'feign'

936 135 67
                                        

Valeenz baru saja hendak menyentuh kenop pintu didepannya,namun pintu bercat putih tulang itu langsung ditarik dari dalam,membuatnya dengan terpaksa menarik tangannya kembali.

"Uh? Kau tidur disini semalaman?"

Aren mengangguk,"Apa mom sudah datang?",tanyanya seraya menutup kembali pintu kamar Ailen,dan berjalan menuju lift.

"Ya. Apa kau berhasil berbicara dengannya?"

Valeenz mengekori Aren,melupakan niat awalnya yang hendak mengantarkan segelas susu hangat kekamar Ailen.

"Dilihat dari caranya merespon ucapanku,kurasa ya"

"Syukurlah, setidaknya itu membuatku lebih tenang"

Setelah pintu lift tertutup,Aren memiringkan tubuhnya,menatap valeenz yang kini juga tengah melihat kearahnya dengan kedua alis terangkat.

"Kita semua harus menerima keadaan Queen,tanpa terkecuali. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya,atau pada bayi didalam kandungannya"

Valeenz mengangguk seraya meneguk habis segelas susu ditangannya,"Hm,aku akan berbicara pada Arast dan sikembar. Karna diantara kita semua,mereka bertiga lah yang terlihat sangat tidak senang dengan hal ini".

Ting!

"Sampai jumpa diruang makan", Aren melambaikan sebelah tangannya pada Valeenz yang berjalan keluar dari lift dilantai 1,sementara ia harus kembali naik kelantai 3 untuk mandi dan berganti pakaian.

                               ***

Canggung,satu kata yang bisa menjelaskan suasana ruang makan saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Canggung,satu kata yang bisa menjelaskan suasana ruang makan saat ini. Semua orang sudah berkumpul sejak 5 menit yang lalu,bahkan semua hidangan sudah tertata rapi diatas meja. Namun,tidak satupun yang memulai pembicaraan,atau sekedar menyentuh gelas minuman mereka.

Ailen menundukkan kepala,menatap jari-jari tangannya yang saling bertaut gelisah diatas paha. Menghela nafas gusar beberapa kali,berusaha menetralkan suaranya agar tidak bergetar saat berbicara.

Setelah dirasa siap,dia mendongakkan wajah. Menatap Bratva dan Yoona yang duduk tepat dihadapannya secara bergantian,"Aku-"

"Ahh,makanannya dingin. Tunggu apa lagi? Ayo makan",sanggah Aren cepat,lalu mengambil dua buah Tacos (Terbuat dari roti tortila yang diberi isian daging,selada,tomat,dan keju),dan memakannya dengan lahap.

"Rasanya sudah sangat lama tidak menikmati masakan mom"

Yoona tersenyum tipis,"mulai sekarang,mom akan lebih sering memasak untuk kalian".

"Umm,yummy!", seru Valeenz senang,kembali mencelupkan Tacos miliknya ke mangkuk kecil berisikan saus salsa(terbuat dari tomat,bawang,jagung,kacang dan rempah-rempah pilihan) yang berada tepat disamping piringnya,karna masing-masing orang mendapatkan dua mangkuk saus dengan jenis yang berbeda.

Bratva's MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang