Deviate Otaku di Multiverse

Chapter 36 - Dunia ninja aku datang~.

Keesokan paginya Gin bangun dengan segar. Matahari pagi tidak mengganggu matanya karena tidak ada ibunya yang membuat sebuah jalan bagi cahaya sialan untuk menyakiti mata tak bersalahnya. Sebelum tidur dia menutup semua jalan bagi pandangan kepadanya. Memiliki penguntit yang akan melihat anda bahkan ketika tidur hanya membuatnya bergidik karena semuanya adalah berbatang.

Dia heran apakah semua ninja itu tidak tidur hanya untuk menjaganya dari sesuatu yang mencurigakan. Apakah bayaran mereka sangat besar untuk bisa rela melakukan itu? Dia tidak habis pikir dengan kepala semua anbu di dunia ini.

Selama semalaman, Gin mengaktifkan kenbunshoku hakinya tanpa istirahat, sebenarnya dia selalu mengaktifkannya hanya jika di kehidupan biasanya dia hanya mengurangi jarak menjadi satu meter di sekeliling. Tapi kali ini ada beberapa penguntit jadi dia membiarkan hakinya selebar mungkin.

Gin tidak takut seseorang menyergapnya. Siapa yang bisa menembus fisiknya yang telah menjadi salah satu bahan terkeras di dunianya jika tidak di seluruh dimensi?

Dia telah mengolah fisik Indestructible Diamond.... mari kita abaikan penamaan cringe itu, penamaan oleh bangsa china sungguh simple dan jelas, tapi itulah ciri literatur mereka.

Dikatakan bahwa fisik ini akan menjadikan tubuh pembudidaya bisa sekeras apapun dan butuh usaha mati-matian untuk bisa menggores tubuhnya. Mungkin beberapa senjata tingkat dewa atau di atasnya yang bahkan bisa menggores tubuhnya. Tapi hal itu belum tentu benar adanya karena Gin tidak akan begitu saja menerima penjelasan itu. Tidak ada yang mutlak di dunia ini kecuali Tuhan Yang Sebenarnya jadi dia tidak akan begitu saja mengakali sesuatu. Tidak sebelum dia mengalami hal ini sendiri.

Dia memilih fisik tersebut bukan karena kekerasan tersebut, namun, tertarik kepada kemampuan regeneratifnya. Dikatakan bahwa itu bisa menumbuhkan setengah tubuh yang hilang begitu saja tanpa banyak usaha ataupun waktu dan dikombinasikan dengan fisik tercepat (Soaring immortal physique) menjadikannya tak terhentikan.

Jadi akan butuh sangat banyak usaha, waktu, dan energi untuk membunuhnya. Mungkin hanya beberapa Dewa sejati tingkat lanjut yang bisa 'membunuhnya' sekarang.

Odin? Raja Roh? Ankhseram? Heh... bukan... mereka bukan dewa yang dimaksudkan...mereka hanyalah dewa gadungan. Maksud Dewa sejati adalah dewa yang mengatur alam semesta masing-masing. Seperti One Above All atau Stan Lee untuk seri marvel, dsj. Tidak habis pikir orang tua itu sangat kuat. Sederhananya, kehendak dunia yang termanifestasi dalam sebuah wujud.

Berbicara tentang kultivasi dia akan melakukan itu setelah berpikir sejenak sambil menunggu panggilan datang. Jiraiya akan membutuhkan beberapa waktu sebelum kembali.. mungkin dengan Kunoichi cantik itu. jadi untuk mengisi waktu itu lebih baik dia gunakan untuk sesuatu yang berharga.

Jangan salah paham.. Semua omong kosong ... Kultivasi mendistorsi waktu, menyegarkan karena asupan energi di dalam tubuh meremajakan, sensasi bertambah kuat. dan sebagainya..... Bleh Gin akan memukul mereka hitam biru, itu semua omong kosong belakang.

Tidak. Gin tidak menikmati semua omong kosong itu. Alih-alih kenikmatan dan rasa memabukkan akan kekuatan, dia mendapatkan semua penderitaan dari setiap sel yang berteriak-teriak.

Bayangkan saja setiap sel di tubuhnya hancur sebelum itu digantikan, dipolesh sedemikian rupa dengan energi kehidupan, lalu ditingkatkan dengan apa yang dia maksudkan dalam teknik kultivasi yang sedang Gin gunakan.

Seperti yang tersebut, semua proses memerlukan energi tentu saja, yaitu energi fisik dan energi jiwa, menggabungkannya menjadi energi kehidupan, berbeda dengan chakra.

Energi Fisik diperlukan karena ini sudah sangat jelas. Sedangkan Jiwa, berfungsi untuk menekan penolakan dari isi tubuh fisik atau jiwa itu sendiri karena bagaimanapun mereka adalah satu. Jika hanya fisik saja yang di rombak maka jiwa akan keluar dengan sendirinya karena setiap jiwa dan tubuh di buat masing-masing sesuai dengan identitas masing-masing jadi jika Fisik terombak maka akan menjadikannya 'asing' bagi jiwa dan karena itu adalah rumah asing maka akan wajar jika jiwa meninggalkan.