Shit, Here We Go Again

4.1K 327 10
                                    

Kila yang berhasil kabur dari Juergen langsung keluar dari area taman itu dan memesan taksi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kila yang berhasil kabur dari Juergen langsung keluar dari area taman itu dan memesan taksi.

Supir tersebut membawanya ke daerah tujuannya. Kila menghela nafas lega.

"Hah-- ternyata mudah juga kabur dengan cara begini, ternyata melewati pagar tinggi itu juga gampang" Ujarnya sambil cekikikan.

Setelah menempuh 55 menit akhirnya ia sampai di sebuah apartemen yang tidak terlalu besar-- bisa dibilang sedang.

Ia melangkahkan kakinya masuk dan menuju ke kamar nomor 105.

Kila mengetuk pintu itu. Seketika pintu terbuka dan--

"Kakak?!" Ucap adik ke-6 nya yang membukakan pintu.

"Ah kakak?! kakak datang?!" Spontan semua adik-adiknya datang dan mengerubunginya didepan pintu seperti semut yang menemukan gula.

Kila tersenyum senang.
"Yup, kakak pulang~ Eh dimana ibu?"

"Ma-mama ada di dapul" Ucap adiknya yang ke-3.

"Kila-- kila kau sudah kembali?!" Sontak ibunya langsung menghampirinya setelah mendengar keributan kecil itu.

Kila memeluk ibunya dengan hangat dan haru. Ia mengusap wajah ibunya yang sudah berkeriput dan terlihat sebagian rambutnya sudah berubah menjadi putih.

"Ya-- aku pulang ibu" Ucap Kila dengan nada lembut.

Ibunya tersenyum manis.
"Tepat sekali dengan waktu makan siang, kau mau makan?"

Kila mengangguk. Ia menunduk dan adik-adiknya masih memeluk kakinya.

"Kakak kemana saja? kami sangat menghawatilkanmu" Tanya adik-adiknya.

Kila tertawa mendengar ucapan mereka yang cadel. Ia mengelus kepala adiknya satu persatu.

"Kakak bekerja dong memang apalagi? dasar kalian~" Ujarnya.

Adik-adiknya tertawa kecil. Mereka membawa Kila ke dalam ruang makan dan mengambil perlengkapan makan untuk Kila.

Ibunya membuatkan makanan kesukaan Kila yaitu Stoemp.

Ibunya menyajikan makanan itu di piring didepan Kila.
"Nah selamat makan~" Ucap Ibunya dengan nada lembut. Kila mengangguk senang.

Ia memakan masakan ibunya dengan hati lega dan senang. Ia bersyukur sang ibu yang ia cintai masih berada di sampingnya untuk menemaninya hingga ajal menjemput.

"Kakak-- lihat ini" Tiba-tiba adik ke-4 nya menyodorkannya sebuah kotak besar. Kila mengambilnya.

Ibunya terkejut.
"Kenapa kalian memberikannya saat makan?! Cepat singkirkan it--"

Don't Cry, Kila [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang