A/N : Kasih komentar jika ada typo pada paragraf bersangkutan.
Selamat menikmati
________________________________________________-
Setelah hari itu dimana Kisuke menjelaskan panjang lebar tentang dasar-dasar Jiwa, dia memberikan Gin akses ke perpustakaannya.
Ya dia memiliki perpustakaan. Mengandalkan otaknya saja dia tidak akan berkembang dan ingatan tentang sesuatu akan memudar lama kelamaan jika terlalu banyak hal baru masuk ke dalam otak. Jadi dia mencatat apapun yang dianggap berguna.
Bagaimanapun, setiap peneliti pasti memiliki data dan catatan mereka sendiri, selain sebagai pengingat akan kesalahan sebelumnya itu juga akan mempermudah akses pengetahuan serupa serta terkait di masa depan.
Akan sangat membosankan dan melelahkan jika dirinya hanya menjelaskan panjang lebar serta menjawab pertanyaan anak itu. Perpustakaannya akan menyelesaikan dengan bersih.
Tebak.. itu benar-benar efektif.
Selama satu minggu kemudian, Gin hanya mengerami telur di dalam perpustakaan dan akan keluar jika dia lapar, kotor, ingin buang kotoran, dan sebuah atau beberapa pertanyaan.
Namun, yang sangat mengejutkan adalah.. anak itu seorang monster buku. Bukan kutu lagi. Monster dalam hal belajar. Tidak dapat di sangkan belum satu hari anak itu masuk perpustakaannya, dia sudah memiliki puluhan pertanyaan tentang subjek yang seharusnya membutuhkan bulanan hingga tahunan untuk memahaminya dan anak itu hanya menyelesaikannya dalam satu hari. Sial.. Kisuke sangat iri. Dirinya saja yang menyandang genius membutuhkan beberapa hari.
Karena penasaran hari berikutnya Kisuke menggunakan omong kosongnya untuk melihat bagaimana anak itu dalam belajar. Dan dia hanya berdiri termenung di sana beberapa menit menatap tak percaya pada Gin seolah dia menemukan monster langka yang menakutkan.
Apa yang ditemukan sungguh di luar nalar. Sekarang dia bisa mengerti mengapa anak itu monster buku. Cara membacanya sangat gila dan mustahil dilakukan oleh orang normal maupun shinigami seorang kapten dan dirinya sendiri.
Pasalnya dalam satu detik anak itu bisa menyelesaikan tiga hingga sepuluh buku tergantung pada tebal halaman tapi dia, seorang pembuat semua buku itu, tahu dengan pasti jumlah halaman paling sedikit di bukunya dan itu adalah puluhan hampir seratus. Itu adalah buku dasar dari dasar jiwa. sedang tingkat lanjut paling sedikit ratusan halaman. Dan anak itu bisa membacanya sepersekian detik. Jika bukan karena pertanyaan dari anak itu maka Kisuke sudah meragukan pemahaman Gin. Membaca dan memahami dalam dua persoalan yang sama sekali berbeda. Membaca tanpa memahami seperti anda mengambil air dengan jaring.
Tidak ingin jiwa ilmuannya surut, Kisuke segera meninggalkan perpustakaan, membiarkan anak itu melakukan semua yang dia inginkan. Akan bohong jika dia tidak iri. Tapi lebih dari itu dia senang bahwa ilmunya tidak akan terbuang sia-sia.
"Hei aku merasa kau sedang memikirkan sesuatu yang tidak sopan." Tuduh Gin menatap Kisuke dengan tidak senang. Jika itu seorang perempuan cantik maka dia tidak akan keberatan tapi ini berasal dari orang tua jenggotan.
"Tidak~ menurutku itu sangat sopan. Aku memujimu loh~" Kisuke dengan riangnya mengakui kesalahannya tapi juga menepisnya.
Gin mengangkat bahu, "Jadi kamu masih iri ya, Pak Tua. Aku tidak bisa melakukan apapun dengan hal itu. Diriku memang luar biasa."
Yoruichi yang sedang malas-malasan sambil mendengarkan pertukaran dua idiot itu tiba-tiba tertawa keras dalam suara dalamnya dalam bentuk kucing. "Fuah~ Sudah berapa tahun Kisuke mendapatkan harga dirinya di tanah. Pfftt~"
Alis Kisuke berkedut. Dia tidak pernah merasa sekesal ini beberapa dekade ini. dia akan memberikan sedikit pelajaran tapi dia di sela oleh pelaku.
"Baik.. jangan mendendam begitu dong~ aku hanya bercanda~... Sekarang sekarang.. Kembali ke hal yang ingin aku tanyakan.. Bagaimana menjadi seorang Fullbringer. Aku bisa tahu hal kasarnya setelah membaca catatan buruk dan acak-acakanmu. Sialan.. tidak bisakah kamu menulisnya dengan rapi. Aku butuh membaca beberapa hingga puluhan kali untuk bisa mengerti satu hal." Ketika mengingat bagaimana bagusnya dan rapinya catatan Kisuke, Gin tidak bisa membantu tapi mendecakkan lidahnya. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun terhadap hal itu. Daripada tidak sama sekali.
Salah satu hal yang dia banggakan selain tubuhnya adalah otaknya. Itu mampu menahan semua asupan tidak berukur selama seminggu ini dan dia tidak merasa itu adalah batasnya. Dengan kecepatannya yang bisa melampaui waktu, kebutuhan panjang waktu yang dibutuhkan untuk belajar menjadi berkurang banyak tak terukur juga. Kedua aspek itu digabungkan maka hanya butuh satu minggu untuk menghabiskan semua buku dan pengetahuan Kisuke.
Gin mendedikasikan waktunya sepenuhnya untuk belajar dan dengan dilatasi waktu yang sangat besar di dimensinya itu membuat pemotongan waktu yang sangat banyak. Dia hanya akan berhenti jika lapar, minum, ingin mandi,buang kotoran, dan pertanyaan kepada Kisuke.
Jika saja catatan Kisuke sedikit rapi maka dia yakin tidak butuh satu minggu untuk menyelesaikan studinya.
"Bukankah tulisanku sangat bagus dan rapi?.. di samping itu tidak masalah bukan dengan kecepatan absurd itu. Jadi jangan memprotes. Dan Apakah kamu ingin menjadi seorang Fullbringer Gin-kun? Aku kira seorang Shinigami lebih baik."
"Oi oi ada apa dengan seringai itu. Kau bisa menutupinya dengan kipas untuk orang lain tapi tidak untuk mataku. Dan bujukan tidak akan berhasil untukku. Aku hanya penasaran. Selain sedikit mirip dengan seorang shinigami mereka juga bebas. Itu adalah poin utamanya." Jelas Gin kepada rubah tua itu. Kisuke masih saja mengungkit menjadikannya seorang shinigami. Gin sudah melupakan berapa kali tolakannya ditepis oleh rubah tua itu ketika hitungan lebih dari sepuluh.
Dia hanya ingin tahu tentang para fullbringer karena konsep roh di dunia ini sedikit mirip dengan dunianya. Jadi apa salahnya mencoba, jika memang berhasil dia bisa menjadikan itu asuransi tambahan untuk ibunya.
Kisuke menyesap tehnya dalam diam sambil berpikir. meletakkan dia angkat bicara, "Begini.. aku ingat menuliskan penjelasan dasar tentang mereka. Lalu apakah ibu kamu, Oosuki-kun, pernah bersentuhan atau kontak dengan Hollow atau reiatsu yang cukup besar untuk dirasakan manusia? Tanpa faktor itu akan sulit untuk menjadikan seseorang seorang fullbringer."
"Terkadang aku salut dengan kecerdasanmu. Tapi kadang-kadang juga otak pintar itu sedikit kendur bukan?" Gin menatap ragu pada Kisuke. Itu adalah pertanyaan yang sulit bahkan untuk seorang jenius sekalipun.
Alis Kisuke berkedut tapi dia menjawab dengan riang ejekan itu, "hoho.. aku hanya bercanda. Siapa tahu kamu lebih dari jenius,Oosuki-kun~. Tapi baiklah kita bisa mencobanya. Apakah kamu siap? Ini bisa menyakitkan loh jika tidak berhasil~."
Gin memutar mata, "Katakan saja aku kelinci percobaanmu. Tidak perlu kiasan untukku aku sudah mengerti jalan otak jenius itu."
"Oho~ benar sangat benar. Aku menganggap itu sebagai pujian." Kisuke melepas topinya menutup semua wajahnya menyembunyikan sebuah seringai lebar. "Karena kamu penasaran mengapa tidak mencoba menjadi?"
"Oi oi .. kisuke apakah kau yakin? Tidak ada jaminan dan dia bisa mati loh?" Yoruichi berceletuk dari tempatnya dengan panik. Dia bisa tahu apa yang akan dilakukan Kisuke tanpa koordinasi apapun sebelumnya. Yah gelar kepala divisi onmitsukido bukan untuk pemanjang nama saja. Meskipun Gin sangat menyebalkan tiada obat tapi dia juga orang yang jujur dan terkadang bisa tulus. Sangat jarang ada orang seperti dirinya di dunia yang penuh tipu daya ini.
"Jangan khawatir~ dia sudah mengatakan tidak apa-apa bukan?~ Jadi jika bisa bantu aku. Bukankah kau memiliki beberapa dendam kepadanya?" Ucap Kisuke tanpa menoleh ke arah Yoruichi.
Gin menghela nafas, "Kapan aku pernah setuju untuk menjadi satu??." Gumam lemah Gin kepada dirinya sendiri. Dia tahu bahwa pria tua itu tidak akan berhenti dan sangat yakin bahwa Kisuke mendengar gumam nya.
Yoruichi menatap Kisuke beberapa saat sebelum menghela nafas. "Baiklah.. jangan marah padaku jika kau mati, Nak. Katakan saja ini pembalasanku."
Begitu suara Yoruichi jatuh, segera tekanan spiritual dua kapten memenuhi ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deviate Otaku di Multiverse
Fiksi Penggemar!!Warning!! Karya ini tidak untuk bocah!!bagi yang berusia kurang dari 18 tahun mohon mundur. !!Warning!! Author tidak akan bertanggung jawab !!! Ini adalah kisah klise lainnya tentang seorang pria bereinkarnasi di suatu dunia fiksi dengan beberapa...