Chapter 30 - Tersesat

614 75 4
                                    


Semua orang kecuali Kon menatap Gin dengan datar seolah mengatakan, 'Apa yang kamu bicarakan?'

Perkataan, nada dan intonasi yang digunakan memang selaras.. tapi melihat ekspresi lumpuh Gin serta begitu mata mereka menyapu ke bawah. Hanya satu kata yang ada di kepala mereka, 'Yang benar saja.. Oppai??!'

Mereka tidak bisa berkata-kata melihat seorang dengan fashion aneh mengatakan sesuatu yang elegan. Seorang pria muda dengan hoodie hitam dengan lengan putih dan training hitam di bawah, namun yang membuatnya aneh adalah kata Oppai ngejreng sedemikian rupa pada bagian tengah hoodienya.

Gin mengabaikan mereka dan melanjutkan...

"Nah itu yang ingin aku katakan tapi aku belum yakin. Bagaimana kita mulai perkenalan saja dulu. Ini pertama kali kita saling bertemu. Aku Ginaki Oosuki, 17 tahun, pelajar SMA, dan laki-laki lurus... senang bertemu dengan kalian."

Yajima memperhatikan Gin sebentar sebelum mengangguk. Tatapannya melankolis seolah sedang mengenang. 'Melihat dia aku teringat masa mudaku.' Jika makarov mendengar itu maka dia akan mencukur semua rambut Yajima sebelum melemparnya ke selokan. Apanya yang masa muda!

"Aku Yajima, mantan dewan sihir. Senang bertemu dengan kalian. Oh aku juga sedang menjalankan resto sekarang."

"Uugh.. Aku Subaru Natsuki, remaja normal."

Mata Kon bersinar sebelum dia melompat di kepala Gin. Dia akan membuka mulutnya menyombongkan betapa kuatnya dirinya, namun,

Subaru menunjuk ke arah Kon dengan terkesiap. "K-kau jangan-jangan.. tunggu ... kenapa aku baru sadar sekarang?" Sebelum mempertanyakan dirinya sendiri.

Yajima adalah yang paling normal, dia tidak bereaksi banyak dan hanya menatap penasaran kepada Kon. Dunia sihir menyimpan hal-hal yang lebih aneh jadi melihat seekor boneka singa bergerak atau berbicara bukanlah hal yang mengagetkan.

"Dia Kon.. panggil saja begitu." Kata Gin mengambil Kon dan menutup mulutnya agar tidak berisik.

Yajima mengangguk, "lalu sekarang dimana ini?"

Gin mengangkat bahu, "Tidak tahu.. apakah grup memberi peringatan bahwa teleportasi akan acak?"

Mereka semua mengangguk menandakan bahwa mereka menerima pesan tersebut.

"Yah lebih baik kita mencari kota atau desa terdekat. Kita juga perlu makan dan istirahat. Kepalaku masih pusing sedikit."

"Yajima-san, sepertinya telah berpengalaman. Tapi... kemana kita harus pergi..? Aku tidak bisa merasakan apapun dalam radius 500 m. " Gin mewakilkan anggota lain dengan dua kalimat terakhirnya.

Benar.. kemana mereka akan pergi?

Adalah pertanyaan paling dasar di situasi sekarang.

Dalam radius 500 m, Gin tidak bisa merasakan apapun di hakinya selain pepohonan, rerumputan, lumut, serangga, dan hewan. Tidak ada manusia cerdas manapun yang masuk jangkauannya apa lagi sebuah desa.

"Tunggu.. kau bisa merasakan di radius 500m?" seru Subaru setelah mendapatkan poin penting pada kalimat Gin.

"Ya... Ini hadiah setelah menyelesaikan misi." Gin menjawab dengan malas sambil berpikir ke arah mana seharusnya pergi. Tidak lucu jika hanya berjalan beberapa jam tapi tidak menghasilkan apa-apa.

"Oh.. hadiah misi.. ngomong-ngomong.. bisakah aku tahu tingkatan diantara kita?" Subaru menepuk tangannya lalu mengajukan pertanyaan dengan ragu.

Yajima mengangguk, ide Subaru cukup bagus. "Ya itu bagus.. kita bisa lebih berhati-hati dengan itu... aku akan menjadi yang pertama .. aku tidak bisa dikatakan kuat tapi cukup untuk membuat beberapa sihir dasar.... Lebih dari itu Gin-kun.. seberbahaya apakah dunia ini?"

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang