Bab 52 - Mati suri

398 60 2
                                    

"Ya, mengingat kepribadiannya itu sangat jarang. Tapi bagaimana Anda bisa melupakan aku untuk kesenangan seperti itu, Gojo-sensei?"

Gin berhasil menarik perhatian dengan pintu masuknya. Dia selalu suka melakukan ini.

Ketika dua orang lainnya dilanda kebingungan, Gojo satu-satunya yang cukup normal.

"Oh. Gin.. lama tidak bertemu. Dimana saja kamu selama ini. Kepala sekolah mencarimu, kau tahu? Dan kesenangan apa ini?" Gojo mengangkat wajahnya. Dia bertanya-tanya dari mana saja anak ini selama satu bulan, dia tidak bisa merasakan atau menemukannya dimanapun. Kemudian alisnya sedikit terangkat, "Hoo.. aku ubah pertanyaanku. Apa yang telah terjadi padamu? Kau tampak... sangat berbeda."

Gin bingung dengan pertanyaan terakhirnya ketika dia ingat mata pria tampan ini berbeda.

Satoru pasti memperhatikan detail di tubuhku!

Gin mengangkat bahu, "Sesuatu terjadi." Gin tidak berkeinginan menjawabnya dengan jelas. Biarlah Ossan tersebut membuat dugaan dan idenya sendiri. Pria ini memiliki kemampuan ruang dan akan berbahaya jika pria ini berkeliaran ke dunia lain. Paling utama jangan biarkan Gojo bertemu dengan Kisuke apapun yang terjadi. Tanpa berpikir pun Gin sudah tahu sakit kepala apa yang bisa mereka buat.

"Hei hei kau anggap aku ini apa? Bukankah aku sensei tersayangmu?" Gojo tentu saja tidak puas dengan jawaban Gin. Namun, dia hanya bercanda mengatakannya. Dia mengerti seseorang pasti memiliki beberapa privasi, dia juga punya. Oleh karena itu dia tidak berkeinginan untuk mengusiknya lebih jauh.

"Guru menyebalkan?" Gin memiringkan kepalanya. Dia kemudian duduk tepat di samping Gojo.

Gojo hanya menertawakannya. "Tidak terlalu sebagus apa yang aku bayangkan." Dia kemudian kembali galau kembali. Menghela nafas, katanya, "Sigh~... sepertinya kamu tidak merasakan apapun, ya?"

Gin hendak membuka mulutnya ketika suara feminim penuh ketidaksabaran menyela, "Hei kalian berdua... apakah sudah selesai?"

"Pastikan lakukan dengan hati-hati." Ingat Gojo. Bagaimanapun Yuuji adalah muridnya meskipun hanya satu bulan. Dia sudah memiliki sebuah rencana epic untuk anak itu. Hanya saja petinggi brengsek terlalu keras kepala untuk kebaikan mereka sendiri.

"Hmm... aku sarankan jangan." Gin tiba-tiba membuat komentar yang sekali lagi mengundang perhatian semua orang.

"Ya Nak, aku tidak membutuhkan izin atau apapun darimu untuk melakukan ini. Tapi aku penasaran mengapa kamu menghentikanku?" Ieiri bertanya-tanya sambil memasang sarung tangan di tangan kanannya.

Gojo juga memberikan wajah pertanyaan kepadanya.

Gin mengabaikan kalimat kasar dari wanita itu dan bertanya, "Anda ingin mengotopsinya, kan?"

Ieiri bersenandung sambil mengangguk. Dia telah mengambil sarung untuk tangan kirinya.

"Dia masih hidup loh.. Maksudku tidak sopan membedahnya begitu saja. " Kata Gin sambil mengalirkan sedikit lebih banyak reiatsu ke matanya ketika mengamati mayat Yuji.

Ieiri menghentikan tangannya dan kali ini berbalik untuk menghadap Gin. "Hidup? Darimananya?" dia menganggap klaim Gin lucu. Sebuah lubang menganga tepat di jantung Yuuji, siapapun tahu bahwa Yuji telah mati. Tidak perlu orang pintar untuk mendukungnya.

Gojo di sampingnya mengernyit dan menjadi sedikit serius. "Lanjutkan." Nadanya sedikit memerintah.

"Gojo, jangan bilang kau.." Ieiri mengutarakan pikirannya. Tapi tidak bisa menyelesaikan ketika Gojo memberikan isyarat diam dengan tangannya. Ini membuat Ieiri sangat penasaran. Sangat jarang atau bahkan hampir tidak mungkin Gojo mempercayai seseorang membabi buta seperti itu. Gojo biasanya mengandalkan dirinya sendiri dan cenderung mempermainkan hampir semua hal. Sikap sombongnya terkadang membuatnya lelah. Tapi Gojo tidak memilikinya sekarang. Hanya sedikit harapan yang ada di nada lelaki putih itu.

Setelah memeriksa Yujii lebih cermat, Gin merasakan adanya fluktuasi kuat bersama dengan suatu kehendak terikat, 'Humm.... Jadi seperti itu cara kerjanya, tetapi itu menggunakan kutukan. Meskipun, aku merasakan ada suatu hal yang salah dengan bagaimana kontrak ini terbentuk. Seolah meminjam? Hal menarik lainnya.'

"Yah tidak perlu serius, Gojo-sensei. Dia masih hidup. Mungkin mengobrol dengan Sukuna ini. Sisanya dan kemungkinannya anda seharusnya sudah bisa menduga." Gin menepuk bahu pria tampan itu sembari tersenyum penuh arti.

Sekarang dia bukanlah manusia biasa. Rohnya telah berubah secara drastis dan dramatis. Rohnya mengalami perombakan secara menyeluruh tanpa menghilangkan karakteristiknya. Dia adalah Hollow. Dia adalah murid dari Ilmuwan gila dengan sedikit menyisakan akal sehat. Jadi hal-hal tentang spiritual maupun jiwa sudah pasti tidak bisa lepas dari matanya.

Dipadukan bersama Hakinya, mengamati keanehan berkaitan tentang jiwa semudah melihat Godzilla di tengah-tengah kota.

Dia bisa melihat ada sebuah hubungan di kedalaman jiwa Yuuji. Dia tidak perlu menebak apa atau siapa itu. Dengan disertai pengetahuan anime, sudah pasti Sukuna yang membuat Hubungan tersebut.

Gojo hendak membuka mulutnya, ingin bertanya bagaimana Gin bisa tahu hal itu ketika seseorang tanpa kutukan sepeserpun sebelum ini. Dia juga menjadi sangat penasaran bagaimana anak ini mendapatkan semua energi melimpah itu.

'Sudah pasti itu bukan Kutukan. Miliknya lebih kuat dan .... putih?' Dia tidak bisa menggambarkan apa yang telah dilihatnya.

Namun, Gojo mengurungkan dirinya ketika Mayat Yuji bergerak.

"Nah lihat.. dia masih hidup." Gin menunjuk ke arah Yuji yang saat ini duduk dan menggosok kepalanya.

"Dimana aku.. " Yujii melihat sekeliling sebelum dia merasakan udara menyapu seluruh tubuhnya, "wooah.. kenapa aku telanjang?" Serunya melihat ke tubuh telanjangnya.

Semua orang di sana terkejut. Asisten Gojo gemetar ketakutan.

"Yah sepertinya kau telah meningkat setelah selama ini menghilang." Gojo menepuk bahu Gin. Dia tidak bisa mengatakan apapun saat ini. Batu di pundaknya telah terangkat.

"Woaahh.. ada dua Gojo-sensei!" Seru Yuji ketiak dia melihat di satu sudut. Dia menggosok matanya, mencoba mendapatkan pandangan itu sangat nyata. Rahangnya terbuka, itu nyata!

Matanya kemudian bolak balik antara Gin dan Satoru. Dia mencoba menilai, menemukan perbedaan antara keduanya. "Gojo-sensei tanpa penutup mata?!!"

Gojo menatap Gin dan Gin menatap Gojo, yang masih dibawah penutup mata. Lalu keduanya menyeringai dan berdiri menghampiri Yuji.

Menyesuaikan pita suaranya dengan reiatsu, Gin berkata bersamaan dengan Satoru.

" "Yo! Selamat datang kembali, Yuuji." "

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>

AN : hanya 800+ kata, ada banyak hal yang terjadi, jadi yah, tidak bisa seluang biasanya. Kekurangan isnpirasi juga tidak membantu sama sekali XD.

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang