Chapter 4 - Apa itu? ( ͡° ͜ʖ ͡°)

2K 136 4
                                    


Yajima di dalam kantor restorannya menjatuhkan punggungnya di kursi setelah membaca penjelasan Ginaki. Dia tidak percaya dengan hal-hal dimensi lain atau dunia lain. Tapi ketika dia melihat foto yang Ginaki kirimkan, mau tidak mau Yajima harus meski hanya sedikit mempercayainya. Bangunan megah nan tinggi seperti di dalam foto tidak pernah terlintas di matanya atau bahkan pikirannya. Itu terlalu mewah, megah, maju dan .... sedikit sesak.

Mendesah, dia perlu bukti lainnya karena hanya dengan itu tidak akan bisa mematahkan pikiran tuanya. Di dunia sihir tidak ada yang tidak mungkin dilakukan oleh sihir. Jadi bukti kecil seperti itu tidak cukup untuknya.

...

[Kon sedang Offline]

Kon tidak bisa mengikuti obrolan grup ketika hollow besar tiba-tiba datang dan Ichigo menganiaya dirinya yang suci hingga seekor hollow lain sedang mengejarnya di belakang.

"Ichigo brengsek itu. Kenapa dia meninggalkanku disini sendiri dan tidak memberiku sebuah senjata??!!... Bangsa-blergh"

*Bam*

Dia terlempar ke samping ke sebuah dinding karena ayunan kaki hollow yang mengejarnya menciptakan retakan di dinding. Dia salah mengira Hollow besar itu sangat cepat. Dia saat ini berada dalam tubuh ichigo ketika pemilik asli berburu hollow dengan Oneesan cantik Rukia.

"Ugh.. Hollow sialan!" Gerutunya lalu melompat berdiri. Meski membencinya dia harus mengakui bahwa tubuh ichigo tahan lama. " Baiklah akan aku tunjukkan kekuasaan Singa Perkasa ini. Tidak seperti orang-orang tidak jelas itu. Mamamnih ... Orraa.. Orraaa..." dia melompat menerjang ke depan ke arah hollow mengincar wajah putihnya. Wanita akan kalah putih dengan wajah hollow itu.

...

Subaru tidak kaget dengan apa yang Ginaki katakan. Dia sudah memiliki ide samar yang sama ketika mengetahui Yajima benar-benar ada. Dia adalah seorang Neet dan hal hal berbau anime akan menyebabkan otaknya dalam keadaan maksimal, mengerahkan 100% pangkalannya.

Dia juga berpikir bahwa dunianya juga bisa saja merupakan sebuah kisah mengingat fairy tail menjadi sebuah kenyataan di dimensi luar sana. Smartphone nya adalah model lama jadi dia hanya bisa menatap dan menghela nafas ke arah telapak tangan dimana ponsel lipat telentang bebas. Berharap layar biru itu tidak mengganggu penglihatannya.

Seketika layar di depannya menghilang, berubah menjadi ikon kecil di pojok kiri bawah sudut pandangannya. Persis seperti yang dia inginkan.

"Baguslah itu tidak mengganggu lagi."

Karena layar biru menghilang membuat pandangannya kembali jelas. Subaru hanya bisa mengerutkan alisnya teringat bahwa ini bukan dunia bumi modern lagi. Dia bisa melihat banyak demihuman berkeliaran. Telinga dan ekor kucing yang penuh bulu, beberapa kadal berdiri dengan dua kaki, seseorang dengan telinga anjing dan ekor juga tersemat di belakangnya.

Ahh~ inilah romansa wibu~

Subaru menggelengkan kepalanya menyingkirkan pikirannya yang tidak sopan karena memikirkan hal tersebut.

Kasihan dirinya,, Apa yang dia temui hanyalah kelopak bunga mawar saja. Dia tidak melebarkan pandangannya ke arah tangkai, batang hingga ke akar dimana hal tersembunyi kemungkinan berada. Jika melihat bangunan di sekitar maka era dirinya datang adalah bisa jadi era pertengahan atau lebih ke belakang lagi. Dan apa yang tidak enak tentang abad itu bagi seorang otaku dan neet seperti dirinya? Perang, perselisihan, agama, anutan, fanatisme, dan sejenisnya. Yang berarti pembunuhan adalah hal yang wajah di dunia ini.

"Hei nak, terimalah. Kau sudah seperti itu sejak lama. Apel akan membantumu dan ingat itu apel gratis terakhirmu." Ucap seorang pria jakung berjenggot dan berkumis sambil melemparkan tiga buah apel kepadanya yang dia terima dengan grogi.

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang