Xanny

551 41 3
                                    

"Ouch ouch!" Ucap Nayan meringis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ouch ouch!" Ucap Nayan meringis.

Dokter mengobati semua lukanya, mereka semua berada di klinik terdekat.

"Jika sudah maka kita bicara ya" Ucap Kila.

Nayan terdiam. Ia menatap Kila sebentar.

"Kenapa kau masih memperlakukan ku seperti ini? Apa kau tidak marah?"

Kila ikut terdiam.

"Tindakan mu memang tidak bisa di maafkan-- tapi aku juga tidak bisa memaafkan diriku dan Juergen jika menyakiti kalian"

Juergen yang berdiri bersandar di tembok mulai bosan. Ia mendengus malas.

"Kau terlalu baik Kila, untuk apa bertindak so sweet seperti ini ke orang jahat? Gila" Sinisnya.

Kila menghela nafasnya dan menatap Nayan di perban.

"Bos!" Panggil bawahan Juergen.

Juergen membuka pintu dan menatap mereka.

"Kami sudah menemukan orang itu, ikuti kami" Mereka bergegas jalan ke tempat lain.

Juergen mengikutinya dan mereka berhenti di ruang tunggu. Terlihat beberapa suster mengerumuni Gio.

"Pa-pak lengan Anda-- di obatin dulu ya? Anda pendarahan!" Ucap mereka panik.

Gio tidak berkutik. Matanya melirik ke Juergen dan badannya yang penuh luka itu memaksakan untuk bangun dan menatapnya.

"Ikut aku" Ucapnya.

Gio berjalan duluan keluar klinik dan duduk di belakangnya, Juergen berdiri didepannya dan merogoh pistol di saku.

"Kau tidak perlu.. Aku juga ingin mati" Ucap Gio pelan.

Juergen mengangkat alisnya.

"Tsk, segera katakan apa yang kau ingin katakan! Jika hanya omong kosong aku akan membunuhmu disini"

Gio mendongak sedikit menyenderkan kepalanya ke tembok. Darah dan asinnya air laut bercampur ke lukanya, membuat Gio sulit menahan rasa perih itu.

"Organisasi kami-- mengincar para petinggi yang berlawanan dengan tujuan mereka. Fazura dan ketiga suaminya memiliki hubungan erat ke politik lebih dari yang kau bayangkan, mereka juga ada hubungan ke militer.."

Juergen menatap Gio terus.

"Dan.. Mereka sadar jika kau berdiri berlawanan dengan mereka. Maka dari itu mereka mengirimku untuk membunuhmu nyatanya gagal. Kali ini mereka juga tidak turun tangan membantuku namun membersihkan semua berkas dan laporan dan mengklaim bahwa aku sudah mati--"

"Omong kosong" Balas Juergen.

Ia mengeluarkan pistol itu dan menodongkan nya ke kepala Gio.

Gio tersenyum miring.

Don't Cry, Kila [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang