Bab 65 - Teknik

284 46 2
                                    

(A.N.: Im back!... Terima kasih untuk dukungannya.. dan.. Selamat menikmati. )

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"!!"

Gin sontak menggeser sisi kanan tubuhnya, menghindari tinju panas Jogo. Bahkan tanpa pengetahuan psikologis apapun, semua orang tahu bahwa Gin berhasil membuat Jogo marah besar.

Tetapi Jogo tidak puas di situ, dia mengirimkan rentetan pukulan acak tanpa mengenai Gin satu pun.

Tahu tidak akan kemana mana, Jogo tiba-tiba mendapatkan ide licik, memutar lengannya dan menggantinya dengan sapuan kaki pendeknya. Semua itu terjadi, beberapa jari jogo menggeser semen aspal hitam, mengayunkannya ke depan sedikit ke samping.

Gin seperti biasa menghindari tendangan yang masuk meskipun Jogo mencoba mengganti gaya bertarung.

'Kena!' Jogo bersorak di kepalanya. Dia segera mempercepat ayunan lengan.

*Boomm*

Dari telapak Jogo, bumbung api merah kental menyembur hebat, menyelimuti Gin di seluruh tempat.

"Kekeh... Pertarungan yang cukup menyebalkan!" Jogo meludah. Frustasinya turun drastis melihat musuhnya telah berlumur lava panas.

"Hiii~... Gojo-sensei tolong aku! Aku hanya remaja baik yang selalu melakukan hal baik, seperti memungut pakaian di keranjang, uang di saku, dan selalu berbagi. Aku tidak berpikir dosaku cukup untuk melahirkan karma negatif dan pembakaran lava panas. " Sebuah suara takut dan gemetar berasal dari tempat Gojo berada.

Jogo mengenal suara itu dan emosinya menanjak ke atas tak henti. Wajah marahnya membentak ke sisi Gojo. Di sana dia melihat anak bau itu sedang berlindung di belakang Gojo Satoru sambil mencengkram bajunya seperti anak kecil. Meskipun tinggi Gin dan Gojo tidak cocok dalam kondisi ini, Jogo tidak memperhatikannya karena dibutakan oleh amarah.

"Lari lari lari dan lari. Betapa pengecutnya, apa yang bisa kau lakukan hanyalah berlari seperti anjing."

Gin mengabaikan suasana sama sekali dan melambaikan tangannya tanda tak setuju, "tidak tidak tidak, aku bukan anjing, aku manusia bonafid. Seharusnya matamu masih berfungsi walau hanya satu, kan?"

"Arrghhh.." Jogo berteriak frustasi di atas paru parunya, tanpa pemikiran apapun, Jogo memusatkan energi terkutuk di kaki, memanaskan telapak kakinya dan dari sana ledakan api meletus, mempercepat.

Tiba di depan Gojo dan Gin yang masih bersembunyi. ..Namun, alih alih melancarkan serangan pukulan atau tendangan, Jogo bermanuver, menyerahkan tampilan keempat telapak kaki dan tangannya kepada mereka berdua.

*Booooommmm!!*

Semburan lahar panas terjadi untuk kesekian kalinya, namun kali ini, lebih besar berkali-kali lipat dan lebih panas dari yang sebelumnya.

Jogo berputar di udara dan mendarat mulus di tanah. Tidak seperti sebelumnya, dia saat ini memperhatikan kepulan asap dengan sangat cermat, melebarkan indranya ke segala arah. Dia tidak bisa lengah untuk kesekian kalinya dan terbukti bahwa lawannya kali ini, baik itu Gin atau Gojo bukanlah kentang goreng biasa.

Beberapa detik, tidak ada reaksi apapun, Jogo tidak bisa menahan senyum, 'Apakah berhasil? mereka akhirnya menutup mulut untuk selamanya?'

Tetapi untuk kesekian kalinya, kenyataan menampar wajahnya begitu keras.

"Hei tahu rasanya di tampar?"

"!!!!" 

Jogo bergidik, indra bahayanya berteriak agar dia segera pergi dari tempatnya saat ini. Tanpa melihat kebelakang, Jogo sekuat tenaga menggerakkan tubuhnya.

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang