui kalo aku istrinya Bastian. Mungkin aku akan terima semua konsekuensinya kalo memang hari itu tiba, dimana kamu tahu semuanya. Maafin Aku Bagas, Maafin aku..!" ucap Dara dengan nada berat, airmata terus membasahi pipinya.

Imperfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang