'Trap'

1.4K 175 24
                                    

"Ahh,kau sangat lihai dalam bermain"

Axel mendongakkan wajahnya sembari tersenyum,lalu melemparkan tiga buah kartu keatas meja,"Kita seimbang",ujarnya.

Pria bernama Wei Hong itu terkekeh,mengangkat sebelah tangannya untuk merangkul bahu Ailen yang duduk tepat disampingnya,"Gadis manis ini pembawa keberuntungan",ucapnya disertai senyuman,lalu menyenggol dagu gadis itu pelan yang sontak membuat Axe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria bernama Wei Hong itu terkekeh,mengangkat sebelah tangannya untuk merangkul bahu Ailen yang duduk tepat disampingnya,"Gadis manis ini pembawa keberuntungan",ucapnya disertai senyuman,lalu menyenggol dagu gadis itu pelan yang sontak membuat Axel mengepalkan sebelah tangannya dibawah meja.

"Apa yang pria itu lakukan pada Queen?", Araster bertanya dengan nada tidak suka.

"Ahhh... Permainan kita aman",ujar Axel sembari menyenderkan tubuhnya pada sandaran kursi.

"Tentu saja,nilai kita seri sejauh ini",sahut Wei Hong.

Ailen mengamati sekitarnya sambil sesekali melirik kearah dua orang pria yang berdiri tidak jauh dari mereka,kemudian melirik jam tangan yang melingkar dilengan kirinya yang sudah menunjukkan pukul 7 lewat 9 menit.

"Tuan... Saya rasa anda harus segera menyelesaikan permainannya",ujar pria berbadan tegap yang tak lain adalah anak buah Wei Hong.

"Bukankah akan lebih baik jika kita melihat terlebih dahulu siapa yang memenangkan permainan ini hingga akhir?",sahut Axel dengan sebelah alis terangkat,menatap Wei Hong yang kini juga tengah menatapnya sembari tersenyum.

"Beri aku sedikit waktu lagi",ucap Wei Hong yang membuat Axel tersenyum puas.

Saat sedang sibuk mengamati sekitarnya,Ailen tidak sengaja menangkap siluet seseorang yang sangat ia kenali berdiri dibalik tembok tidak jauh dari meja yang mereka tempati. Cukup lama gadis itu terdiam hingga suara barang jatuh berhasil membuat fokusnya teralihkan.

Wei Hong hendak menunduk untuk mengambil pemantik miliknya yang baru saja terjatuh kebawah meja,namun ucapan Ailen berhasil menghentikan pria itu.

"Biar aku yang mengambilnya",ujarnya dengan senyum manis,lalu menunduk.

Minimnya cahaya diruangan ini membuat Ailen sulit menemukan pemantik itu,mata bulatnya menelusuri setiap penjuru meja berusaha menemukan apa yang ia cari sebelum Wei Hong atau anak buah pria itu mencurigainya.

Ailen melirik sekilas jam tangan miliknya yang kini menunjukkan pukul 7 lewat 10 menit yang artinya dia harus menyelesaikan semua ini dalam waktu 5 menit,"Shit!",umpatnya didalam hati.

"Apa kau tidak menemukannya?",ucap Wei Hong dengan alis berkerut,perlahan dia membungkukkan tubuhnya untuk memastikan sendiri apa gadis ini bisa menemukan pemantik itu atau tidak.

"Ahhh.... Aku menang lagi",Axel berseru yang sontak membuat pria dihadapannya menegakkan tubuh.

"Kau sangat pandai mengambil peluang",ujar Wei Hong disertai kekehan,membuat Ailen yang mendengarnya menghela nafas lega lalu kembali mencari keberadaan pemantik milik pria itu.

Bratva's MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang