'crazy'

1.6K 180 31
                                    

"Makan sayur,Queen"

Ailen menganggukkan kepalanya beberapa kali tanpa melirik sedikit pun kearah Gafrieel yang kini hanya menghela nafas,lalu memilih kembali melanjutkan kegiatannya menghabiskan makanan yang dimasak sendiri oleh Yoona.

"Apa masakan mom enak?"

Aric menggeleng sembari tersenyum,mulutnya yang dipenuhi makanan membuat pipi tirusnya tampak lebih chubby,"Mom tidak pernah gagal dalam urusan memasak",ujar Aric setelah menelan habis makanan dimulutnya.

"Thank you,honey",Yoona tersenyum dengan sebelah tangan terulur untuk mengelus puncak kepala putranya.

"Dad,dimana Arast? Kita sudah menunggu sejak tadi, Ahh tidak bahkan aku menunggunya sejak semalam"

Bratva mendongakkan wajahnya,menatap Axel yang kini tampak cemas,"Arast sedang dalam perjalanan dude,tenanglah".

"Apa Arast benar-benar manusia?"

Pletakk

"Aisshhh", Aren meringis sembari mengelus tengkuknya yang terasa berdenyut akibat ulah Azka.

"Jika Arast bukan manusia,lalu kau apa? Alien?",ujar Azka sengit dengan tatapan sinis yang sontak membuat kedua orang tuanya tertawa.

"Hello my Alien!",sapa Aric dengan senyum mengembang.

"Aiishhhh... Kalian menyebalkan"

"Kau harus menerimanya dengan lapang dada",ujar Valeenz sembari mengelus bahu Aren perlahan,membuat pria itu mendengus dengan wajah dongkol.

Tap tap tap

Suara langkah kaki seseorang terdengar semakin mendekat,membuat fokus semua orang yang berada diruang makan teralihkan. Axel dan Valeenz serempak menyipitkan mata saat melihat siluet seorang pria tampak berjalan mendekat dan...

"Annyeong"

Ailen sontak berdiri dari duduknya dan berlari kearah pria yang kini tampak tersenyum tipis,merentangkan kedua tangannya dan hap!

"I really Miss you, Arast",ucapnya lirih setelah berada didalam pelukan pria yang tak lain adalah Araster.

"Me too",ucapnya lalu membenamkan wajah diceruk leher adiknya, Araster tersenyum tipis saat kembali mengingat bagaimana tadi Ailen berlari kearahnya dan dengan tiba-tiba melompat kedalam pelukannya yang mengakibatkan tubuh Araster hampir terjengkang kebelakang.

"Honey... Kemarilah,mom merindukanmu"

Setelah Ailen turun dari gendongannya, Araster langsung melangkah menghampiri Yoona yang kini sudah berdiri sembari merentangkan tangan. Percaya atau tidak,hanya dengan melihat senyum manis yang terukir dibibir ranum wanita itu sudah mampu membuat rasa penatnya terobati.

"I Miss you,mom"

"I Miss you more,honey... Rasanya sudah sangat lama baby Arast tidak memeluk mom",ucap Yoona dengan mata terpejam,seolah sangat menikmati pelukan hangat yang putranya berikan.

"Mom.... Stop call me baby",rengek Araster dengan wajah cemberut yang sontak membuat semua orang tertawa.

"Baby Arast... Come on honey...", Aric berbicara dengan nada manja bak seorang ibu yang sedang memanggil sang buah hati,sembari melambai-lambaikan sebalah tangannya kearah Araster.

"Cup cup cup... Ingin permen honey? Uhh?",ujar Aren menambahi.

"Atau... Ingin cucuuu? Hm?",Azka tertawa sembari memegangi perutnya saat melihat wajah kakak keduanya itu memerah seketika.

Axel mengambil ponsel dari dalam saku celana yang ia kenakan,lalu membuka sebuah Vidio yang sontak mengundang tawa dari semua orang,ingat! Terkecuali Araster,karna sekarang pria itu sudah berdiri dengan kedua pipi memerah sembari memegang ujung baju yang Yoona kenakan.

Bratva's MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang