Plus 1 (Fifty-Nine)

505 51 7
                                    

"Seperti itu juga cintaku padamu, sebanyak bintang di langit,"

~Zayra Azzahra~

13_Mei

🌼🌼🌼

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Tap!

"Welcome to Raja Ampat!" seru Zyan dengan menapak sebelah kaki di atas bebatuan.

Zayra keder, "Gue mau honeymoon berduaan sama Haf! Kenapa lo pada ikutan, sih?"

"Heh! Kita, tuh, mau liburan melepas stres dan penat! Gak ganggu lo mau dua-duaan sama Si Haf, kok! Lo bakal sekamar sama Si Haf juga, bebas sono mau ngapain, kita kagak gangguuu!" ricuh Zyan.

"Kayak jelangkung, datang gak diundang pulang gak dianter," gerutu Zayra.

Hafiz tersenyum melihat perdebatan yang tidak akan mungkin tidak terjadi jika Zayra dan Zyan ada di satu tempat yang sama. Cowok itu berjalan, mendekati Alfa yang pucat karena jet lag dalam perjalanan udara dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta ke Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, selama kurang lebih lima jam tanpa transit. Padahal Alfa pernah lebih dari delapan jam perjalanan udara, tapi entah kenapa cowok itu kali ini jet lag. Apalagi ditambah dua jam perjalanan laut dari pelabuhan Sorong ke Waisai. Beruntung saat itu ombak sedang stabil dan keadaan pantai juga sudah membaik dari badai yang menyerang sejak tiga hari lalu.

"Nih, mineral," ucap Hafiz sembari menyerahkan botol mineral pada Alfa.

"Thank's, udah gapapa, kok," sahut Alfa sembari menerima mineral itu.

Ali menghela napas. Mata pandanya kentara sekali terlihat. Baru sehari istirahat pulang ke rumah karena job kerjaan, tiba-tiba Zyan memintanya untuk ikut liburan ke Raja Ampat. Tentu Ali menolak mentah-mentah. Bukan murah untuk berlibur ke pulau tropis indah seperti Raja Ampat, namun Zyan malah sudah memberitahu Umi Ahya jika Ali mendapatkan free tiket liburan dari job kerja yang padahal hanya akal-akalan Zyan. Alhasil, Umi Ahya menyuruhnya ikut serta, padahal Ali sangat lelah dan malas sekali untuk berangkat. Apa daya, Aisyah terlihat berbinar dengan tawaran berlibur itu walau bukan ia yang pergi. So, Ali membopong Aisyah juga untuk pergi bersamanya.

"Waaah! Masyaallah!" seru Naurra berbinar, "Syah, Syah, coba kamu foto, deh. Kayaknya bagus,"

"Sini, Syafa aja. Syafa fotographer andal, kok," ucap Syafa yang memakai kaca mata hitam.

"Hoi, Kak Zyan! Homestay di mana? Lo yang booking, kan?" tanya Labib. Sungguh, kakinya sudah pegal berjalan. Rasanya ingin ia berbaring dan tidur sebentar di pantai putih itu.

"Tuh, gak jauh. Ayo! Ayo!" entah mengapa Zyan masih mempunyai banyak tenaga setelah perjalanan jauh itu.

"Gila, tabungan gue bengkak," gumam Alfa sembari melihat handphone-nya.

Hafiz tersenyum, "Gue bakal transfer sisanya yang gue dan Zayra,"

Alfa menggeleng, "Gak, gak. Ini sebenernya hadiah dari Abi Zaky buat lo sama Zay honeymoon di Raja Ampat, jadi lo gak usah bayar apa-apa,"

"Gak, Al. Gue terima hadiahnya hanya sebatas tiket serta homestay. Sisa pengeluaran bakal gue transfer," Hafiz mengeluarkan handphone-nya.

"Gue bilang kagak! Ini bengkak juga gegara si Zyan!" Alfa mengambil handphone Hafiz tiba-tiba.

"Al, biar gue bayar," perdebatan kini mencuat pada Hafiz dan Alfa.

Oman Cafe [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang