'spy'

1.4K 186 13
                                        

Ciiiittttttttt....

"Shit! Apa kau tidak bisa menyetir?!"

Valeenz berteriak sembari berkacak pinggang,memperhatikan mobil Conquest Knight XV yang berhenti tepat didepannya. Tidak lama dari itu tampak seorang pria dengan postur tubuh hampir sempurna keluar dari dalam mobil,berjalan menghampiri Valeenz yang kini memasang wajah jengkel.

"Kau ingin membunuhku huh?!"

"jebakan"

Satu kata yang berhasil membuat Valeenz menyipitkan mata,menatap penuh arti kearah Jake yang kini berdiri dihadapannya sembari bersedekap dada.

"Apa yang Jake katakan val?",ujar Gafrieel,namun berisiknya suara tembakan yang bersahutan membuat Valeenz tidak mendengar pertanyaannya yang pria itu lontarkan.

"Aku tidak bisa mendengarmu Gaf! Disana terlalu berisik",teriaknya yang membuat Jake menggelengkan kepala.

"Katakan pada Araster untuk segera keluar dari sana,ini jebakan yang Dimitri siapkan untuk kalian",ujar Jake yang lagi membuat Valeenz menyipitkan mata.

"Dimitri?",beonya.

"Wei Hong",jawab Jake lalu berjalan kearah mobilnya.

"Arast! Kau sudah mendengar ucapan Jake bukan? Kuharap kalian keluar dengan selamat".

Aric langsung melirik kearah Gafrieel yang berdiri tidak jauh darinya setelah mendengar ucapan Valeenz,"Gaf mundur!",serunya lalu berlari menuju ruangan pribadi milik Wei Hong,dimana Araster sedang mencari berlian yang mereka incar.

"Katakan pada Arast untuk keluar,aku dan Gaf akan mengatasi mereka",ujar Aren sembari melangkah maju,meluncurkan tembakan pada lawan yang semakin bertambah.

Braakkk

Dengan sekali tendangan,pintu kayu didepannya berhasil terbuka. Namun,tidak ada siapapun didalamnya yang membuat Aric mengerutkan alisnya bingung,"Arast tidak disini",ujarnya.

"Apa kau yakin? Aku tidak melihatnya keluar sedari tadi",sahut Gafrieel disela kegiatannya menembak anak buah Wei Hong.

Aric memasuki ruangan-ruangan yang terdapat didalam kamar itu namun nihil, Araster tidak ada dimanapun,hingga matanya tidak sengaja menangkap sebuah brankar yang berada tepat dibawah jendela,dengan sebuah tali tambang yang tampak terikat dibrankas itu dan menjuntai keluar jendela...

"Araster keluar melalui jendela"

"Arast,apa kau sudah menemukan berliannya?",Azka bertanya dengan nafas tersengal,pasalnya ia sedang berlari dari parkiran Casino menuju lantai dua dimana ruang VVIP berada.

"Bajingan itu tidak menyimpannya disana,waktu kalian tinggal 1menit,cepat keluar",ujar Araster santai sembari melepaskan lilitan tali dipinggangnya,mengamati ruangan yang kini dia masuki lalu melangkah kearah pintu.

Mendengar ucapan pria itu,Aren langsung berlari mengambil sebuah tas berukuran sedang yang tergeletak didepan pintu ruangan Wei Hong,"Gaf, mundur",teriaknya lalu melemparkan tas tersebut kearah lawan yang berjarak sekitar 25 meter dari tempatnya berdiri.

Kedua pria itu langsung berlari menuju tangga darurat yang berada dipojok lorong lantai 4,belum sempat tangan Aren menyentuh gagang pintu suara ledakan pun terdengar yang sontak membuat tubuh keduanya terlempar.

Blaammm

"Whoaa whoaa!!",Aric berteriak saat merasakan gedung Casino itu bergentar yang mengakibatkan dirinya tidak bisa menjaga keseimbangan saat berusaha turun dari lantai 4 menggunakan tali yang sama dengan yang Araster gunakan.

Bratva's MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang