Belum di edit! |
.._..._..._..._..._..._..|"Selamat Yuji! Kau berhasil." Gin mengacungkan jempol ke arah Yuji yang balas tersenyum lebar.
Tidak ada berbeda dengan anime, Yuji awalnya meneriakkan tentang warisan ini warisan itu, menyelamatkan ini menyelamatkan itu. Yuji tetap saja naif, bisa dimaklumi dari mental anak sma normalnya.
Yaga untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan terus mengontrol bonekanya untuk memukuli Yuji. Gin sedikit penasaran dengan boneka Yaga. Boneka empuk bisa menghasilkan pukulan berat cukup mengusik rasa penasarannya. Gin bertanya pada Gojo hanya untuk mendapat jawaban lumpuh. Gin hanya mengaitkan itu dengan energi terkutuk. Energi bisa melakukan apapun yang mustahil dilakukan logika buminya.
"Satoru, bawa mereka dan jelaskan semua peraturan serta sistem Sekolah ini. " Yaga kembali ke posisi awalnya.
"Oke dokey~.... Kalian berdua ikut aku. Aku akan menjelaskan sambil kita menuju kamar asrama kalian masing-masing. Jadi dengarkan dengan baik-baik." Ucap Gojo menyuruh Gin dan Yuji mengikutinya.
Yuji memberikan kesopanan dengan membungkuk kepada kepala sekolah sebelum berjalan di belakang Gojo.
Gin hanya memberikan anggukan ringan lalu mengikuti Gojo di belakangnya sambil mendengarkan pria itu karena sudah mulai mengoceh.
Gojo membawa Gin dan Yuji ke bangunan asrama untuk anak kelas satu laki-laki. Setiap kelas dan gender memiliki gedung berbeda. Memang benar para petinggi sangat kaya tapi memperbaiki bangunan cukup menguras dompet jika terjadi hampir setiap hari. Tidak ada jaminan keharmonisan dan ketenangan jika asrama saling bercampur-campur. Maka dari itu bengunan di buat berbeda pada lokasi yang berbeda juga.
Tak lupa dia menyampaikan apa yang perlu mereka resap sekarang. Dia menyampaikan hal terpenting untuk penyihir Jujutsu.
Gin hanya bisa melirik Yuji dengan kasihan. Pasalnya Pria berambut putih di depannya hanya melakukan omong kosong tentang dirinya yang kuat. Gin ingin menendang pantat pria tinggi itu, untuk menyadarkannya tentang posisinya.
Setelah beberapa menit mereka sampai di bangunan kuno dekat pinggiran area sekolah. Bangunan masih menjaga bentuk dan tampilan tradisional. Tidak ada yang buruk tentang itu, malah sebaliknya, model bangunan itu hanya menambah keramahan di suasana sejuk para meter sekelilingnya di mana pepohonan hijau nan rindang bertapak dalam di tanah.
Masuk, ada banyak pintu di sepanjang sisi lorong.
Setelah membawa Yuji ke kamarnya Gojo beralih ke Gin.
"Ini adalah kamarmu. Cukup jauh dari mereka berdua." Ucap Gojo sambil melemparkan kunci.
Menangkap Gin menjawab, "Tidak masalah." Lalu membuka pintu untuk melihat tampilan dalam.
Ruangan cukup luas untuk ukuran perkotaan, mungkin itu bisa menjadi adalah kamar terluas dengan tanpa label harga. SMA Jujutsu tidak mengambil sepeserpun uang dari para murid untuk kepentingan sekolah, seperti, Spp, uang sewa, dsj. Hal itu disebabkan karena para petinggi sendiri yang mendanai semua kebutuhan administrasi sekolah dan tidak seperti sekolah normal, kebutuhan sekolah ini sangatlah berbeda. Tapi tidak memungkiri jika dihitung dengan tepat satu persatu jumlah angka uang akan jauh lebih melangit di SMA Jujutsu.
"Bagaimana? Bukankah kamar ini terlalu besar untukmu?"
"Tidak sama sekali, sensei. Tidak ada kamar mandi dan dapur di sini."
"Jangan meminta hati jika kau diberi jari. Jika kau ingin masak mandi atau semacamnya ada tempat tersendiri. Terlalu merepotkan untuk membuat di setiap kamar."
Gin mengangkat bahu, "baik.. Hal-hal gratis tidak akan aku tolak."
Gojo terkekeh lalu menyeringai, "Kita merampok orang-orang tua di atas kau tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Deviate Otaku di Multiverse
Fanfiction!!Warning!! Karya ini tidak untuk bocah!!bagi yang berusia kurang dari 18 tahun mohon mundur. !!Warning!! Author tidak akan bertanggung jawab !!! Ini adalah kisah klise lainnya tentang seorang pria bereinkarnasi di suatu dunia fiksi dengan beberapa...