Anisa Adriana

125 16 0
                                        

Happy reading

****

Bastian dan Bianca beriringan memasuki sebuah pemakaman yang cukup luas, mereka berjalan melewati setiap makam. Seikat bunga yang dibawa oleh Bastian sementara Bianca menjinjing keranjang bunga untuk ditaburkan diatas pemakaman
Setelah sekitar tiga puluh meter akhirnya mereka berhenti disebuah makam.

Anisa Adriana
Binti
Rahmat Jaya

Lahir : 21 April 1979
Wafat : 21 April 2018

Bastian terduduk. Tangannya menyentuh batu nisan bertuliskan nama sang mama yang sudah tenang disisi Allah SWT. Cowok itu menghelaikan nafas sejenak sebelum menaburkan bunga diatas makam sang mama sambil melantunkan doa untuk mama.

"Maafin Bastian ma baru bisa kesini jengukin mama, Mama apa kabar? Bastian kangen sama mama, Bastian butuh mama disini. Bastian ngerasa kehilangan arah tanpa mama, sejak mama pergi Bastian udah gak ngerasain apa itu keluarga, apa itu kehangatan. Papa pergi ma ninggalin Bastian dan sekarang papa udah bahagia sama keluarganya. Maafin Bastian ma, Bastian gak bisa jadi anak yang kuat, Bastian butuh kekuatan dari mama untuk menghadapi semua masalah ini."
Matanya berkaca-kaca sembari masih mengelus batu nisan mamanya. Bastian menatap Bianca ketika mendengar ucapan pacarnya.
"By kamu gak sendirian, aku gak kan pernah ninggalin kamu. Aku akan selalu ada disamping kamu dalam suka mau pun duka. Apapun masalah kamu, kamu bisa ceritakan semuanya sama aku. Aku siap dengerin semua masalah kamu, aku gak mau orang yang aku cintai menghadapi masalahnya sendiri. Kamu gak sendirian, masih ada aku yang akan selalu ada buat kamu, yang akan selalu ada disisi kamu." ucap Bianca dengan penuh penghayatan sambil menatap Bastian.

Bastian tersenyum singkat. "Makasih ya By kamu selalu ada buat aku, kamu selalu bikin aku tenang. Kamu selalu membuat aku ngerasa kalo aku gak sendiri. Aku sayang sama kamu..!" balas Bastian, tangannya menjulur dibahu Bianca lalu mencium keningnya dengan khidmat.

"Aku juga sayang banget sama kamu." balas Bianca.

Keduanya menaburkan bunga diatas makam Anisa sambil membaca beberapa doa untuk Alm.

****

Aktivitas Dara cukup padat dia harus menjemput kedua sahabatnya dirumah mereka masing-masing, karena hari itu mereka berencana ingin menonton film kesukaan dibioskop. Buat Dara itu tak jadi masalah, baginya Sarah dan Clara adalah orang yang paling berpengaruh dikehidupannya. Karena mereka sudah menjalin persahabatan sejak dibangku SMP, dipertemukan tanpa sengaja dan saling menyayangi dan melengkapi sampai saat ini. Kisah pahit, manis, suka, duka sudah mereka lalui.

Setelah memghabiskan waktu sekitar satu jam untuk menjemput kedua sahabatnya, ketiganya sudah berkumpul di dalam mobil Dara karena mereka akan pergi menonton.

"Garing banget sih." ucap Clara, dia menyetel musik yang ada dimobil Dara. Tanpa harus mencari terlebih dahulu, mereka langsung jatuh cinta pada putaran lagu pertama. Dia mengeraskan suaranya hingga full.

"Clara bisa aja sih milih lagunya." gumam Sarah.

"Iya dong siapa dulu dong Clara, Dara tahu banget sih kalo ini lagu kesukaan kita."

"Iyalah, masa temenan hampir lima tahun gak tahu kesukaan kalian apa." balas Dara menyengir sambil sibuk memutar setirnya.

Kehebohan mulai terjadi saat lagu itu dimulai, Clara dan Sarah berteriak sambil menyanyi dengan penuh kegembiraan dan kebobrokan, sementara Dara hanya geleng-geleng melihat kerusuhan sahabatnya. "Aduh berisik, gue nyetirnya jadi gak konstrasi nih."

Imperfect loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang