Spanyol,16.25 pm.
"Hola! Buenas tardes"
Semua orang yang berada didalam gedung tua itu sontak menoleh kearah pria yang berjalan dengan kedua tangan berada dibalik saku celana, dan kaca mata hitam yang bertengger manis dihidung mancungnya.
"Mau apa kemari?",tanya seorang pria berbadan tegap sembari berkacak pinggang.
"Apa kau sedang melemparkan diri dengan sukarela ke dalam kandang buaya?",ujar pria yang kini melangkah keluar dari barisan pria-pria kekar tadi,pria yang tampak tua dan pendek dengan perut buncitnya.
"Aku hanya ingin berkenalan dengamu, Tuan Guzman"
"Rupanya kau sedang ingin bermain-main denganku,siapa namamu?",Pria bernama Guzman itu bertanya dengan wajah santainya, seolah mengejek.
Pria dihadapannya tampak tersenyum miring lalu melepas kacamata hitam yang sedari tadi bertengger manis dihidungnya,"Cassanno".
Sontak semua yang berada didalam gedung tua itu terdiam,tidak terkecuali Guzman. Sementara pria yang baru saja menyebutkan namanya itu lagi-lagi tersenyum miring,siapa lagi dia jika bukan Bratva.
"Aku tidak sebengis yang orang lain katakan,jadi santai saja", Bratva berbicara sembari terkekeh,rasanya dia sedang berbicara dengan kakek kakek tua Bangka yang begitu menyebalkan.
"Turunkan senjata kalian!"
Bratva lagi-lagi terkekeh,sungguh bukan lawan yang tepat untuk dirinya hadapi,"Aku tidak ingin membuat keributan disini, jadi cukup kembalikan putriku".
Guzman tersenyum miring seraya melangkah maju dengan wajah angkuhnya yang membuat Bratva ingin meratakan wajah si tua Bangka itu. Cukup lama keduanya saling melemparkan tatapan sengit satu sama lain hingga pada akhirnya,
Dorr!
Dorr!
Sontak Guzman membalikkan tubuhnya dan mendapati satu anak buahnya terkena tembakan tepat dibagian kepala. Sementara Bratva,pria itu hanya memberikan tatapan malas dengan sebelah tangan memutar-mutar sebuah pistol jenis Desert Eagle Mark XIX yang bisa membunuh seseorang hanya dengan sekali tembakan.
"Kau!", Guzman menunjuk tepat didepan wajah Bratva,"Beraninya kau membuat keributan ditempatku!"
"Salahkan anak buahmu yang terlebih dulu ingin menembakku,aku hanya berusaha bertahan",ujar Bratva dengan kekehannya,lalu menepuk pundak Guzman pelan.
"Aku yakin kau sudah mendengar apa yang kuperbuat pada Gernio. Tidak menutup kemungkinan aku juga akan melakukannya padamu,jadi kusarankan kembalikan putriku",ujarnya pelan yang membuat Guzman mengepalkan kedua tangannya kuat.
"Putrimu tidak ada disini".
Bratva mengerutkan alisnya bingung,"Apa maksudmu?"
"Kosovo mengambil alihnya"
Untuk beberapa detik tidak ada yang bersuara,sampai pada akhirnya Bratva tertawa dengan tatapan tajam mengarah pada pria tua yang kini berdiri dengan sikap waspada dihadapannya.
"Whaa,kau pikir putriku barang yang bisa kalian ambil alih semaunya?",Bratva mundur selangkah seraya bertepuk tangan,setelahnya tampak 3 buah mobil jenis Lincoln Navigator L menerobos masuk dan menabrak siapa saja yang menghalangi jalannya.
Dor!
Hanya dalam hitungan detik,pria tua bernama Guzman yang merupakan pemimpin dari kartel teluk tumbang dengan darah yang mengalir dikepalanya. Hal itu sontak membuat baku tembak terjadi,sementara Bratva memilih berjalan masuk kedalam mobil dengan santainya, seolah yang baru saja dirinya tembak hanya sebuah patung tidak berguna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bratva's Mafia
ActionTidak menyediakan spoiler. /Prince's and Princess BRATVA'S/