Bab 75 - Tim

215 25 4
                                        

Sudah 84 tahun... saya telah tertidur. Kini telah terbangun akibat beberapa bajingan berani membangunkan saya dari tidur saya.

********************************************************************

"Di sini masih ramai meski sudah malam." Subaru mengawasi sekelilingnya. Kedai-kedai di pinggir jalan hanya ada beberapa saja tetapi orang-orang yang lalu lalang masih cukup banyak. Sesuatu yang tidak kamu temukan di era modern. 

"Mungkin karena malam, mereka hanya memberikan pandangan sekali saja." Subaru mengacu kepada pakaiannya dan Yajima. Dia masih memakai seragam olahraganya yang biasa dan Yajima memakai kostum khas, koki.

Sementara, Kon tergantung di pundak Yajima, telanjang. 

"Yajima-san, apakah anda tahu dimana kita harus mencari informasi?" Subaru menggaruk rambutnya. "Bagaimana Gin sebelumnya mendapatkan banyak informasi di sebuah hutan belantara?"

"Gin bisa berlari lebih cepat dariku dan dia pernah bilang menemukan sebuah desa sebelumnya." Kon berbisik. "Orang itu juga memiliki hal yang tidak kita miliki. Jangan terlalu memikirkan orang-orang aneh sepertinya."

"Sigh~." Subaru menghela nafas. "Kamu benar juga. Dia tidak bisa dirujuk dengan akal sehat normal."

"Kenapa tidak mencobanya di sebuah bar?" Yajima tiba-tiba memberikan saran dan senyum. "Di duniaku bar dengan minuman baik selalu ramai di malam hari. "

"Tapi.. anda tahu, aku masih di bawah umur Yajima-san." Subaru sedikit tergoda tetapi dia menahannya. Akal sehat yang di tempat selama belasan tahun tidak mengizinkannya mabuk sedini ini. 

Yajima mengangguk mengerti. Benar, Subaru masih muda dan norma pasti berbeda semenjak dunia juga berbeda. 

Kemudian dia datang dengan saran lain. 

"Mungkin kita mencari penginapan dulu. Hari sudah malam." 

Yajima masuk akal. Meskipun dia datang dari pagi hari, suasana malam membuyarkan sedikit kinerja otaknya. Mungkin karena kebiasaan jadi dia agak sedikit malas. 

Kon tidak memiliki suara sama sekali di sini. Pada dasarnya dia adalah penumpang, selain sebagai angkutan dia tidak berguna. 

Perbedaan bahasa sedikit membingungkan mereka. Setiap toko menyediakan sebuah papan untuk identitas masing-masing, tetapi ketiganya bukan berasal dari dunia ini. Baik itu untuk seni, atau aksaranya, mereka tidak familiar sedikitpun dan ini pertama kali mereka melihatnya. 

Setelah bertanya ke sana kemari, mereka akhirnya menemukan sebuah penginapan. 

"Ini penginapannya? Kita telah berputar-putar kesana-kemari, ternyata dekat dengan bangunan mencolok yang di sebut guild petualang. Sungguh sial bahwa kota ini cukup besar. " Subaru menggerutu. 

Mereka tidak berpikir di dekat bangunan mencolok akan ada sebuah penginapan, biasanya di dekat bangunan seperti itu di penuhi dengan pedagang senjata bagaimanapun itu adalah Guild Petualang. Berbisnis penginapan akan lebih cocok jika dekat dengan gerbang masuk. 

"Mari kita masuk?" Yajima menawarkan. Berjam-jam berjalan kesana-kemari terlalu berat untuk tulang tuanya. Punggungnya sedikit kram akibat di paksakan.. Beruntung dia tidak membawa banyak permata bersamanya, hanya lima bijih. 

"Yah aku sudah lelah." Subaru mendorong bilik pintu. 

Mereka langsung disuguhkan dengan tatapan dari seluruh orang. Lantai pertama dari penginapan adalah sebuah tempat berkumpul dan makan. Di sana banyak petualang bercakap-cakap, mencurahkan pengalaman mereka dan bergosip.

Tatapan tidak lama, mereka segera kehilangan minat pada pendatang baru. Baju yang mereka kenakan memang unik, tetapi dilihat dari wajah, mereka sepertinya orang rumahan.

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang