Happy reading
***
Dara baru saja ingin memasuki halaman Sekolah, namun tiba-tiba seorang cewek memanggilnya membuat langkahnya berhenti. Dia menoleh ke sumber suara, terlihat Bianca sedang berjalan kearahnya dengan langkah cepat. "Bianca, dia ngapain pagi-pagi kesini? Oh pasti dia mau ketemu sama Bastian, ya ampun masih pagi buta udah nyamperin cowok." Celetuknya sambil melihat kearah jarum jam. "Lima belas menit lagi bell, tapi nih anak masih disini."
Bianca tersenyum simpul ke Dara, dia menarik napas panjang lalu.
Prakk
Tamparan keras dari Bianca secara tiba-tiba di wajah Dara, membuat cewek itu kaget bukan kepalang. "Bianca." Ucapnya kaget sambil memegang pipinya yang panas. Pipinya merah lalu menatap Bianca tak percaya. "Kenapa lo-" ucapnnya terpotong karena tamparan kembali mendarat di pipinya. Mulut Dara terbuka dengan sempurna, wajahnya bingung dan kaget kenapa secara tiba-tiba Bianca menamparnya hingga dua kali.
Bianca menatap tajam Dara dengan penuh amarah dan seperti ingin mencakar gadis yang ada didepannya. "Dasar Lo pelakor, dibalik wajah Lo yang polos dan sok baik ternyata adalah seorang pelakor yang suka ngerebut milik orang lain."
Dara mengerutkan aslinya. "Maksud Lo apa Bi gue gak ngerti, terus Lo kenapa tiba-tiba nampar gue? Apa salah gue sama Lo?"
"Gak usah sok polos deh, emang Lo pikir gue gak tahu kebusukan Lo selama ini. Lo pura-pura baik didepan semua orang, tapi ternyata Lo adalah pengkhianat." Bianca menunjukan beberapa polariod pada Dara dan diterima Dara dengan perasaan cemas dan ragu. Sepertinya dia sudah menebak penyebab Bianca begitu marah besar padanya sekarang.
Mata Dara terpelanga, mulutnya terbuka dengan sempurna dilihatnya foto bersama Bastian sedang mengenakan baju pengantin serta foto kemesraan mereka lainnya. Tubuhnya melemah, airamatanya tanpa terasa menetes kepipi.
"Kenapa Lo diem? Lo masih mau mengelak kalo foto itu bukan foto Lo sama Bastian, kita sesama cewek kenapa Lo tega ngelakuin ini sama gue? Gue udah nganggep Lo sebagai sahabat gue, tapi apa Lo malah khianatin gue dengan menikah sama Bastian." Jelasnya nyerocos tanpa henti, dia menangis sejadi-jadinya. Dara hanya terdiam dan melihat disekitarnya sudah banyak murid yang berkerumun melihat mereka berdua.
Bastian datang ketika emosi Bianca semakin memuncak dan ingin kembali menampar Dara, tapi Bastian berhasil melerai keributan tersebut. "Bianca, kamu apa-apaan sih mau nampar Dara?" Tanya Bastian yang kini berdiri diantar dua gadis itu.
Bianca semakin kesal melihat keberadaan Bastian, "Kenapa kamu tega ngelakuin sama aku, apa salah aku sama kamu Bast?""Maksud kamu apa Bi, aku sama sekali gak ngerti." Tanya Bastian bingung.
Dara memberikan polaroid pada Bastian, lalu Bastian menatapnya lalu menerima polaroid tersebut dengan sedikit cemas. Matanya melebar ketika melihat dirinya bersama Dara sedang mengenakan baju pengantin serta foto mesra lainnya. Nafas Bastian terengah-engah. "Bi aku bisa jelasin semuanya sama kamu, ini semua gak seperti apa yang kamu lihat."
"Jelasin apa? Foto ini sudah menjelaskan kalo kamu udah nikah sama Dara, kamu udah khianatin aku sama dia. Kenapa kamu tega ngelakuin ini sama aku Bast? Apa salah aku sama kamu, bukannya hubungan kita gak ada masalah. Kenapa kamu ngecewain aku, kenapa kamu hancurin kebahagiaan aku."
Bastain memeluk tubuh Bianca. "Maafin aku Bi, aku gak bermaksud untuk khianatin kamu. Aku terpaksa ngelakuin ini, tolong kamu percaya sama aku. Aku sayang sama kamu, aku gak mau nyakitin kamu makanya aku rahasiain ini semua biar kamu gak sakit hati."
"Gak sakit hati kamu bilang? Terus sekarang kamu gak lihat kalo aku udah hancur, kebahagiaan aku hilang saat aku tahu kalo kamu udah nikah sama orang lain. Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu. Aku selalu nunjukin kesemua orang kalo kamu adalah orang yang baik dan bisa bikin aku bahagia. Tapi aku salah, kamu diam-diam ngeduain aku dan menikah sama Dara." Ucpannya sambil menangis dalam pelukan Bastian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love
Teen FictionCinta menyatukan dua insan. Menyatukan dua hati yang saling mencintai. Apa jadinya kalo jika di satukan sama orang yang gak pernah kita inginkan. Bastian dan Dara murid di Sekolah Trisatya, mereka dikenal sebagai murid yang selalu bersaing untuk me...