Bab 16 - Urahara Shōten

928 90 0
                                        


Matahari bersinar terang di ufuk timur Jepang, di salah satu kota, Karakura tepatnya di sebuah gang gelap antara rumah-rumah bertingkat. Terlihat seekor kucing berbulu hitam legam sedang dengan damai mendengkur konstan di atas tong sampah.

"..!!.."

Sampai, tiba-tiba saja kucing itu melebarkan mata sebelum melompat sejauh yang dia bisa dan menggeram ke satu arah.

Meooww grrr

Di sana berdiri seorang remaja tampan berambut putih beranting dengan pakaian kasual tiba-tiba saja muncul entah dari mana mengejutkan kucing tersebut serta mengganggu tidur damainya.

Gin menggeleng kepalanya sedikit kuat. Teleportasi sebelumnya seperti mengacaukan otak dan perutnya. Jika itu orang lain dia yakin mereka akan berlutut di tanah atau mencari tempat sampah guna membuang pelangi isi perutnya. Untung saja dia bukan manusia biasa jadi toleransinya sedikit kuat meski tidak sampai menyebabkan kekebalan. Dia tidak ingat teleportasi bisa memusingkan ini.

"Tidak bisakah sedikit lebih halus." Gerutu Gin lalu menolehkan leher ke belakang. Sumber geraman latar belakang penyerta kedatangannya di dunia ini.

"Maaf kucing kecil.. aku tidak bermaksud." Ucap sembarang Gin. Dia tahu kucing tidak mengerti bahasa manusia tapi untuk kesopanan dan sedikit mengalihkan perhatian dia melakukannya, mengobrol dengan kucing. Terkadang hal-hal aneh memberikan refresh kepada otak anda tanpa di sadari.

Namun, sepertinya kucing itu tidak terima, pengganggunya, hanya mengucapkan kata maaf dari telah mengganggu tidur paginya. Dia melompat ke kepala pemuda pengganggu ingin sekali menggesek-gesek cakar tajamnya kemanapun itu dapat menggores wajah tampannya.

Merasakan kucing meluncur ke arahnya dengan niat buruk, Gin hanya menangkap kucing hitam itu dengan tangannya. "Terlalu cepat beberapa tahun untuk serangan menyelinap, Kucing kecil~." Gin terkekeh. Sakit kepalanya sudah berkurang banyak akibat interaksi ini. Dan dengan hal itu Gin bisa dengan jelas melihat kucing di tangannya yang mencoba melepaskan diri dengan marah.

'Hmm.. apakah keberuntunganku memang tinggi? Belum satu menit aku datang sudah bertemu dengan salah satu protagonis wanita? Yang seksi pula~.' pikir Gin ketika sosok kucing di tangannya menjadi jelas.

Kucing itu memiliki bulu hitam legam di seluruh tubuhnya, mata kucing beriris emas. Memang dalam pandangan sekilas akan terlihat tidak ada bedanya dengan kucing liar pada normalnya tapi dengan Haki Gin bisa tahu bahwa kucing di tangannya ini berbeda... Sangat berbeda. Dari mata kucing itu menyimpan kecerdasan, mustahil untuk dimiliki seekor kucing, dan bagian pentingnya adalah emosi. Emosi manusia bisa dia rasakan di dalam kucing itu. Dia tidak akan meragukan hakinya. Selain merasakan sekeliling itu juga bisa dengan samar memperhatikan emosi makhluk jika benar-benar dikonsentrasikan.

Tidak salah lagi di tangannya adalah tidak lain tidak bukan kecantikan coklat, Yoruichi Shihoin dalam bentuk kucingnya. Sang mantan komandan divisi 2 Gotei 13, sang 'Flash Goddess', shinigami tercepat yang ada.

"Hush hush.. di sana di sana.. jangan memberontak... kucing baik tidak mencakar okey~." Goda Gin. Kapan lagi bisa mendapatkan kesempatan untuk menggoda kecantikan menyeramkan seperti dirinya. Mumpung Yoruichi masih menganggap bahwa Gin manusia biasa. Tapi mengingat kemunculannya yang tiba-tiba, Gin menepisnya.

Yoruichi, dalam bentuk kucing, memelototi Gin dengan garang seolah mengatakan, 'Turunkan aku atau kau akan mendapatkan lebih buruk di wajah cantik itu!!'

Tidak ingin memperburuk keadaan Gin menurunkan Kucing Yoru dengan lembut lalu membelainya sedikit. Meski dia terkuat di dunianya tapi dalam hal jiwa.. tidak ada bedanya dengan manusia biasa.. tidak lebih tidak kurang sampah novel.

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang