special momen

116 7 3
                                    

Happy reading

****

Bastian mengenakan jas hitam, serta dasi kupu-kupu yang melingkar rapi dilehernya. Sementara Dara mengenakan gaun berwarna senada dengan Bastian, rambutnya digerai, aura yang sangat terpancar dari keduanya meskipun sesekali Darq menggerutu kar juga hi hi hi hi hiena dia tidak tahu mau dibawa Bastian kemana. "Aduh Bas sebenernya Lo mau bawa gue kemana sih? Kok keliatannya rame banget, emang loh ngajak gue diacara nikahan siapa? Gila Lo ya, gue kan gak diundang ngapain ajak gue segala." Gerutu Dara yang terus mengikuti langkah Bastian.

"Lo tuh bawel banget sih, Lo udah cantik sekarang, pake gaun mewah tapi bisa gak Lo jangan ngedumel Mulu. Pusing gue tahu gak dari tadi denger ocehan Mulu, bisa pecah nih kuping gue." Balas Bastian masih menggandeng tangan Dara hingga masuk kedalam hotel sesekali tersenyum melihat para undangan yang juga ikut masuk kedalam hotel.

Kini mereka sudah berada didalam hotel, dan beberapa langkah lagi keduanya akan sampai di ballroom tempat acara yang akan mereka hadiri.

Rossa berbalik badan saat langkah Dara masuk kedalam Ballroom, hatinya ketika bergetar sepertinya dia merasakan kehadiran Dara dalam ruangan sebesar itu. Rossa berjalan perlahan dengan harapan dia bisa bertemu dengan Dara ditempat ini, setelah Dara pergi dari rumah belum pernah ketemu lagi sama anaknya. Kerinduan yang begitu besar pada anak satu-satunya tidak bisa dia bendung lagi, perasaanya mengggebu-gebu yang sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dara. Menelan ludahnya ketika Dara sedang mengobrol dengan beberapa tamu undangan.

Kini Rossa sudah berdiri dibelakang Dara, dia menghelai nafas panjang lalu memegang pundak Dara membuat cewek itu menoleh.
Dara terpelanga melihat sosok Rossa yang kini sedang berdiri dibelakangnya, dia berbalik badan lalu menatap Rossa dengan begitu dalam. Matanya berkaca-kaca sambil menatap dengan penuh kerinduan. "Bunda." Ucapnya dengan nada berat.

Rossa memegang wajah anaknya. "Dara, Anak bunda. Bunda kangen banget sama kamu, maafin bunda karena gak bisa berbuat apa-apa saat kamu lagi butuh bunda." Ucap Rossa.

"Dara minta maaf sama bunda, Dara udah ngecewain bunda." Dara menunduk sambil menangis sejadi-jadinya.

Rossa mendongak kepala Dara. "Bunda udah maafin kamu jauh sebelum kamu minta maaf, bunda ngerti perasaan kamu sekarang."

"Dara kangen sama bunda." Dara langsung memeluk Rossa dengan erat. Deraian airamata yang terus jatuh kepipinya, dadanya begitu sesak. "Dara kangen banget sama bunda, Dara lagi butuh bunda sekarang."

"Maafin bunda karena gak bisa belain kamu dari ayah, bunda sayang sama kamu.

Sementara Bastian berjalan perlahan kearah mereka matanya berkaca-kaca, kini dia berdiri disamping Rossa sambil ikut memeluk. Dara melepaskan pelukannya, dia memegang perutnya yang sudah besar dan menunjukannya pada Rossa.

Rossa memegang perut Dara, Lalu menatapnya dengan penuh kasih sayang "Sayang"

Dara mengangguk cepat. "Iya"

Rossa tersenyum lebar, lalu kembali memeluk tubuh Dara. Sementara Ayas memandang keduanya yang sedang melepas rindu, Dilihatnya Dara sedang menangis di pelukan sang Bunda yang sudah lama tidak dia lihat setelah Dara pergi dari rumahnya.
Sepertinya dia masih belum berdamai dengan masalah yang terjadi saat ini, sehingga dia pergi begitu saja meninggalkan tempat itu.

Rossa menyadari keberadaan Ayas, dia melepaskan pelukannya lalu mengejar Ayas yang sudah berjalan keluar hotel. Dara menyusul Rossa ditemani Bastian, sepertinya dia juga ingin mengejar ayahnya. Dilihatnya Rossa sedang menangis dihadapan sang ayah, mereka memulai obrolan serius.
Dars mendekat, dengan nada berat dia mulai berbicara. "Sampai kapan ayah kayak gini? Dara tahu Mungkin kesalahan yang Dara lakuin itu fatal dan gak segampang itu ayah bisa maafin Dara."

Imperfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang