"Hal yang paling sulit dalam mencintai itu adalah memulainya, terutama membuka hati,"
~Mama Fira~
_5 April
🌼🌼🌼
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~Three Weeks Later~
~Minggu, 09.00 WIB~
Zayra mengeryitkan dahi sembari berjalan mendekat ke arah Mama Fira yang sibuk menghias kue dua tingkat di dapur.
"Ma, Zay izin keluar, ya?" tanya Zayra mendekat.
"Ih, mau ke mana? Kamu harusnya diem aja di rumah dulu, biar bener-bener sehat. Nitip aja sama abi, kamu emang mau apa? Atau pesan aja sama Aydrus, biar dia aja yang nganter ke sini," celoteh Mama Fira tanpa memalingkan wajah dari pekerjaannya.
Zayra menghela napas, "Yah, Ma ... Zay, tuh, butuh refreshing, gak mau cuma ke kampus sama di rumah aja. Zay udah kangen sama kamp, udah pengen ke Oman Cafe juga."
"Jangan kelayapan dulu, ih! Waktu itu kamu tiba-tiba pingsang gitu, bikin mama panik, tau gak? Mama hampir jantungan liat kamu yang gak pernah pingsan, eh, jatoh di butik Umi Sarah." oceh Mama Fira.
Padahal kejadiannya udah tiga minggu lalu ... Zayra menghela napas lagi, "Ya, udah, deh, Zay bareng Nau aja, gimana?"
"Nau lagi hamil, Zay. Jangan dibiarin kecapekan," sahut Mama Fira.
"Sama Irra dan Sandra?"
Mama Fira melirik. Ups, tatapan beliau terlihat tajam mengintimidasi. Yassalam ... Apa Zayra akan terkurung di rumah lagi minggu itu?
"Bareng Aydrus, deh," bujuk Zayra lagi. Gadis itu memang benar-benar sudah bosan berkelana antara kampus dan rumah saja.
"Baiklah, bareng Aydrus," ucap Mama Fira akhirnya, "Tapi kamu harus bantuin mama dulu,"
"Oke, deh," sahut Zayra sembari mengambil wadah berisikan butter cream. Hm, ngomong-ngomong apa hari minggu Ali punya waktu, ya? Dia sudah tidak ngojek lagi kecuali hanya dengan Zayra. Yeah, itu pun karena cowok itu masih terpaut kata-kata Abi Alwi untuk menjaga gadis itu. Maklum, Abi Alwi dan Mama Fira hanya percaya pada Ali seorang karena mereka memang benar-benar kenal dengan Ali.
Artis, payah, deh ... Ntar ketemu fans, gak bisa bebas, gue juga kena getahnya ... Zayra menghela napas ketika mengingat jika video Ali sedang trending topic di dunia maya. Tentu saja mahluk hidup di negeri itu kini menyebut-nyebut nama Ali. Cowok itu benar-benar tidak bisa bebas berkeliaran seperti dulu lagi. Tapi tentu gadis itu senang ketika mengingat teman seperjuangannya itu sudah menunjukkan hasil dari jerih payahnya selama ini.
"Bagaimana dengan Fairuz?"
Zayra mendongak, melirik pada Mama Fira yang tiba-tiba membicarakan tentang dokter tampan itu, "Dokter Fairuz? Kenapa dengannya?"
"Kamu akan menikah dengannya. Apa kamu menyukainya?" tanya Mama Fira menoleh.
Eh ...?
"Suka ..." canggung Zayra.
Mau jawab apa Zayra? Suka? Ia memang menyukai Fairuz karena watak serta pribadinya yang baik, tapi bukan suka yang meningkat pada tahap cinta. Jika ditanyakan suka pada orang lain pun, Zayra akan menjawab iya. Ali, Nevan, Zyan, Edo, Dafa, atau teman laki-lakinya yang lain. Tentu Zayra menyukai mereka, tidak mungkin gadis itu membenci mereka walau sifat mereka terkadang menjengkelkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oman Cafe [SELESAI]
Novela Juvenil(Spin-Off: Teruntukmu, Imamku) ~°°~ "Dia ganteng, tapi rese'! Suaranya bagus, tapi ngeselin!" Syafana Aliyya Farisi, gadis dengan paras cantik Arabnya itu sepertinya menyimpan dendam kusumat terhadap Aydrus Ali Haeddad, Barista Oman Cafe yang terlam...