Die Peacefully

1.5K 129 8
                                    

14:02 --------

Juergen sampai di kantor polisi dan ia bergegas turun dan masuk ke dalam. Didalam terlihat banyak polisi yang masih bersantai sambil meminum kopinya. Salah satu dari mereka terkejut melihat Juergen datang.

"Ahh pak! Maafkan kami, kami sedang berbincang soal strategi untuk penyelamatan istri anda" Polisi itu panik.

Disusul dengan polisi-polisi lainnya yang ikut panik dan langsung bersiap-siap. Juergen menatap mereka semua dengan wajah datar. Ia melirik vas bunga dan melemparnya ke kepala polisi yang berbicara tadi.

Prang!!

Vas itu pecah di kepalanya dan polisi itu meringis kesakitan.
"A-ada apa pak? Mohon bersab--"

Juergen menarik kerah polisi itu dan nafasnya memburu.
"Kau menyia-nyiakan waktu untuk mencari istriku. Kau tau kalau kau bertingkah begini apa yang akan terjadi? Kalau saja istriku terlambat dicari dan kalau sampai dia di evakuasi dalam keadaan tidak sehat maka kau yang akan menjadi tumbal untuk meluapkan emosiku. You see I have a lot of money. Aku bisa membeli seluruh bawahan dan hukum keadilan kalian-- atau keluargamu juga mau kubeli? Kau sadar kalau kau adalah seorang polisi? Apa tugasmu menjadi seorang polisi hmm?"

Polisi itu gemetar dan keringat mengucur dari keningnya.
"Me-melayani dan mengayomi masyarakat-- Se-serta melindungi mereka"

"Kalau kau sudah tau apa kewajiban dan tugasmu sekarang kerjakan sebelum aku yang akan menyiksamu" Ucap Juergen menggeram.

Seluruh ruangan terisi pheromones Juergen yang sumpek. Pheromones dominan yang dikeluarkan seorang alpha yang sangat murka membuat semua polisi menutup hidungnya dan kepalanya sakit. Mereka semua langsung bergegas dan keluar menaiki mobilnya masing-masing.

Sementara Kila yang masih disiksa oleh Luta masih menangis sambil memohon pada Luta. Namun Luta tidak menghiraukannya. Luta menyekik leher Kila kuat sambil menggenjotnya.

Brak!!

Tiba-tiba pintu gudang terbuka dan Gio yang awalnya terkapar-- sekarang ia berdiri dengan perut dan kepalanya yang berdarah. Ia juga memegang pisau di tangannya.

Luta tersentak sedikit.
"Ohh kau sudah bangun, Kau mau ikutan? Boleh tapi habis a--"

Jleb!!!

Gio menusuk Luta tepat di kepala dan ia menarik rambut Luta. Ia menusuk Luta membabi buta didepan Kila. Darahnya yang bermuncratan ke kaki dan wajah Kila. Kila yang menatap kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri langsung gemetar hebat dan nafasnya memburu cepat.

Gio yang kesetanan masih terus mencabik dan menusuk ayahnya sendiri. Tubuhnya yang dipenuhi oleh darah membuatnya semakin bergairah dan penuh kebanggaan. Ia mendongak dan menjilat darah ayahnya yang muncrat ke pipi kanannya. Gio melirik Kila.

Don't Cry, Kila [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang