Bab 17 - Guru Privat

865 87 2
                                    


****************

*Sruup*

Gin dengan santainya menyeruput ujung cangkir di hadapan tatapan tajam , waspada, bingung, dan penilaian dari sekitar. Ada dua orang dan satu kucing selain Gin di dalam ruangan tatami itu. Mereka duduk melingkar mengikuti desain meja.

*Srepp*

Kisuke menyarungkan kipasnya setelah mengamati Gin. "Jadi untuk apa kamu mencariku, Oosuki-kun?"

"Ha-ah~ Akhirnya.. sungguh di tatap dua pria tua bukanlah pengalaman yang bagus. Untung saja ada satu wanita di sini jika tidak aku mungkin sudah melarikan diri." Ucap Gin sambil menatap kucing penuh terima kasih. Dia tahu kisuke dan Tessai tidak bermaksud tapi tetap saja itu cukup ngeri di tatap selama beberapa menit oleh mereka berdua.

"Hoo~ jadi selama ini kau tahu siapa aku?" Tiba-tiba sebuah suara kesal datang dari sang kucing. Mengejutkan. Bagi orang normal. Gin sudah tahu itu akan bicara jadi dia santai saja.

Gin mengangkat bahu, "Anda telah memastikannya."

Yoruichi sangat ingin menggaruk wajah menyebalkan itu sekarang. Jika bukan karena Kisuke tertarik maka dia sudah akan menerjang anak itu. Memukulinya hitam biru.

"Tolong.. maafkan aku.. aku tidak ingin membuat marah sang Flash Goddess. Meski aku kuat diluar tapi tidak untuk jiwaku." Gin mengangkat kedua tangan menandakan penyerahan.

"Huuh. Kau tahu tempatmu." Ucap Yoruichi mendengus dalam bentuk kucingnya.

Kisuke mengamati dari samping. Dia memiliki beberapa ide tentang permintaan pemuda di depannya itu dari pertukaran keduanya.

"Baik.. sudahi semua ungkapan ini. Ya saya memiliki sebuah permintaan atau kesepakatan lebih tepatnya dengan anda, Kisuke Urahara-san." Lanjut Gin ketika Yoruichi tidak menyeret lebih jauh dan berubah serius.

"Heeeh~ aku tertarik. Memang apa yang kamu inginkan dari penjual yang sederhana ini?" Kisuke menebarkan kipasnya di depan wajahnya. Masuk ke dalam mode bisnis.

Gin meninggikan alis. Tidak mengharapkan Kisuke menerima untuk mendengarkan secara langsung. Yang dia tahu pria itu tidak akan begitu saja ikut percakapan, lebih-lebih dari orang mencurigakan seperti dirinya.

"Jangan seperti itu~. Sudah lama tidak ada yang berbisnis denganku." Kata Kisuke seolah tahu apa yang dipikirkan Gin.

"Ini lebih baik... oke ... permintaanku sangat sederhana.. Aku hanya ingin informasi dan pengetahuan semua hal berhubungan jiwa dan jiwa itu sendiri dari anda. Tentu hanya jika anda memiliki pengetahuan tentangnya."

Kisuke bersenandung. Mengira anak itu ingin menjadi shinigami. Tapi sepertinya dugaan pertamanya itu salah. Anak remaja di depannya lebih mementingkan pengetahuan dari pada perubahan langsung. Dia sedikit tertarik dengan anak itu.

Atau dia tidak tahu aku bisa merubah seseorang menjadi shinigami?

Melempar hal itu dari kepalanya, Kisuke memberikan tanda untuk Gin melanjutkan.

Mengambil reaksi itu sebagai jawaban Gin melanjutkan. Bukan bisnis namanya jika hanya satu pihak mendapatkan sesuatu sedang lainnya pulang dengan tangan kosong.

"Tentu dengan harga yang seimbang. Sebelum itu... apakah lalat bisa masuk?"

Kisuke mengerutkan kening sejenak sebelum menggelengkan kipasnya. "Tidak~ kamu tidak perlu khawatir. Aku sudah memasang penghalang di sekitar ruangan dan mereka berdua bisa di percaya~."

"Oh...bukannya aku meragukan.. tapi ... anda tahu... ini bisa kacau jika ditangani oleh orang ceroboh. Informasi yang akan aku tawarkan cukup mudah berubah." Gin hanya ingin memastikan terutama Tessai. Tessai tidak banyak di tunjukan di seri aslinya dengan benar. Hanya dalam cuplikan-cuplikan saja. Sulit untuk mengetahui dengan benar karakter pria tua itu dari sekedar cuplikan saja. Memang benar, Gin sempat membaca Wiki tentang Bleach tapi dia tidak pernah penasaran dengan karakter Tessai satu itu. Jika dia tahu akan bereinkarnasi maka semua informasi anime, manga, dan wiki tentang semua anime akan dimakan habis.

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang