Bab 47 - Ular

326 53 12
                                    

Di satu sisi arena.. Terdapat empat orang yang saling memandang dalam pengertian. Sebuah plat besi kecil, pelindung kepala berlambangkan nada klasik terikat erat menggunakan kain hitam di dahi mereka masing-masing.

Salah satu ninja melakukan gerakan tangan sederhana sebagai isyarat.

*Sring* *Swoosh* *swoosh* *swoosh*

Lalu dari empat penjuru arena muncul puluhan ninja. Mereka masing-masing menargetkan podium penonton.

Empat ninja sebelumnya saling mengangguk, dengan buram mereka bergegas ke tempat yang telah disepakati.

Namun, ada satu orang yang tidak akan membiarkan keempat ninja tersebut mendekati tempat itu. Mereka adalah inti dari rencana Orochimaru.

Tiba-tiba saja bulu kuduk keempat ninja tersebut berdiri. Dengan cekatan mereka masing-masing menghindar ke samping.

*Booom *

Melihat kehancuran yang dibuat oleh anonim, Keempat ninja saling memandang dalam kelegaan. Mereka bersyukur insting mereka menyala di waktu yang sangat tepat atau kalau tidak,,, melihat kehancuran di sana.. mereka yakin pasti akan menjadi ikan peyek.

Kepulan debu berangsur-angsur menghilang terkena terpaan angin, mengungkapkan seorang wanita pirang cantik berdada. Dia tidak lain tidak bukan adalah Tsunade ,salah satu dari tiga sannin.

Mereka berempat di buat kaget saat melihat wanita itu tiba-tiba muncul entah dari mana dan membuat kehancuran itu, kawah berdiameter 10 meter bukanlah sebuah lelucon. Mereka tidak merasakan fluktuasi chakra apapun di sekitar, yang berarti Tsunade tidak menggunakan sebuah jutsu dan membuat kawah hanya dengan tubuh fisiknya saja.

"Tsunade! Ini akan sulit." Salah satu Ninja pria berkata. Dia tiba-tiba merasakan sesuatu yang tidak benar dan menjadi sedikit khawatir bahwa semua rencana akan berbelok. Dia berharap itu tidak banyak.

Ketiga ninja lainnya menganggukkan kepala setuju sambil mengerutkan kening. Meskipun Tsunade sangat kuat tapi mereka adalah berempat. Satu lawan empat, dan mereka masing-masing seorang jonin. Mereka yakin bisa mengalahkan Tsunade tapi tidak yakin dapat membantu Tuan mereka.

"Kalian memiliki insting yang bagus." Tsunade memuji. Tidak ada tanda-tanda kepanikan dalam suaranya. Dia memandang main-main kepada keempat ninja tersebut.

"Aku akan menganggap itu sebuah pujian." Orang yang sama berkata dan membuat sebuah isyarat tangan diam-diam.

Ketiga ninja lainnya menangkap apa yang coba ninja itu katakan, dan mempersiapkan diri.

"Oh kalian main bisik-bisik ya... Yah..." Tsunade melihat ke arah 4 Ninja Suara dan melanjutkan itu dengan senyum licik, "Bagaimanapun, kalian tidak akan bisa membantu Tuan tersayang kalian kali ini."

Keempat Ninja Suara itu menggertakkan gigi, mengetahui bahwa rencana mereka telah digagalkan sebelum dimulai dan terganggu karena membantu 'Tuan' mereka. Keempat Ninja Suara saling memandang dan mengangguk, melepas tudung mereka.

"Hmph, coba kita lihat seberapa kuat Sannin Tsunade," ucap pria bertangan enam seperti laba-laba.

"Ayo kalahkan dia dengan cepat dan segera bantu Orochimaru-sama," kata gadis berambut merah dengan sebuah seruling memposisikan diri di depan mulutnya. "Pasti ada sesuatu yang tidak benar."

"Kami akan mengalahkanmu." kata pria gendut itu mengepalkan kedua tinjunya.

Yang terakhir, yang memiliki wajah pucat dan rambut berwarna pucat, tidak mengatakan apa-apa selain bersiap untuk bertarung. Dia diam karena masih merasakan adanya sesuatu yang salah.

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang