"Jangan pelit senyum!
Senyum itu ibadah,"~Zayra Azzahra~
10 June~
🌼🌼🌼
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
•°Syafana°•
Ah, tidak! Tidak!
Aku berhenti berlari saat tenaga ini sudah tidak mampu membopong tubuh. Heuf, ini juga disebut olahraga pagi dalam kesempiatan. Yeah, setidaknya
Aku mendongak. Ruangan CCTV ada di depan sana. Ah, tidak. Kenapa aku selalu telat dalam keadaan genting? Seharusnya aku bisa berangkat lebih pagi untuk menghapus data CCTV itu. Apalagi kejadian semalam itu pasti ditonton Nada yang piket hari ini.
Ugh ... Memalukan.
Aku menggelengkan kepala. Bukan saatnya diri ini blushing malu atas kejadian semalam.
Kriek ...!
Kepalaku mendongak, melihat Nada yang keluar dari ruang CCTV. Gadis dengan rambut dikuncir kuda itu melirik sinis padaku. Terkadang aku heran, apa salahku padanya sehingga dia tidak bertegur sapa pada diri ini?
"Ngapain lo ngeliatin gue kayak gitu?" tanya Nada.
~Nada Adelia--3 SMA Favorit~~
Dih, siapa yang ngeliatin elo? "Enggak, kok. Itu .... Nad, lo piket CCTV hari ini, ya?"
"Kepo amat lo?" wah, cewek satu ini silahkan dicakar.
Nada melenggak pergi. Aku hanya bisa menghela napas, menyabarkan diri sendiri dengan mengelus dada. Tapi sepertinya tidak terjadi sesuatu? Nada tidak mengecam dan mengancamku untuk mengadukan hal semalam pada wali kelas. Apa dia tidak melihat kejadiannya? Atau CCTV-nya rusak?
Ah, atau dia sengaja untuk menjadikannya boomerang bagiku?
Krieeek ...!
Aku menoleh pada pintu yang perlahan terbuka, memunculkan sosok seorang gadis setelah Nada.
"Aisyah?" gumamku.
Gadis di depanku itu tersenyum, "Kak Syafa? Ngapain di sini?"
"Eh, ada juga gue yang nanya, lo ngapain di ruang CCTV?" Wah, sepertinya kakak adik itu selalu membuatku bingung.
Entah kenapa, Aisyah malah mempertontonkan senyum yang tidak kalah manis dari senyuman kakaknya.
"Aku piket CCTV hari ini, Kak,"
Eh?
Grep! Tanganku memegangi kedua pundak Aisyah, "Serius, Syah?!"
Aisyah mengangguk, "Iya! Aku piket CCTV, Kak Syafaaa!"
"Kok, bisa? Kamu, kan, olimpiade hari ini?" tanyaku heran.
"Iya, jam delapan baru pergi bareng Bu Monica sama yang lain. Kalo olimpiade juga bukan berarti aku meninggalkan kewajibanku piket, kan?" Aisyah menaikkan sebelah alisnya.
Ah, sepertinya aku sangat beruntung, "Itu, anu ... Lo udah liat CCTV?"
"Udah," jawab Aisyah santai.
"Lo ... Liat apa? Please, jangan kasih tau guru, ya?" sepertinya pupy eyes-ku kali ini berguna juga.
Aisyah tersenyum, "Kak Ali pagi tadi cerita semua, kok. Kak Syafa tenang aja, gak bakal dibeberin ke guru, kok,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Oman Cafe [SELESAI]
أدب المراهقين(Spin-Off: Teruntukmu, Imamku) ~°°~ "Dia ganteng, tapi rese'! Suaranya bagus, tapi ngeselin!" Syafana Aliyya Farisi, gadis dengan paras cantik Arabnya itu sepertinya menyimpan dendam kusumat terhadap Aydrus Ali Haeddad, Barista Oman Cafe yang terlam...