Chapter 35 - Rencana

467 64 2
                                    

Setelah makan kenyang, Gin bersama yang lain menuju ke arah penginapan. Mereka berencana untuk tinggal selama sebulan di desa Konoha. Sedang Yajima cukup bingung untuk mengisi kekosongan hari selama satu bulan, Subaru terlihat memiliki mata berbinar.

Bagi Subaru menjalani kehidupan di salah satu anime ternama hanya merupakan mimpi belaka. Tapi sekarang itu menjadi kenyataan. Dia tidak akan melewatkan kesempatan gratis ini dan ingin menggunakannya untuk berkeliling semaunya serta melihat atau jika beruntung berteman dengan satu atau beberapa tokoh protagonis dunia ini.

Mereka, atau tepatnya Gin, memesan tiga kamar karena kamar cukup sempit untuk diisi lebih dari satu orang. Gin memilih yang termurah dengan fasilitas yang lengkap dari ranjang nyaman hingga kamar mandi. Dan ya ... setiap kamar memiliki kamar mandi dalam ruang. Harganya cukup murah karena nilai mata uang masih tergolong rendah daripada era modern. Harga per bulan adalah 100 ryou untuk setiap kamar tapi tidak ada pelayanan makan. Gin hanya memesan kamar tidak beserta makan karena biaya makan cukup mahal.

Sebenarnya Gin beruntung dengan harga yang masih tergolong murah karena beberapa hari lagi harga kamar akan melonjak tajam. Membludaknya pengunjung menjadi alasan dari hal tersebut dan tidak seperti yang dia kira bahwa pengunjung desa masih tergolong sedikit. Belum adanya kabar tentang penerimaan dari desa lain mungkin menjadi penyebab hal itu.

Yah, intinya jika didasarkan pada harga bumi modern penginapan itu sangat murah dengan semua fasilitas hal itu. Dan uang di saku Gin masih tersisa cukup banyak.

Setelah melihat kamar masing-masing, Gin menyuruh yang lain untuk datang ke ruangannya.

"Lalu kenapa memanggil kami?" Setelah duduk Subaru menyuarakan keluhannya. Meski bersemangat tapi tubuhnya sepertinya menolak mentah-mentah. Dia ingin tidur. Perjalanan hari ini dan muntah dua kali cukup melelahkan baik mental maupun fisik.

Gin tak menghiraukan dan memandang Yajima sebelum matanya menyapu seluruh ruangan.

Yajima awalnya bingung tapi setelah beberapa saat dia sepertinya menangkap apa yang Gin maksudkan. Dengan beberapa tanda dan lantunan mantra, sebuah lapis tipis transparan mengotak menyelubungi ruangan dari dalam. Mengangguk dia berkata, "Selesai."

"Hmm? Apa yang kalian lakukan?" Ucap Subaru bingung.

"Ada beberapa lalat ingin penguping di luar." Gin menunjuk ke jendela yang telah tertutup gorden dengan ibu jarinya. Tidak bisa membiarkan seseorang menguping karena itu tidak baik untuk sopan santun.

Subaru terkejut sebelum mengerutkan kening. "Apa maksudnya itu? Apakah mereka anbu? Atau Root? Kita bahkan belum sehari dan sudah seperti ayam gemuk. Sialan!"

"Tenang Subaru.. kendalikan. Itu normal, toh kita tidak memiliki setetespun chakra di dalam tubuh. Saat-saat seperti ini adalah waktu yang rawan jadi maklumi saja. Dan sepertinya itu adalah keduanya, baik dari Root dan Anbu." Gin menjelaskan dengan nada malas. Dia tidak terlalu memperdulikan hal ini tapi berbeda dengan yang lainnya. Jika teman-temannya menimbulkan masalah, dia tidak ingin hal yang rumit. Dia pergi ke dunia ini bukan hanya untuk menjalankan misi tapi terutama untuk berlibur setelah satu bulan menggosok otot dan otak di Urahara Shouten.

"Tunggu bagaimana kau tahu itu?" Kon tiba-tiba masuk dengan wajah garang. Karena tidak ada siapapun selain rekannya dia berani untuk tampil.. lagi. "Juga mengapa hanya aku yang menderita dengan semua olok-olokan dan bau sedap itu Omaewaa..!!!"

"Ou maaf aku melupakanmu Kon! Te~ he~." Subaru baru saja membuat wajah te he yang menjijikkan.

Wajah Kon memburuk dan tiba-tiba saja memberikan pijatan ke wajah Subaru dengan kaki lembutnya.

Deviate Otaku di MultiverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang