Chapter 34 - Protagonis

544 70 12
                                    


Butuh beberapa saat untuk bisa lolos dari pemeriksaan. Selain menunggu cukup lama dalam antrian, proses identifikasi cukup merepotkan. Karena kosongnya chakra di tubuh ketiganya, Gin, Subaru, dan Yajima, membutuhkan serangkaian penyelidikan khusus untuk bisa masuk dengan damai.

Penjagaan desa diperketat karena ujian chunin akan segera dimulai dan beberapa desa kemungkinan akan ikut. Jadi, membludaknya pengunjung sementara akan terjadi. Oleh karena itu diperlukan sebuah penjagaan dan pemeriksaan yang lebih ketat.

Ketika sebuah negara atau desa mengadakan event besar yang akan tergelar di dalam desa mereka, meskipun dengan semua penjagaan seketat apapun itu, itu juga akan menjadi sebuah celah bagi sebuah negara. Saat-saat seperti itulah desa atau sebuah negara akan rentan. menjadikan beberapa pihak memanfaatkannya.

Event besar dengan beberapa negara undangan, Penyelenggara akan fokus untuk memastikan bahwa kesan mereka kepada semua tamu sangat tinggi dan tidak jarang akan menunjukkan superioritas baik secara langsung atau tidak langsung. Itu diperlukan dan sangat normal. 

Namun, dengan itu juga pada beberapa titik yang biasanya tidak terlihat dan tidak di sadari tercipta sebuah celah.. baik itu besar atau bahkan celah terkecil pun. Saat itulah pihak musuk akan memanfaatkannya sebaik mungkin dan penyusupan, spionase, dan infiltrasi adalah langkah awal mereka untuk memulai rencana.

Dan bagi dunia dimana semua orang akan memiliki setetespun chakra di dalam tubuh, seorang manusia tanpa chakra akan menimbulkan banyak kecurigaan. Peluang mereka menjadi ninja dan mata-mata sangat tinggi. Teknik spionase biasanya akan menggunakan warga sipil karena itu adalah langkah yang cerdas dan aman... serta kemungkinan tertangkap hampir nol. Tapi tidak jarang seorang ninja menyusup ke salah satu desa dan ciri-ciri yang paling mudah untuk mengetahui hal itu adalah dengan melihat atau merasakan kolam chakra. Jika terlalu tinggi bisa diketahui dengan jelas begitu pula jika kosong melompong.

Jadi Gin dan kawan-kawan memerlukan beberapa tanya jawab dan pemeriksaan disana sini sebelum bisa lolos.

"Haaah~ itu sangat merepotkan." Ucap Gin dengan lelah. Semua omong kosong sebelumnya cukup membuatnya frustasi. Dia tidak habis pikir dengan semua pemeriksaan itu dari endusan seekor anjing hingga pemeriksaan tubuh. 'Tidak bisakah mereka menggunakan seorang hyuga dan inuzuka atau uchiha yang lebih praktis bukan semua skema itu.. Ini akan membuat segalanya lebih efisien-ups aku lupa uchiha hampir punah.'

'baunya sangat enak.' pikir Subaru dalam diam ketika hidungnya bergerak-gerak membuat kepalanya mengikuti zat kimia yang menyerang hidungnya. Sejujurnya dia masih kesal dan marah kepada Gin. Tapi itu cukup berkurang. Dia sedang memikirkannya perkataan Gin dan Yajima sebelumnya. Memang yang dikatakan Gin ada benarnya. Dia selama ini hanya mengandalkan emosinya jika dia lebih tenang dia bisa saja hanya melewati empat kematian.

Subaru menggelengkan kepalanya ketika memikirkan kematian. Itu dengan tidak sengaja membawa kenangan buruk.

"Gin-kun dimana?" Yajima bertanya dengan penuh harap.

Gin memiringkan kepalanya bingung dengan pertanyaan itu sebelum beberapa detik kemudian sesuatu berbunyi. "Sebenarnya aku tidak tahu letak persisnya tapi berkeliling tidak buruk bukan?"

...

...

"Gin-kun apakah kali ini jalan yang benar?" Tanya Yajima dengan putus asa.

"Tidak tahu.. serius ... mereka buruk dalam hal arah." gerutu datang dari mulut Gin. Sungguh langka menyaksikan seorang seperti Gin menggerutukan hal yang sepele.

"Ugh--... Tidak bisakan kita hanya masuk ke kedai acak?" Ucap Subaru dengan kesal sambil mencengkram perutnya yang telah kembali lapar. Memang benar bahwa dia telah makan sebelumnya tapi .... anda tahu .... bahkan perutnya belum sempat mengolahnya itu semua telah keluar begitu saja setelah Gin membawanya.

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang