•
•
------------------------------
24 September 20XXJuha yang sedang merokok di taman dan mengawasi Juergen yang berjalan pelan menggunakan alat bantu-- menghela nafasnya.
Sudah 6 hari berlalu semenjak kejadian itu dan mereka masih memantau kesehatan Juergen. Orangtuanya juga datang dan menengok Juergen namun Juergen seperti tidak ingin melihat mereka. Juha juga tidak paham mengapa.
"Oi jangan kejauhan aku tidak mau beranjak dari bangku ini!" Ucapnya ke Juergen.
Juergen acuh dan terus berjalan sambil berpegangan pada pohon di taman. Kemudian Kila datang sambil menggendong bayinya dan duduk disamping Juha.
"Maafkan aku kalau lama, kau bisa kembali ke dalam lalau panas disini" Ucap Kila sambil menepuk bokong bayi itu pelan.
Juha menatap bayinya dan menghembuskan asap rokok.
"Ini-- Anakmu dengan penculik itu?"Kila mengangguk pelan dan mengusap kepala bayinya.
"Aku tidak tega menggugurkannya, Aku memutuskan untuk merawatnya namun akan kulepas saat dia sudah dewasa.. Karena Juergen masih sensitif soal anak ini"Juha menatap bayi itu terus. Ia menghisap rokoknya lagi. Juha memang tidak tertarik soal bayi-- tapi kalau have sex dia adalah jagonya.
Juergen menoleh ke Kila dan menatap bayi itu. Seketika emosi melahap pikirannya dan Juergen berjalan terpincang cepat dan ingin memukul anak itu. Dengan sigap Juha menghalangi Juergen dan menahan tangannya itu.
"Kau-- Apa yang kau pikirkan ingin memukul seorang bayi?!" Geram Juha.
"Apa yang kupikirkan? Tentu saja dia bukan anakku. Memang sepantasnya dia mati dan tidak ikut dengan Kila" Ucap Juergen datar.
Juha mengangkat alisnya bingung dan Kila sontak beranjak menjauh sambil mendekap bayinya di dada.
"Kau ini Juergen atau Kister?" Tanya Juha sekali lagi.
Juergen mengangkat bahunya cuek. Ia menatap bayi itu terus dengan tatapan kesal dan tangannya gatal ingin memukul. Kila menggeleng.
"Aku tau kau masih sensitif soal anak ini tapi bagaimanapun juga anak ini adalah darah dagingku Juergen kau harus mengerti.." Ucapnya dengan nada rendah.
Juergen memutar matanya dan mendengus. Juha ikut mendengus.
"Sudah jangan dipikirkan sana kembali ke dalam dan rawat bayimu" Ucap Juha sambil melirik Kila.
Tiba-tiba bayi itu menggeliat pelan dan ia membuka matanya kemudian menatap Juergen. Bayi itu tersenyum dan tangan mungilnya mengarah ke Juergen seperti ingin menggapainya.
Juergen yang menatap bayi itu juga-- merasa dadanya sesak dan matanya berubah menjadi merah. Pikirannya tidak terkontrol dan ia mendekat ke Kila. Ia menarik tangan bayi itu dan hendak menggigitnya namun Juha seketika mendorongnya dan menamparnya kuat.
Plak!!
Tamparan itu membuat Juergen terdiam kaku. Ia melirik Juha datar dan Juha membalas tatapannya.
"Kau gila? Anak ini masih bayi dan kau sudah mencoba menyakitinya?! Siapa yang psikopat sekarang hah?! Kau tidak ada bedanya dengan penculik Kila!" Bentak Juha.
Juergen mengepalkan tangannya dan mengarahkan kepalannya ke wajah Juha.
Buak!
Ia menonjok Juha sampai Juha mimisan. Kila tersentak mundur dan wajahnya ketakutan.
"Juergen ada apa denganmu-- Ke-kenapa kau melakukan hal seperti ini--" Ucapnya gemetar.
"Juergen? Huh dia yang mengambil alih tubuh ini selama aku pingsan, sialan kau akan mendapat hukumanmu Juergen" Ucapnya aneh.
Juha menyeka darah di hidungnya dan ia mendengus gusar. Juha tau bahwa yang bicara sekarang adalah dirinya yang lain-- Kister.
"Kau keluar di waktu yang salah Kister, kembali ke alam mu" Ucap Juha sambil tersenyum miring.
"Hahahaha~ Kau seperti tidak menginginkan diriku kakak~" Ucap Kister goda.
Kister melirik bayi di gendongan Kila dan menjilat sisi bibirnya.
"Coba tebak benda apa yang bagus untuk dibuat dari bahan kulit bayi-- Hmm bagaimana kalau pajangan seperti kepala rusa? Atau kain lap? Atau keset welcome?"Kila merinding.
"Kau benar-benar bukan Juergen. Sebaiknya kembalikan Juergen cepat dasar sinting"Kister mengernyitkan keningnya dan mendekat ke Kila. Ia menekan rahang Kila sampai kukunya menancap di pipi Kila.
"Kau pikir mulutmu berhak berbicara seperti itu? Aku yang menyelamatkan mu. Aku yang membawamu pada kebebasan dan AKU juga yang bisa melepasmu dari jeratan orang itu. Siapa lagi kalau bukan AKU yang melakukannya hmm?" Tatapan Kister menusuk dalam ke Kila.
Kila menatapnya sedikit dan membuang wajahnya.
"Memang kau yang melakukannya tapi--- Bukan artinya kau bisa melakukan semuanya terhadapku atau bahkan anak ini. Meskipun anak ini bukan anakmu tapi dia tetap anak yang kulahirkan""BODOAMAT!!" Bentak Kister.
"Aku tidak punya anak haram seperti itu. Anakku hanyalah yang keluar dari sini--" Ucap Kister sambil meraih tangan Kila dan menempelkannya di selangkangannya.
"Paham? Anakku keluar dari penisku dan tugasmu sebagai omega dan istriku adalah mengandungnya dan melahirkannya. Tidak ada tugas yang utama selain itu. Kau harus ingat kalau dirimu terlahir ke dunia ini untuk menjadi Baby Maker milikku" Kister mengusap perut Kila sambil berbisik dengan nada berat.
"Omonganmu mulai ngawur. Kau tidak meminum obatmu ya" Ucap Juha sambil menariknya jauh.
Kila menunduk dan mengusap kepala bayinya. Ia bergegas masuk ke kamar dan suasana hening.
"Cih padahal kau baru pulang dari rumah sakit tapi ulahmu sudah meresahkan orang lain. Bangsat" Gumam Juha.
Kister mengalihkan wajahnya ke arah lain sambil acuh. Ia menatap ular di pepohonan yang sedang memakan seekor tikus. Ular itu menelan tikus nya bulat-bulat dan mata tajamnya menyeringai. Taringnya yang lancip mengeluarkan racun dan Kister tersenyum melihat hal itu.
"Huh? Kau mulai kambuh lagi? Jangan gila, masih banyak kerajaanmu pak pengusaha" Juha mengeluarkan sebungkus rokok dan mulai merokok lagi.
Kister berpikir bagaimana agar semua orang tidak curiga kalau dia bukan Juergen dan-- Dia mengetuk dagunya sambil tersenyum lagi.
"Ohh~ Aku punya ide~" Ucapnya senang.
Juha menatapnya datar sambil menghembuskan asapnya ke wajah Kister.
"Fuck!! Akan kubunuh kau jablay!" Ucap Kister kesal.
Juha melet dan mengangkat bahunya cuek.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Cry, Kila [Omegaverse]
Fantasy❗❗ THIS IS BL STORY ❗❗ ❗❗IF YOU DON'T LIKE IT JUST LEAVE❗❗ "Oh lihat-- Ternyata kau lebih banyak diam karena kalau kau bicara malah akan keluar suara desahan?" Ejek seorang alpha bernama Juergen Zorya. Didepannya terdapat seorang omega yang akan di...