Chapter 12 - Prepare

952 109 4
                                    

Gin saat ini sedang dalam perjalanan menuju rumahnya.

Tidak ada pemberitahuan dia telah menyelesaikan misi apapun. Artinya ini belum benar-benar menjadikan dirinya siswa SMA Jujutsu. Gin bisa mengetahui alasan di balik hal ini.

Memang benar Gojo telah menerimanya dan menyuruhnya untuk bersiap besok. Tapi siapa Gojo di Akademi? Dia bukanlah seorang kepala sekolah jadi tidak bisa seenaknya memasukkan atau mengeluarkan siswa satupun. Gojo perlu meminta izin dari atasannya, sang kepala sekolah, untuk melakukannya, memasukkan dua siswa pindahan baru.

Di dalam canon sendiri, para siswa yang akan masuk SMA Jujutsu Tokyo harus melewati ujian. Memang benar setiap Sekolah Tinggi memiliki sebuah ujian untuk menerima siswa baru. Tapi SMA Jujutsu sangat anti-mainstream daripada rekan SMA mereka.

Setiap siswa akan dan harus melewati uji dari kepala sekolah itu sendiri. Gin sudah mengetahui apa yang akan diujikan dari menonton serinya.

Itu Bukanlah ujian kertas biasa namun itu lebih seperti pengujian tekad dan kemauan. Karena dunia supranatural tidak bisa hanya di masuki seperti anda memasuki air ketika berenang tapi tidak mengerti cara berenang maka anda bisa saja mati di sana karena keteledoran anda sendiri.

Itu untuk hal lain karena ada hal yang benar-benar Gin lupakan.

Gin mengutuk dirinya sendiri karena bisa-bisanya lupa. Ketika dia membuka ponselnya ada ratusan notifikasi panggilan tak terjawab... dari siapa lagi jika bukan ibunya. Dia tidak memiliki teman atau sahabat apalagi seorang gadis/kekasih.

Dia benar-benar lupa tidak memberitahu ibunya. Dia akan dan yakin mendapatkan ceramah hebat sesampainya di rumah nanti. Dia sangat lelah hari ini, bertarung dengan Gojo sangatlah melelahkan.

Jika Gojo mendengar apa yang dikatakan Gin. Dia akan memasukkan Gin kedalam Domainnya sebelum memukulinya hitam biru. Apanya yang pertarungan, itu hanya permainan tag. Gojo sendiri bahkan mendapatkan tamparan tambahan sebelum berpisah. Lupakan untuk berpikir membalas, dia bahkan terbang entah berapa kilometer jauhnya.. meninggalkan kedua muridnya.

Gin menghela nafas dan bergumam, "Hari yang melelahkan."

Dia bisa saja mengabaikan ibunya tapi itu akan sangat kasar dan dapat membuatnya sedih. Gin tidak akan membiarkan milf itu bersedih.

Tapi bukan berarti dia akan mendengarkan ceramahnya nanti sesampainya di rumah. Dia sudah memiliki ide bagaimana membungkamnya. Dia tidak tahu apakah itu akan berhasil atau tidak tapi... segala sesuatu patut dicoba dan dimulai untuk mengetahui hasil nyatanya.

Mengantongi ponselnya Gin menghilang dari tempatnya. Saat berikutnya mendongak, Gin melihat pintu yang sangat familiar sebelum membukanya dengan santai.

"Aku pulang~." Ucap lirih Gin. Kemudian tersenyum kepada wanita yang tengah berdiri mengetuk kaki kesal tepat di balik pintu.

Wanita itu terlihat marah dari matanya yang menatap tajam ke arahnya dan postur tubuhnya ... dimana dia menyilangkan kedua tangannya menekan dada melimpah itu.. membuatnya bisa jatuh kapan saja.

"Darimana saja kamu, Ginaki Oosuki??" Ucap dingin Mamako sambil menatap tajam ke arah Gin. Jika tatapan bisa membunuh, Gin sudah akan mati berkali-kali. Nah itu terlalu berlebihan karena tidak mungkin Mamako ingin hal itu terjadi.

Mamako saat ini sedang kesal... dia khawatir karena sangat jarang atau bahkan tidak pernah putranya itu pulang lebih dari jam enam malam dan anaknya itu tidak mengatakan apapun kepadanya. Belum lagi dengan apa yang anaknya katakan sebelumnya dan bahkan belum sehari anak itu membuatnya khawatir.. lagi. Dia sudah memiliki berbagai skenario di kepalanya dan tidak ada yang baik di antara semua itu, satupun.

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang