Regretful

927 79 2
                                    

Sambil memakan makanannya Kila dan Juha saling diam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil memakan makanannya Kila dan Juha saling diam. Juha menatap Kila terus dan Kila yang risih menghela nafasnya pelan dan bibirnya mulai berbicara.

"Aku dekat dengan seseorang bernama Yohan setelah kejadian Juergen menyakitiku waktu itu. Dia orang baik dan tidak memandangku sebagai omega terlebih dia bersedia membiarkanku tinggal di lantai 2 restorannya"

Juha menatapnya terus.

"Terkadang dia bertingkah aneh seperti menatapku terus-menerus, menanyakan hal yang tidak penting seperti apakah aku masih mencintai Juergen padahal aku belum menceritakan apapun padanya dan hal lainnya. Ya-- Aku ingin melepas lelahku dengan bersandar ke orang lain tapi nampaknya sama saja. Ia ingin aku bersamanya tapi tentu saja aku tidak bisa karena statusku masih sah bersama Juer--"

"Apa kau mencintainya?" Sela Juha tiba-tiba.

"Huh? Yohan? Tentu saja tidak, Aku hanya mencintai Juergen.." Ucap Kila rendah.

Tanpa sadar air mata menetes jatuh ke piringnya dan nafasnya sesegukan.

"Aku tidak mengerti kenapa semua orang menyakitiku hiks! Bahkan Juergen sendiri mencoba memisahkan aku dengan anakku sendiri-- Padahal-- Dia sendiri bilang kalau akan menerimaku apa adanya uhhh!" Ucap Kila sambil mengucek matanya.

Juha bersandar di sofa dan memainkan makanannya dengan garpu.

"Memang susah kalau seseorang menikah tanpa perasaan, Apalagi hanya sepihak yang tulus mencintai pasangannya. Bagiku kau hanya tinggal ajukan surat perceraian tapi tentu saja Juergen tidak akan setuju" Juha menengok menatap Kila.

Kila membalas tatapannya dengan mata nanar dan nafas terisak.

Juha menghela nafasnya sedikit dan mengusap pipi Kila yang basah.

"Siapapun dirimu mau omega atau bukan jika kau merasa disakiti maka berbicaralah. Jangan disimpan semuanya sendiri, Kau tidak sendirian Kila. Kau punya aku, Delvin, Orangtuaku"

Kila mengangguk pelan. Ia menunduk meremas kedua tangannya.

"Aku-- Aku sudah tidak tahan. Meskipun aku mencintainya tapi aku ingin kami berpisah, Aku tidak bisa membiarkan diriku dan anak itu menderita karena ayahnya sendiri" Kila mengusap pipinya.

Juha menatap Kila sebentar. Ia mengusap kepala Kila.

"Perpisahan memang akhir dari pernikahan tapi lebih baik sakit sekarang daripada kemudian bukan? Lihat dirimu-- Kau terluka dan dibebani oleh stres" Ucap Juha rendah.

Kila mengangguk lagi.

"Terimakasih atas masukannya Juha" Ia tersenyum manis.

Juha menatapnya lagi.

"Hey-- Mau coba seks di antara omega? I heard it feels like in heaven" Ucap Juha sambil smirk.

"Ughh ja-jangan coba-coba!" Kila bergidik ngeri.

------------------------

Delvin dan Juergen duduk didalam sebuah ruangan sambil menatap seorang psikiater yang menulis di sebuah kertas. Mereka datang kemari karena anjuran Delvin yang mempunyai koneksi dengan dokter spesialis jiwa. Perasaan Juergen berdebar kencang menunggu hasil pemeriksaannya.

'Pemeriksaan semacam apa? Dia hanya menanyakan hal-hal tidak jelas dan menelaah ku untuk beberapa saat' Batin Juergen.

Dokter itu selesai menulis dan menatap Juergen.

"Anda menderita Bipolar atau lebih tepatnya mempunyai kepribadian ganda. Bipolar memang wajar karena setiap manusia setidaknya memilikinya namun untuk kasus Anda ini sudah berbahaya. Dan-- Cara mengobati agar diri anda yang lain hilang ada 3 cara namun saya akan menggunakan cara paling mudah seperti Psychoeducation" Ujar Dokter.

"Uhh? Apa itu?" Tatap Juergen ke Dokter.

"Yang artinya adalah saya akan melihat apa penyebab Anda bisa mengeluarkan kepribadian anda secara tiba-tiba dengan menelaahnya dari penyebabnya. Apa yang biasanya terjadi sebelum diri Anda yang lain keluar?"

Juergen terdiam sebentar dan meremas kedua tangannya. Ia mengambil nafas sedikit.

"Perasaan cemburu terhadap istriku, Emosi ketika mengingat kejadian masa lalu, Marah ketika aku menatap anaknya yang bukan darah dagingku, Dan kadang bisikan dari kepalaku yang bilang kalau aku harus memberinya pelajaran dengan menyakitinya agar ia menurut padaku"

Dokter itu menatap Juergen beberapa saat dan mengangguk.

"Cobalah untuk menghindari perasaan tersebut, Perasaan seperti itu lumrah di alami manusia tapi kembali lagi pada setiap manusia yang menyikapinya. Kalau Anda bisa menahan diri lain Anda untuk keluar saat perasaan itu menghantui Anda-- Maka Anda berhasil melenyapkannya"

Delvin melirik Juergen sebentar dan menatap Dokter.

"Apa dia dapat obat?"

"Tentu saja, Wajib" Ujar Dokter.

Dokter itu memberikan 3 kapsul obat berbeda warna.

"Minum yang hijau jika Anda tidak merasakan adanya diri lain Anda, meskipun ia tidak keluar tapi Anda harus tetap meminumnya. Minum yang kuning jika Anda mulai merasa diri lain Anda akan segera keluar atau perasaan seperti yang Anda sebutkan menghantui Anda. Dan-- Minum yang merah jika diri lain Anda keluar"

Juergen mengangguk dan mengambil ketiga kapsul itu. Ia menatap semua obat-obatannya.

"Kalau dengan ini diriku yang lain bisa hilang, Terimakasih banyak dokter"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Don't Cry, Kila [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang