Happy reading
***
Jam tangan menunjukan pukul 05:30, waktu cepat sekali berlalu saat sedang bersama Bagas."Kita pulang yuk udah mau maghrib, ntar aku dicariin sama bunda."
"Ya udah deh, kasihan kamu pasti capek pulang dari sekolah belum ganti baju." Bagas tersenyum, dia memundurkan motornya lalu memasangkan helmnya.
"Gak papa kan?"
"Iya gak papa kok." Bagas membuka jaketnya dan memberikan kepada Bastian. "Pake ini biar gak masuk angin."
Dara memandang jaket lalu mengambilnya dari tangan Bagas, dia kemudian memasang jaketnya.Mereka naik kemotornya Bagas lalu pergi dari tempat itu
Menghabiskan waktu tiga puluh lima menis diperjalanan akhirnya mereka pun sampai dengan selamat.
Setelah Bagas mengantarkan Dara dia pun langsung pergi dengn diiringi senyum manisnya kearah cewek itu. Dara melangkah kakinya masuk kerumah, yang harusnya dia beberapa langkah berada di dalam rumah tapi sebuah panggilan seorang laki-laki yang membuatnya berhenti ditempat. Dia menoleh kesumber, "Bastian." ucap Dara malas.
"Darimana loh?" tanya Bastian menyedik.
"Ya habis jalan lah sama pacar gue." ketusnya.
"Hebat banget ya anak sekolah baru pulang jam sekarang sama cowok lagi." sindir Bastian.
"Ya terserah gue dong, apa urusannya sama loh. Loh lagian ngapain disini? Merusak suasana hati gue aja loh." sinis Dara menatap Bastian jengkel.
"Lupa ya kalo loh masih ada hutang sama gue, Sekarang loh ikut gue keapartemen." Bastian menarik paksa tangan Dara.
"Apaan sih loh gak usah narik-narik gue juga, gue bisa sendiri." ucap Dara kesal melepaskan genggaman tangan Bastian.
"Ya udah kalo gak dipaksain loh lupa sama hutang loh."
"Ya sabar gue mau ganti baju dulu, loh tunggu dulu disini" ucap Dara sambil melangkah menuju kamarnya.
"Cepetan jangan lama." teriak Bastian.
Tanpa pikir panjang Bastian ikut masuk kedalam rumah Dara, kebetulan rumah itu kosong karena orang tua Dara berada diluar kota. Bastian duduk diruang tengah, memandang setiap sudut ruangan.
Tiga puluh menit berlalu Dara keluar dari kamarnya, menemukan Bastian yang sedang duduk diruang tengah.
"Udah yuk gue udah siap."
Bastian memandang penampilan Dara. "Ya udah buruan cepat, nungguin loh udah hampir satu hari" cibir Bastian melangkah keluar menuju motornya.
***
Dara duduk diranjang menatap ponselnya sambil senyum dan mengetik keypad, sepertinya dia sedang menikmati dunianya disosial media atau menerima gombalan dari Bagas. Sedangkan Bastian baru saja keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk setengah tiang, dia memcari beberapa baju yang akan dipakai di lemari yang cukup besar.
Tiba-tiba Dara teriak ketika melihat Bastian yang sibuk mencari pakaiannya, cowok itu pun kaget dan ikut berteriak.
"Bastian, loh apa-apaan sih cuma pake handuk didepan gue?" tanya Dara menutupi wajahnya menggunakan tangan.
"Gue pikir ada apa loh pake teriak ssgala, lagian kenapa harus ditutupin segala gue kan suami loh jadi gak papa kali." cibir Bastian terkekeh. Dia tidak mengubris perkataan Dara dan terus mencari baju didalam lemari.
Dara bangkit sambil memejamkan matanya dia berbalik membelakangi Bastian. "Bastian cepetan pake bajunya."
Bastian terkekeh, dia memasangkan bajunya lalu memeluk tubuh Dara. Pelukan itu membuat Dara kembali berteriak dan tubunya bergetar. "Bastian, apaan sih peluk-peluk gue."
"Apaan sih loh lebay banget." Bastian memutar badan Dara kehadapannya. "Buka mata loh, lihat dulu gue pake handuk atau gak."
"Gak mau gue ah, loh pasti mau bohongin gue."
Bastian memaksa Dara membuka matanya, dengan sekuat tenaga Dara menahan tangannya agar tidak terlepas dari wajahnya. Tubuh mereka tidak seimbang akhirnya terjatuh diatas ranjang dengan tubuh Bastian berada disampingnya. Mata cewek itu melebar menatap Bastian yang saat ini berada sangat dekatnya, menelah ludahnya, jantungnya berdegup sangat kencang. Bagaimana bisa dia sedekat ini dengan Bastian.
"Ngeliat Dara sedekat ini bikin jantung gue berdetak lebih cepat, dia cantik banget." puji Bastian dalam hatinya.
Dara pun tersadar, dia langsung mendorong tubuh Bastian hingga tersungkur di kelantai. "Ih apasih loh modus banget, dasar cowok mesum." Dara keluar dari kamar.
"Enak aja loh, dasar cewek ngebelin." balas Bastian.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfect love
Fiksi RemajaCinta menyatukan dua insan. Menyatukan dua hati yang saling mencintai. Apa jadinya kalo jika di satukan sama orang yang gak pernah kita inginkan. Bastian dan Dara murid di Sekolah Trisatya, mereka dikenal sebagai murid yang selalu bersaing untuk me...