Fifty-Eight

549 54 37
                                    

"Kamu pasti akan bahagia,"

~Mama Fira~

24_April

🌼🌼🌼

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~Wedding Day~

"Alfaaa! Sini, sini!" panggil Naurra antusias.

"Apa?" tanya Alfa mendekat sembari membenarkan kerah baju kokonya.

"Foto, ayo, selfie. Nau udah hally, kan?" tanya Naurra sembari menghidupkan handphone-nya.

"Hally, kok. Ayo, sini kupegang handphone-nya," ucap Alfa.

Naurra menyerahkan handphone itu pada Alfa. "Siap, ya?"

"Bentar, bentar, jilbab Nau udah rapi, kan? Miring gak, sih?" Naurra membenarkan letak hijabnya.

"Rapi, kok. Siap, ya?" Alfa kembali bersiap-siap, pun dengan Naurra.

"Eh, eh, dandanan Nau gak menor, kan? Blush on-nya natural, kan? Gak ketebalan? Eye shadow-nya?" tanya Naurra lagi.

"Nggak, kok. Bagus. Ayo, satu, dua ..." Alfa mulai menghitung.

"Ih, angel-nya jangan dari situ! Nau keliatan gendut banget, padahal Nau hamil kurus-kurus aja," gerutu Naurra.

Alfa menghela napas, lalu mengangkat kamera handphone lagu, "Satu--"

"Iiih, Alfaaa! Pipi Nau keliatan chubby banget kali dari bawah!" seru Naurra.

"Allahu akbaaar!" ucap Alfa frustasi.

Syafa menoleh, "Labiiib, Ya Allah! Makan nasi kebuli duluan!"

"Laper, oi," sahut Rizky di sebelah Labib, "Isi stamina, bentar lagi akad mulai,"

Labib angkat suara, "Kak Ali mana? Aisyah juga?"

"Eh, iya?" Syafa membalikkan badan sembari menekan beberapa tombol handphone, lalu berjalan keluar rumah.

"Awas aja artis itu telat," gumam Syafa

"Kak Syafaaa!"

Syafa berbalik, tersenyum lebar ketika melihat Aisyah berjalan dengan gaun muslim cokelat susu, disusul Ali yang juga menggunakan kemeja cokelat susu dan celana hitam.

"Wah, couple sama Kak Ali?" tanya Syafa. Dalam hati, ia berpikir kenapa dirinya tidak menggunakan gaun bewarna cokelat susu agar couple juga dengan Ali. Hanya saja satu keluarga Farisi sudah memilih warna abu-abu untuk kembaran.

"Kami gak telat, kan?" tanya Aisyah.

Syafa menggeleng, "Nggak, kok. Akad aja belum mulai, masih ngumpulin tamu,"

Ali terlihat menoleh pada kanan dan kiri, "Zay belum keluar?"

"Belum, masih dandan," sahut Syafa.

Oman Cafe [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang