'Hide'

1.3K 176 23
                                        

"Axe..."

"Hm?", Axel mendongakkan wajah dengan senyum yang senantiasa menghiasi wajah tampannya, menatap gadis mungil didepannya yang kini tampak menenteng dua buah tas dimasing-masing tangan mungilnya.

"Menurutmu,mana yang lebih cantik?"

Pria itu tampak berpikir untuk beberapa saat,membuat gadis dihadapannya menatap jengah sesekali melirik kedua tas ditangannya.

"Kau lebih cantik",ucapnya dengan wajah yang terlalu jujur.

"Aishh,aku tau!",sahut Ailen malas lalu memutar tubuhnya kearah standing mirror yang berada tepat dibelakangnya,melihat pantulan dirinya di cermin seperti ini entah mengapa selalu membuat suasana hatinya memburuk.

Axel menghela nafas perlahan sebelum berdiri dari duduknya,mengambil alih kedua mini bag ditangan adiknya lalu berjalan kekasir.

"Semua yang gadis itu sentuh,saya bayar",ujarnya yang langsung diangguki seorang kasir wanita.

Setelah memastikan transaksi pembayaran selesai,Axel langsung menarik tangan adiknya yang sedari tadi tidak bergerak barang seinci pun dari depan cermin. Keduanya berjalan keluar dari salah satu toko dimall dengan 8 orang bodyguard yang senantiasa mengawal dan membawakan semua barang belanjaan.

"Tidak ingin membeli perhiasan?"

Tidak ada sahutan apapun dari gadis disampingnya yang sontak membuat Axel mengerutkan alis,genggamannya pada pergelangan tangan gadis itu semakin mengerat,"Queen,aku bertanya padamu",ucapnya dingin,namun tidak berhasil membuat gadis itu terusik atau bahkan sekedar melirik kearahnya.

"Pulang"

"Harus berapa kali kukatakan? Berhenti melihat dirimu dicermin! Atau perlu kuhancurkan semua cermin ditempat ini?",sentak Axel dengan suara yang tanpa ia sadari meninggi satu oktaf,membuat orang-orang yang berada disekitar mereka memberikan tatapan penasaran.

"Harus berapa kali kukatakan? Berhenti melihat dirimu dicermin! Atau perlu kuhancurkan semua cermin ditempat ini?",sentak Axel dengan suara yang tanpa ia sadari meninggi satu oktaf,membuat orang-orang yang berada disekitar mereka memberikan tatapa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Para bodyguard yang menyadari Kedua majikannya sekarang menjadi tontonan gratis bagi para pengunjung, langsung bergerak dan membubarkan kerumunan orang yang sedari tadi memperhatikan keduanya.

"Queen! Jawab aku!",lagi Axel berteriak dengan wajah merah padam,tangan kekarnya menggenggam erat lengan mungil yang kini tampak bergetar.

Ailen mendongakkan wajahnya,menatap pria yang jauh lebih tinggi darinya dengan sorot tajam,"Kau tidak pernah membentak ku sebelumnya", ujarnya dengan suara bergetar menahan tangis.

Sesaat Axel memejamkan mata, berusaha meredam emosinya,kemudian menatap gadis mungil yang kini menundukan kepala,"Ayo,sudah cukup untuk hari ini", ucapnya lembut sembari membawa gadis itu menuju basemant,dimana mobil yang mereka kendarai berada.

Bratva's mansion,13.21 pm.

Sejak 1 jam yang lalu Valeenz sama sekali belum beranjak dari ruang bawah tanah,pria itu hanya duduk dengan tatapan lurus kedepan dimana sebuah lukisan yang menggambarkan pemandangan dimusim gugur tergantung ditembok tepat didepan sofa yang sekarang ia duduki.

Bratva's MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang