"Aku akan kembali hari ini,apa kau tidak akan merindukan ku,Zoe?"
Zeycho menghela nafas perlahan,berusaha bersabar menghadapi sikap gadis kecil yang kini duduk dihadapannya sembari memeluk boneka harimau,"Berhenti memanggilku,Zoe!" Ujarnya pelan namun penuh penekanan.
"Why? Itu nama tengahmu Zoern,aku suka-"
"Aku tidak suka!",potong pria itu cepat yang membuat Ailen memutar bola matanya malas.
"Baiklah kita harus membuktikan apa kau benar-benar tidak menyukaiku atau justru sebaliknya."
Ailen berdiri dari duduknya,lalu berjalan mendekati pria yang kini menatapnya sembari menyipitkan sebelah mata. Kemudian menarik tangan pria itu untuk berdiri dan membuat jarak diantara mereka kini tinggal beberapa inci.
"Apa?"
Gadis itu tersenyum tipis seraya mengalungkan kedua tangannya pada leher zeycho,membuat si empunya mengernyit namun tidak menunjukkan penolakan sama sekali. Dengan susah payah Ailen berjinjit seraya memajukan wajahnya,membuat nafas mereka saling menerpa wajah satu sama lain.
"Bisa kau menjauh dariku,bocah nakal?"
"Ee...ee...",Ailen menggeleng sembari tersenyum manis,perlahan mendorong kepalanya lebih maju hingga bibir ranumnya menyentuh hidung mancung zeycho.
Cup!
"Queen!!"
Sontak Ailen melepaskan rangkulannya saat teriakan lantang itu memenuhi sesisi ruangan,membuat bulu kuduknya meremang seketika.
"Apa yang kau lakukan,hah?",sentak Azka tajam seraya melangkah kearah adiknya yang kini semakin menundukkan kepala,tidak berani membalas tatapannya.
"Aku tidak memintanya", ujar zeycho dengan wajah datar lalu kembali duduk disofa yang tadi sempat ia duduki.
"Queen! Katakan sesuatu!" Sentak Azka masih sama tajamnya,mengabaikan ketakutan gadis dihadapannya yang sangat kentara dari cara ia menundukkan kepala.
"Aku menyukainya,Zka."
Ucapan yang keluar dari celah bibir tipis itu tanpa sadar membuat Azka mengepalkan kedua tangannya kuat,"Kau masih terlalu kecil untuk berurusan dengan pria tua sepertinya",sarkasnya seraya melirik pria yang duduk disisi kiri Ailen.
"26 tahun",sahut zeycho dengan tatapan tak suka.
"Zkaa–"
"Apa sekarang kau lebih memilih pria ini dari pada aku?"
Mendengar pertanyaan pria itu sontak membuat Ailen mendongakkan wajah,"a-a aku–"
"Damn it!", Azka mengacak rambutnya seraya melangkah maju,mengikis jarak antara dirinya dan Ailen,"Bahkan ketika aku harus kehilangan mommy,aku tidak bisa memikirkan siapapun selain kau. Tapi kau– apa jatuh cinta membuatmu lupa siapa yang selama ini selalu bersamamu? Yang selalu menyayangimu melebihi dirinya sendiri,apa kau lupa itu semua?!",ujarnya dengan tatapan tak percaya mengarah pada Ailen yang kini hanya bisa menggigit bibir bawahnya kuat.
"Zkaa,aku menyayangimu. Dan dia", Ailen menunjuk pria disampingnya yang kini hanya menampilkan tatapan datar,"Aku menyukainya,sayang dan suka adalah dua hal yang berbeda", ujarnya.
"Tapi kau tidak bisa memilih antara aku dan dia, Queen! Sedangkan aku,aku bisa mengorbankan segala yang kupunya untukmu",ucap Azka lantang,bahkan wajahnya sudah memerah.
"Zoe,apa kau benar-benar tidak menyukaiku?"
Zeycho melirik sekilas kearah Azka yang kini menampilkan tatapan membunuh,lalu kembali menatap Ailen. Pria itu tersenyum tipis seraya berdiri dari duduknya,setelahnya merangkul pinggang ramping milik gadis mungil yang kini membulatkan matanya dengan sempurna.
![](https://img.wattpad.com/cover/261112296-288-k991665.jpg)