Setelah mobil kehilangan siluetnya, baik Satoru maupun Gin saling menoleh. Begitu selesai pengertian mendalam satu sama lain, Gin adalah yang pertama, mengeluarkan sebuah uang kertas,
"1000 Yen, Roh kutukan seperti manusia, dua tangan dan dua kaki, mungkin tidak terdaftar."
Satoru adalah berikutnya, "Apakah kamu yakin? meskipun tidak banyak, 1000 yen sudah cukup mengambil satu dua wanita di jalan. Kalau begitu, 5000, untuk kutukan aneh yang lemah." mengeluarkan lima lembar uang kertas 1000 Yen dari saku.
Gin mengulurkan tangannya, dan Satoru dengan senang hati menjabat uluran itu,
" "Deal!!" "
Gelar penyihir terkuat sebenarnya tidak sekuat itu karena saat ini, penyihir terkuat itu telah ditipu oleh muridnya sendiri dan ia adalah seorang laki-laki bau kencur. Bukan salah Satoru karena dia tidak tahu bahwa Gin memiliki pengetahuan masa depan dari anime yang dia tonton.
Gin ingin bertaruh lebih banyak tapi mengurungkannya setelah memikirkan kembali. Satoru, terlihat seperti pria kekanakan tetapi pria tampan itu sangat tajam, jadi Gin harus berhati-hati dalam langkahnya dalam upaya menipu Satoru.
Ia juga tidak tahu pasti siapa yang datang. Ingatannya tentang anime di kehidupan sebelumnya sudah terlanjur kabur sekarang, hanya tersisa potongan potongan skenario dan tempat hingga tokoh cerita. Tetapi berhubung anime jujutsu masih segar, Gin bisa mengingat cukup untuk tahu wujud roh terkutuk yang mengejar ini.
"Oh ngomong-ngomong, kelihatannya hubunganmu dengan Oosuki-san sangat dekat ya? Keluarga bahagia eh?" Satoru tiba-tiba berceletuk. Jika sendirian Satoru cenderung diam, tetapi sekarang dia tidak.
"Yah bisa dikatakan dia milikku. Kita bukan 'keluarga'" Gin menanggapi acuh tak acuh menekankan kata 'milikku' dan 'bukan keluarga'.
Kecurigaannya terhadap Satoru yang memiliki beberapa hubungan dengan ibunya, Mamako, membuat Gin memilih untuk tidak menyembunyikannya sama sekali. Sekaligus, ini bisa digunakan sebagai peringatan bagi Satoru agar dia tidak meletakkan radarnya kepada Mamako-nya tercinta.
Memikirkan buah cinta gurunya itu, Gin sedikit merasa kasihan.
"Ohh... hubungan terlarang." Satoru menyeringai mengabaikan pengakuan Gin, "Kelihatannya menyenangkan dan... bergairah. Sial sekarang kau mengatakannya." dan mengeluh iri kepada Gin. Dia juga ingin merasakan rasa hubungan tabu seperti itu. Dia berpikir petualangan malamnya perlu diperluas.
"Sangat bergairah." Gin menggosok garam di luka dengan wajah tersenyum cerah.
'Haah, apakah aku dikalahkan oleh anak nakal bau?' Satoru ingin menghela nafas tetapi ini bukan waktu yang tepat.
"Yah kita harus sudahi." Alih-alih melanjutkan bermain-main, Satoru menjadi serius, memasukkan tangannya di saku dan berbalik.
"Yep." Gin mengikuti langkah gurunya. "Pengganggu sudah datang."
"Ciiiyeeeahh." Dari atas suara pria lantang berasal. Sosok itu berputar di udara dan menghantam keras jalanan beraspal, menghasilkan retakan luas sekitar lima meter di posisi Gin dan Satoru.
*Boommm* *Crackk*
Satoru dan Gin menghindarinya, melompat saling berlawanan arah.
"Kau... Siapa?" alis Satoru mengerut beberapa mili meter. Dari dekat, dia bisa merasakannya lebih baik. Energi di tubuh itu, lebih banyak daripada penyihir khusus rata-rata. Bisa dikatakan, untuk ukuran penyihir, roh kutukan ini bisa mengambil dua atau tiga penyihir tingkat khusus pemula sekaligus. Tentu saja, ukurannya hanya sebatas pada energi, kemenangan dalam suatu pertempuran tidak selalu dibebankan kepada berapa banyak energi yang dimiliki.

KAMU SEDANG MEMBACA
Deviate Otaku di Multiverse
Fanfiction!!Warning!! Karya ini tidak untuk bocah!!bagi yang berusia kurang dari 18 tahun mohon mundur. !!Warning!! Author tidak akan bertanggung jawab !!! Ini adalah kisah klise lainnya tentang seorang pria bereinkarnasi di suatu dunia fiksi dengan beberapa...