Gin muncul kembali di sebuah gang remang-remang sebelumnya.
Begitu dia sampai di dunianya, Gin bisa merasakan waktu kembali mengalir seketika, bersamaan dengan kedatangannya. Normalnya, orang biasa tidak akan bisa mengetahui apakah waktu sedang berjalan atau tidak. Namun, ini beda kasus dengannya dan teman-teman grup.
Ada peringatan dari sistem Grup, ingat. Teman-temannya tahu dari sana, tapi dirinya sedikit berbeda. Dia sendiri dapat berjalan di dalam pembekuan waktu. Time stop tidak bisa menghentikannya. Namun, tidak memungkiri itu melemahkan kecepatannya. Dia hanya bisa berlari beberapa ratus mil per jam dalam kondisi time stop dan itu hanya bisa berlangsung beberapa menit saja. Membutuhkan banyak bahan bakar untuk bisa bergerak di dalam time stop.
Gin telah bersentuhan langsung dengan waktu menggunakan tubuh fisiknya tanpa perantara apapun, hal tersebut menjadikannya lebih peka terhadap perubahan baik waktu maupun ruang.
Melihat sekeliling, Gin tidak tahu harus berkata seperti apa. Hari masih pagi tapi gang ini terlalu gelap, kan? Bertanya-tanya berbagai aktivitas teduh apa saja yang bisa dilakukan seseorang di sini.
Melempar pikiran itu ke luar, Gin mengendus bau tubuhnya. Dia kemudian melihat jam yang menunjukkan pukul 9 pagi. "Sayang sekali ini masih pagi. Onsen pasti sangat baik untuk tubuh setelah perang."
Apakah itu bisa disebut perang? Gin bertanya-tanya.
Belum lagi, jika ada orang mendengarnya mereka akan menjadi bingung. 'Anda hanya berdiri disana dan itu sudah membuat anda bau? Belum lagi omong kosong tentang perang?' mungkin itulah pikiran orang lain yang melihatnya. Secara harfiah, Gin tidak beranjak dari tempatnya. Tapi Gin telah menjalani kehidupan satu bulan waktu normal di dunia lain.
Tidak ada pilihan lagi, Gin kembali ke asrama sekolahnya. Karena Gin tidak memiliki rencana apapun, dia langsung mandi dan dengan kecepatannya, tidak membutuhkan waktu yang lama, baik perjalanan maupun waktu di kamar mandi.
Setelah selesai dengan urusan di kamar mandi, Gin kembali untuk memakai seragamnya. Ini adalah kedua kalinya dia melihatnya, tapi bagaimanapun dia tidak bisa tidak berkomentar, "Gojo-sensei memiliki humor dalam berfashion."
Menggelengkan kepalanya, Gin memakai setelan yang tidak berbeda dari setelan Satoru biasanya. Seragam tersebut pada dasarnya adalah salinan persis milik Satoru Gojo. Sebuah jaket leher tinggi serba hitam berkancing khusus bersimbol SMA Jujutsu Tokyo, celana yang serasi untuk bawahan, dan sepatu bot berwarna gelap, tak lupa sebuah penutup mata berwarna hitam. Semuanya serba hitam. Gin mengatakan kata 'humor' bukan untuk apa-apa.
Jika bukan karena ada label di setiap bagian, Gin sudah mengira itu adalah milik Gojo yang ditinggalkan di sini. Meskipun dia akan bertanya-tanya apa yang dilakukan Ossan tampan itu di kamarnya.
"Ini lebih baik.. daripada mendapatkan beberapa omelan dari guru lain jika aku memakai pakaian biasa." Gin ingat bahwa seragam siswa penyihir di SMA ini bisa mengajukan model sendiri. Tentu saja pasti ada beberapa ketentuan, jika terlalu bebas, bukan siswa namanya. Sedangkan, Gojo memiliki kebiasaan aneh dengan memberikan model untuk siswanya sendiri tanpa persetujuan siswa tersebut.
Setelah mengagumi diri sendiri di depan cermin, Gin duduk di tepi ranjang untuk melihat teleponnya, detail misi dan pengambilan hadiah.
[Misi selesai!]
[Quest! #Jatuhkan Keperawanan Anda Tentang Traveling ke Dunia Lain!
Misi:
1. Kacaukan rencana Ular Kecoa. (Selesai)
2. Selamatkan monyet tua dari kematian. (Selesai)
Peserta: semua anggota.
Hadiah: 1000 koin, fitur baru akan terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deviate Otaku di Multiverse
Fanfiction!!Warning!! Karya ini tidak untuk bocah!!bagi yang berusia kurang dari 18 tahun mohon mundur. !!Warning!! Author tidak akan bertanggung jawab !!! Ini adalah kisah klise lainnya tentang seorang pria bereinkarnasi di suatu dunia fiksi dengan beberapa...
