•
•
'Im fucked! Im screwed!' Batin Kila keras. Suasana menjadi hening ketika ia mengatakan hal itu. Juha masih menatapnya dengan pandangan ingin marah.
"Kau-- kau pikir siapa dirimu berhak menanyakan hal seperti itu padaku hah?!!" Bentak Juha.
Kila memejamkan matanya dan menunduk takut. Nafasnya tidak teratur dan lengannya gemetar sedikit.
"Ma-maafkan aku-- aku tidak tau kalau pertanyaan itu sangat sensitif bagimu. Maafkan aku Juha-- maaf" Ucap Kila mencicit.
Delvin yang mendengar ucapan mereka langsung datang membawa makanan di nampan dan meletakkannya di meja.
"Kenapa kalian bertengkar? Juha, apa kau melakukan sesuatu padanya?" Tanya Delvin.
Juha memalingkan wajahnya dan melipat tangannya didepan dada.
"Bukan urusanku, usir dia sekarang"Kila mengangkat kepalanya dan menatap Juha panik.
"Maafkan aku! Aku tidak masalah kalau kau mengusirku tapi-- tapi kumohon maafkan aku--"Delvin menarik tangan Juga dan tangan Kila. Memaksa mereka berdua untuk berjabat tangan dan Juha menatap Delvin bingung.
"What on earth are you doing.. stupid.." Ucap Juha bingung.
Delvin menatap Kila.
"Maafkan sifatnya yang agak tempramental ya Kila, dia memang sensitif jika ditanya soal keluarga. Maka dari itu mohon pengertiannya untuk tidak menanyakan hal seperti itu lagi" Ucap Delvin lembut.Kila mengangguk pelan dan kembali menatap Juha.
"Maafkan aku.. Maafkan aku.. Juha.."Juha menatap Kila yang menatapnya juga dengan suara mencicit seperti ingin menangis. Tiba-tiba pikiran tentang masa lalunya terlintas di kepalanya. Waktu itu dia dan adiknya sedang bermain tapi adiknya merobek lengan boneka kesukaan Juha. Juha yang kesal langsung meninggalkan adiknya tapi adiknya langsung menahannya.
"Ma-maafkan aku.. Maafkan aku Juha-- Maafkan aku" Ucap adiknya mencicit.
Juha tidak tega mendengar hal itu dan langsung memeluk adiknya. Tapi tanpa sadar ia memeluk Kila sekarang. Kila tersentak dan melirik Delvin sedikit.
Delvin mengangguk sambil tersenyum dan Kila mengusap punggung Juha dan membalas pelukannya.
"Apa kau sudah memaafkan aku Juha?" Tanya Kila perlahan.
"Jangan salah paham, aku belum memaafkan mu tapi suara dan tindakanmu mirip seperti adikku saat masih kecil. Jadi aku memelukmu hanya karna rindu, bukan maaf" Ucap Juha datar.
Kila tersenyum kecil dan mengusap punggung Juha terus.
Sementara itu di kantor perusahaan Juergen, ia sudah duduk berhadapan dengan Amber. Amber meminum teh hangat merah didepannya dan Juergen menatapnya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Cry, Kila [Omegaverse]
Fantasy❗❗ THIS IS BL STORY ❗❗ ❗❗IF YOU DON'T LIKE IT JUST LEAVE❗❗ "Oh lihat-- Ternyata kau lebih banyak diam karena kalau kau bicara malah akan keluar suara desahan?" Ejek seorang alpha bernama Juergen Zorya. Didepannya terdapat seorang omega yang akan di...