Chapter 32 - Jiraiya

512 59 8
                                    


"Permisi~."

Mendengar seseorang memanggil Jiraiya menoleh hanya untuk menemukan seorang remaja tampan berambut perak. Cukup tinggi untuk seseorang dengan wajah yang muda dan tubuh yang ramping. Dari luar remaja itu terlihat sangat reyok, Namun dia tidak bisa begitu saja menilai dari covernya.

"Ya? Adakah sesuatu yang bisa aku bantu, Nak?"

Gin mendekat sebelum berbisik, "Aku memiliki beberapa informasi menarik. Apakah anda ingin mendengarkan, Sannin-san??" Gin langsung pada poin yang ingin dia sampaikan. Tidak terlalu peduli menggunakan beberapa sandiwara seperti pertemuannya dengan Gojo Satoru. Waktunya cukup sedikit, selain matahari juga telah melengser ke arah barat bagian langit biru.

Jiraiya mengerutkan kening. Seseorang tiba-tiba mendekat dan menawarkan sesuatu belu lagi menyebutkan itu adalah sebuah informasi. Itu bahkan lebih mencurigakan daripada seseorang yang menawarkan sebuah produk kecantikan tak bermerek. Namun,

"Baik.. aku dengar. Ikut aku." Jawab Jiraiya dengan sedikit waspada.

Sekecil dan serumor apapun itu, sebuah informasi tetaplah informasi, itu sangat berguna di berbagai tempat. Dia sudah menghadapi banyak penipu sebelumnya tapi tidak ada diantara mereka yang berupa seorang remaja tampan dan tanpa chakra apapun di dalam tubuhnya. Sangat jarang kasus seperti anak ini selain dia menyembunyikan chakranya hanya genetik yang bisa menjelaskan keanehan itu.

Di dunia ini setiap warga sipil pasti memiliki beberapa tetes chakra yang tidak terlatih atau terkunci di dalam tubuh mereka, baik itu seorang bayi. Tapi tidak bisa di pungkiri kasus seperti anak itu dunia ini. Kasus khusus tanpa chakra setetespun sungguh langka seperti seekor bijuu. Hanya ada dua alasan kasus itu dapat terjadi, yaitu, kelainan genetik atau teknik penyembunyian chakranya sangat bagus.

Melihat anak di depannya opsi pertama hampir tidak mungkin.

"Sangat bagus. Mohon pimpin jalan." Gin mengulurkan tangannya memberikan langkah pertama untuk Jiraiya. Gin tidak keberatan dengan kewaspadaan Jiraiya karena diterima saja itu sudah bagus dan jika langkahnya di injak oleh target dia hanya akan terus maju tidak akan repot-repot memikirkan dan mempertimbangkan reaksi target.

Jiraiya menatapnya sebentar lalu mengangguk dan memimpin.

Dia membawa Gin ke sebuah gubuk reyot tak berpenghuni. Bisa diketahui bahwa Jiraiya hanya memilihnya karena lingkungan sepi atau dia memiliki sesuatu sebagai penjamin jika ada penyerbuan mendadak.

Setelah mendapat anggukan, Gin berkata, "Sebelum anda berkomentar dengarkan dulu oke."

Pria landak itu hanya diam saja.

"Aku akan menganggap itu 'ya'. Oke ... pertama, Konoha dalam bahaya oleh sahabat tercintamu sang ular." Gin bisa melihat bahwa Jiraiya melebarkan matanya sebelum itu mengerut dalam. "Itu akan terjadi sebulan lagi, tepat pada ujian chunin. Oh sebagai tambahan Kazekage hilang mungkin juga karenanya, Selain memiliki sebuah krisis juga karena hanya Sunagakure lah yang memiliki kemungkinan besar menerima niat baik Konoha. Sebagai pengintai jauh Konoha Anda seharusnya tahu sisanya." Gin memberikan kesempatan Jiraiya untuk berbicara. Dia bisa melihat pria tua mesum itu menjadi serius dan wajahnya mengerut keras.

"Darimana kau tahu ini? Dan mengapa aku harus mempercayaimu?"

Gin mengangkat bahu, "Well.. itu rahasia bisnis. Hanya itu yang ingin aku katakan dan hanya itu layanan gratisnya. Dan tentang kepercayaan.. itu terserah padamu. Bukan urusanku sebenarnya."

"Kau tahu siapa aku bukan?"

"Ya!"

"Bagaimana jika aku memaksamu meludahkan semuanya?" Gin tahu bahwa Jiraiya serius dalam ancamannya. Bahkan untuk karakternya yang mengisi komedi di anime, ketika dia serius Gin harus mengakui bahwa itu cukup mengintimidasi. 

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang