Plus 4 (Sixty-Two)

500 58 13
                                    

"Kalo kamu bersamaku, tentu saja aku akan merasa nyaman,"

~Zayra Azzahra~

_30 Mei

🌼🌼🌼

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

-Oman Café, Sabtu, 07.30 WIB-

Damai dan tenang. Dua kata yang menyenangkan untuk dirasakan Ali di pagi yang asri itu. Costumer Oman pun sedang sepi, mungkin karena masih terlalu pagi. Kebetulan pula ia sedang tidak ada panggilan pekerjaan alias sedang libur. Walau hanya sehari tapi itu sudah sangat nikmat untuk dijalankan. Maklum, jadwal Ali kian memadat selaras dengan jenjang karirnya yang kian menanjak.

Hah, segarnya ...

Ali membuang napas pelan, memejamkan mata karena memang ia selalu menikmati kesendirian di tempat yang tenang. Tanpa kekacauan dan keributan yang hampir tiap hari terdengar di telinganya, apalagi jika biang keributan sudah datang ke Oman Café. Dari langkah mereka menuju ke kafe itu saja, Ali sudah dibuat merinding.

Brak!

Hafiz menaruh beberapa tumpukan barang di atas meja sebelah kasir, "Bu Ning izin sakit. Bang Nevan ke pasar,"

Ali menoleh, mengeryitkan dahi ketika melihat Hafiz membersihkan beberapa mainan edukasi yang sudah lama tersimpan di gudang, "Kenapa dikeluarkan?"

Hafiz tersenyum, "Berdebu, sayang kalo dimakan rayap,"

Ali menaikkan sebelah alisnya, lalu mengambil sebuah rubik di sana. Ingat betul cowok Arsi itu saat ia benar-benar bekerja keras selama satu bulan untuk bisa menyatukan semua warna rubik seperti Hafiz yang hanya membutuhkan waktu satu menit. Jika ada waktu senggang di Oman, cowok itu selalu membuat otaknya berpikir dengan cara bagaimana menyatukan warna-warna kubus itu. Sampai akhirnya Ali sendiri bosan karena sekarang ia sudah bisa memainkan rubik itu lebih cepat daripada Hafiz.

"Ingat ini, Ali?" tanya Hafiz sembari memperlihatkan sebuah kotak bergambar menara Eiffel.

Ah, mana mungkin Ali bisa lupa? Kotak itu berisikan puzzle yang sungguh membuat Hafiz dan Ali memutar otak untuk menyatukan gambarnya. Bagaimana tidak? Kotak itu berisikan seribu biji puzzle! Mana warnanya hampir sama semua. Satu minggu lamanya puzzle itu tergeletak di kamar atas Oman Café dengan niat akan mereka selesaikan secepatnya. Mau Hafiz atau pun Ali, melakukan hal itu adalah hal yang menantang bagi mereka berdua.

"Kenangan pertemuan pertama sama Ami Hussein," kekeh Ali, karena puzzle itu pemberian dari Ami Hussein, Abi Hafiz.

Yeah, banyak sekali permainan mengasah otak atau tes IQ lain seperti catur dan teka teki silang. Jika tidak, mereka akan membahas sebuah teka teki dari sebuah kasus yang mereka temukan di internet, atau kasus asli yang Hafiz bawa untuk dianalisis. Ah, tak jarang pula Aisyah akan membawa tugas rumahnya ke Oman Café untuk mendapatkan WiFi gratis, lalu Ali akan mengerjakan soal-soal itu tanpa memberitahukan jawabannya pada Aisyah. Toh, ia tau jika adiknya itu tentu bisa menjawab tanpa bertanya. Yeah, jika memang Aisyah kesulitan baru Ali membantunya. Jika keduanya kesulitan, maka akhirotu diserahkan pada Hafiz, Si Jenius itu.

Hafiz mengeryitkan dahi, "Denger suara tangisan, Aydrus?"

Ah, tidak, kenapa di pagi hari yang tenang itu Hafiz malah menanyakan tentang tangisan? Ali sama sekali tidak mendengarnya. Tentu Ali tau jika Hafiz bisa mendengar hal-hal yang tidak bisa didengar manusia biasa. Jika berada dekat koas satu itu maka tidak akan jauh pula dari hal-hal yang membuat bulu kuduk berdiri. Seperti beberapa waktu lalu, di mana Oman baru saja tutup karena sudah pukul 21.00 WIB, dan Nevan juga Bu Ning sudah pulang sejam sebelumnya. Saat itu, Ali sedang menghitung hasil pemasukan hari itu di kasir yang diterangi dengan satu pencahayaan, dan telinganya mendengar suara langkah kaki yang tengah menaiki anak tangga menuju kamar atas, lalu terdengar pula suara pintu kamar yang sedikit keras ketika ditutup. Tentu Ali mengira itu adalah perbuatan Hafiz karena koas itu sebelumnya memberi kabar akan mengambil laptop yang tertinggal. Sayangnya, dugaan Ali salah. Mata cowok Arsi itu malah melihat motor Hafiz yang baru saja datang dan terparkir di luar.

Oman Cafe [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang