New Face, New Me

557 43 2
                                    

"Fuck fuck fuck!!" Gumam Nayan ketakutan.

Ia berlari ke motornya dan langsung memacunya dengan kecepatan tinggi. Sementara bawahan Elda langsung menyusulnya dengan kendaraan lain.

Nayan berkeringat dingin dan Ia menggigit bibirnya kuat.

"Sialan, akan kubuat kau juga ikut terseret Fazura!"

Sirine mobil dan motor bawahan Elda yang menyusulnya mulai berbunyi keras.

"Kau-- hentikan kendaraan mu sekarang! Menepi!" Teriak polisi di belakang dengan toa.

Nayan menoleh sedikit dan memacunya lebih tinggi. Ia berbelok ke jalanan sempit yang hanya bisa dilalui motor dan para polisi yang mengejar itu tertinggal di belakang.

Ia masuk ke sebuah gedung tua dan berhenti di tengah parkiran luas. Ia menghela nafasnya berat dan meremas rambutnya kuat.

"Harusnya dari awal aku tidak melakukannya-- Mereka mempermainkan ku"

Nayan beranjak dari motornya dan berjalan mengelilingi sekitar parkiran itu.

Krak!

Langkahnya terhenti mendengar lantai yang seperti menekan sesuatu didalamnya. Ia jongkok dan melihat ada rambut yang terjepit didalam lantai itu.

Nayan menatap sekitar dan melihat sebuah sekop. Ia mengambil dan langsung membuka lantai yang ternyata memang sengaja tidak di semen.

Nayan membelalakkan matanya melihat sebuah koper dengan rambut yang menjuntai keluar, Ia membukanya perlahan dan menatap seorang wanita yang mulutnya sudah menganga lebar dengan luka di sisi kanan kirinya, lengan yang keduanya di potong dan kedua bola matanya yang sudah membusuk di mulutnya.

Ia spontan menutup mulutnya dan--

Klang!!

Sekop itu tidak sengaja tertendang olehnya dan membuat seisi parkiran menggema dengan suara itu. Tiba-tiba seorang pria bertubuh tinggi berjalan keluar dari toilet sambil membawa kapak besar.

"Hey daddy--" Ucapan pria itu berhenti ketika menatap Nayan.

Pria itu melirik ke lantai yang sudah di rombak oleh Nayan dan Nayan langsung beranjak dan berusaha untuk lari.

Namun hal itu percuma, pria itu langsung menarik kerah belakang jas nya dan menindihnya di lantai. Mata mereka bertemu-- Pria itu menatapnya dalam.

"Kau bukan daddy yang selalu kesini dan memberiku makan huh-- sayang sekali. Apa kau terkejut ada orang yang tinggal di gedung tua seperti ini?" Tanya pria itu dengan senyuman.

Nayan menggeleng pelan.

"Aku tidak tau siapa dirimu jadi lepaskan aku! Aku harus--"

Krak!!

Don't Cry, Kila [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang