Egoism

787 64 3
                                    

Juergen melirik Kila di kamarnya yang menangis sesegukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juergen melirik Kila di kamarnya yang menangis sesegukan. Ia meremas baju bayi Giyu dan mendekapnya erat. Juergen menghela nafas berat.

"Sudah 9 hari tapi tidak ada jawaban sama sekali, bahkan semua cctv juga tidak membantu. Aneh, siapa yang melakukannya" Gumam Juergen.

Tiba-tiba ponselnya bergetar di sakunya, Juergen merogoh nya dan mengangkat panggilan itu.

"Ini dari Alpha team, Kami menerima laporan beberapa saksi melihat seseorang berpakaian serba hitam lengkap dengan topi dan masker membawa seorang bayi dipunggung nya. Namun mereka tetap tidak bisa mengidentifikasi siapa pembawa bayi itu" Ucap seseorang dibalik telpon.

Juergen menggeram sambil menggigit bibirnya.

"Carikan lagi sampai ketemu-- Aku tidak ingin melihat istriku menangis terus. Intinya kumpulkan orang-orang yang dianggap mencurigakan kalau bisa geledah saja, semua kerugian aku yang tanggung"

Orang itu diam sebentar.

"Kau baik baik saja kan-- Juergen?" Tanya nya.

"Tentu saja tidak, melihat seseorang yang Kau cintai menangis setiap harinya apa Kau bisa merasa baik-baik saja?" Ucapnya dengan nada rendah.

"Juergen, tenang saja semuanya akan Kami atasi. Aku dan tim ku akan menangkap pelakunya dengan cepat. Kalau ada apa-apa ceritakan padaku-- bukankah kita sudah menjadi teman dekat ketika SMA?" Ujarnya.

Juergen tersenyum kecil.

"Ya tenang saja Aku bukan anak kecil. Kerjakan tugasmu sekarang"

Juergen mematikan telpon itu dan menggigit jempolnya sedikit.

"Kalau sampai tentara saja tidak menemukannya-- Berarti orang ini bukanlah orang sembarangan. Jika Ia bekerja sendiri pasti Dia seorang pembunuh berantai, jika tidak maka Ia pasti seseorang yang bekerja sama dengan suatu grup besar"

"Hiks hiks uhh-- Ahh hiks hiks Giyu-- Maafkan mama yang tidak bisa mencarimu hiks hiks!"

Isak tangis Kila yang terdengar semakin menyayat hati Juergen. Ia mendekatinya dan langsung memeluknya dari belakang. Juergen mengusap kepalanya dengan lembut sembari mencium tengkuknya.

"Kita akan menemukannya Kau jangan cemas sayang, berhenti menangis dan tenangkan dirimu ya? Kau sudah terus menangis lebih dari seminggu bahkan makan saja kurang. Bagaimana kalau Kau sakit?"

Kila menggeleng.

"Aku tidak mau apapun Aku hanya ingin Giyu kembali hiks!" Ucapnya sesegukan.

---------------------
11:08 ------------

"Ahh! Ahh noo-- Fa-fazura ahng!" Desah seseorang dibawah.

"Hya?! Hnghh! Ahh ahh hoo-- Push it deeper~" Desah seseorang diatasnya.

Don't Cry, Kila [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang