Gin membutuhkan waktu beberapa detik karena dia hanya berjalan santai. Tidak perlu terburu-buru toh teman-temannya butuh beberapa menit untuk mengisi ulang energi mereka.
Setelah berkeliaran tak tentu, ia akhirnya menemukan sebuah desa kecil. Itu tepat sedikit ke arah utara dari arah mereka berjalan sebelumnya.
Menyebutnya desa sepertinya tidak cocok karena hanya ada beberapa bangunan yang benar-benar layak untuk ditinggali. Sedang lainnya.. itu hanya gubuk kayu sederhana atau dalam langkah renovasi... tidak terlalu layak untuk tempat tinggal tapi cukup untuk tempat berteduh.
Hari masih siang, oleh karena itu dapat dilihat beberapa manusia lalu lalang di sepanjang jalan beberapa tapak. Mereka mengenakan pakaian biasa, kuno dan sedikit lusuh. Bisa diharapkan dari melihat lingkungan serta bangunan sekitar.
Gin sebagai penjelajah dimensi tentu akan menarik perhatian. Bukan karena ketampanan atau statusnya sebagai penjelajah namun itu karena hal yang lebih sederhana.
Baju atau pakaiannya.
Tidak ada satupun warga di sana pernah melihat seseorang mengenakan sebuah hoodie, celana training, atau sandal karet. Zaman serta dimensi sudah berbeda maka budaya juga akan sangat berbeda sama sekali. Keanehan seperti ini cukup menarik rasa penasaran manusia manapun.
Gin mendapatkan semua pandangan sekitar seperti dia adalah seekor panda hijau merah di kebun binatang. Tapi tidak ada yang berani mendekat. Bukan karena canggung atau apapun. Mereka tahu bahwa hanya seorang pengusaha kaya atau beberapa ninja peringkat tinggi yang bisa memiliki sesuatu langka. Dan anak itu memakai satu jadi jika sembarang mendekat dan berakhir menyinggung, hanya nyawa taruhannya.
Mereka sudah menderita dari perang dan beberapa bandit, tidak ingin menambah satu lagi. Jadi mereka hanya bisa memperhatikan dari jauh. Lagipula mereka tidak punya banyak nyawa, hanya satu setiap kepala.
Gin mengabaikan tatapan sekitar. Untuknya, tatapan model seperti itu sangat mudah untuk di abaikan. Saat ini prioritasnya adalah mencari sebuah kedai atau bar, penginapan bisa diselesaikan dengan pepohonan.
Dengan situasi desa, tidak akan jauh berbeda tidur di tempat penginapan atau di alam raya. Selain untuk mendapatkan makanan para anggota lain, sebuah Bar adalah tempat berkumpulnya hampir semua informasi di dunia. Juga mengumpulnya uang gratis.
"Akhirnya .. Ketemu!"
Setelah berkeliling Gin melihat sebuah bangunan, tempat keluar masuk kalangan manusia mulai dari remaja, orang kekar, hingga manusia berplat atau seorang ninja. Meskipun tampak depan tidak mempresentasikan sebuah bar atau kedai sedikitpun tapi menilai dari gelagat orang-orang maka Gin tidak ragu.
Kemudian matanya tertarik kepada dua orang pria berplakat di kepala mereka dengan lambang empat garis terpisah bergelombang. Mereka berjalan dengan kaki tertatih-tatih. Dilihat dari jauh pun seorang anak kecil akan tahu bahwa mereka sedang mabuk dan seorang ninja.
'Kiri? Apakah ini negara air? Tapi aku tidak melihat perairan apapun anya hutan belantara juda tidak ada kabut...' Mengangkat bahu, Gin tidak terlalu memikirkannya. Bisa saja kedua ninja itu menjalankan misi atau hanya mencari hiburan atau seperti dirinya, tersesat. Bar adalah tempat berkumpul hampir semua kalangan.
'Yah.. tidak masalah.. target didapatkan.' Gin menyeringai lalu mendekat ke keduanya. Begitu jarak tinggal lima meter dari mereka, sosok Gin tiba-tiba berubah blur, menjadi seperti sebuah hologram dengan koneksi buruk dalam sedetik. Tidak ada yang memperhatikan keanehan itu, selain terlalu cepat, mayoritas di sekitaran adalah warga sipil ... tidak mungkin mereka akan menangkap keanehan tingkat seperti itu dengan mata telanjang. Ditambahn dengan, kedua ninja yang sedang mabuk berat. Itulah mengapa Gin bisa sembarangan.
![](https://img.wattpad.com/cover/261373988-288-k982241.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Deviate Otaku di Multiverse
Fanfic!!Warning!! Karya ini tidak untuk bocah!!bagi yang berusia kurang dari 18 tahun mohon mundur. !!Warning!! Author tidak akan bertanggung jawab !!! Ini adalah kisah klise lainnya tentang seorang pria bereinkarnasi di suatu dunia fiksi dengan beberapa...