•
•
Byurr!
Tanpa berpikir panjang Gio masuk ke air dan menarik tubuh Kila yang tenggelam. Ia menggendongnya dan menariknya ke sisi sungai.
"Kila-- Kila jangan pergi ya? Ki-kila--" Ucap Gio gemetar.
Gio memeluk Kila erat. Nafasnya memburu dan ia mengusap punggung Kila sayang. Kila yang tidak bernafas semakin membuat Gio panik. Ia langsung memberikannya nafas buatan.
"Wake up!! Aku perintahkan kau untuk membuka matamu Kila!! Jangan tinggalkan aku!!" Bentak Gio ketakutan.
Ia terus memberikannya nafas buatan dan Kila terbatuk-batuk mengeluarkan air dari mulutnya. Kila membuka matanya perlahan dan menatap Gio dengan ekspresi ketakutan.
"Syukurlah Kila kau selamat-- Maafkan aku-- Maafkan aku sayang.." Ucap Gio mencicit sambil mendekapnya erat.
Kila yang masih lemah tidak bisa berkata apapun. Ia hanya mengusap punggung Gio. Gio menangkup wajahnya dan menciumnya lembut. Ia menggendong Kila didepan dadanya dan berjalan masuk hutan.
"Kila.. Aku berjanji akan menjagamu dan mencintaimu sepenuh hidupku. Tidak akan ada yang bisa melukaimu sekarang. Kau punya aku" Bisik Gio.
Sementara polisi serta Juergen yang terus mencari keberadaan Kila akhirnya menemukan titik terang. Beberapa laporan masuk ke polisi yang mengatakan bahwa ada orang-orang yang melihat pria aneh yang membawa seseorang ke dalam taksi dengan terburu-buru dan orang yang dibawanya nampak seperti pingsan. Mereka juga menunjukkan kemana arah taksi itu pergi.
Polisi itu berhenti didepan jembatan dan tampak sungai deras dibawahnya. Juergen turun dari mobilnya dan menatap hutan didepannya.
"Pak, disana adalah hutan yang sangat luas. Kami belum pernah menjangkau daerah itu karena memang lokasinya berbahaya dan masih terdapat hewan buas. Jika anda ingin kami melakukan pemeriksaan kami harus melakukan persiapan dulu" Ucap seorang polisi.
Juergen mengepalkan tangannya dan menatap lurus ke hutan itu. Ia melangkah melewati polisi-polisi itu dan ingin menyebrangi sungai.
"Pak!! Jangan melakukan hal bodoh! Anda baru saja keluar dari rumah sakit dan kondisi anda belum pulih!" Ucap seorang polisi sambil menahan tangannya.
Juergen menengok dan terpancar di wajahnya ekspresi marah.
"Siapa peduli?! Istriku hilang dan tidak ketemu sampai sekarang!! Bagaimana kalau dia terluka?! Bagaimana kalau dia disakiti?! Bagaimana kalau dia diperlakukan tidak baik?!""Ka-kami mengerti soal perasaan anda pak tapi mohon jangan membahayakan diri anda sendiri.." Polisi-polisi itu cemas dan mencoba menenangkan Juergen.
"Kalian pikir bagaimana perasaanku sekarang?! Apa kalian pernah kehilangan istri kalian saat seperti ini hah?! JAWAB!!" Bentak Juergen.
Semua polisi itu menggeleng pelan dan menggigit bibirnya sendiri. Mereka dipenuhi perasaan cemas akan keselamatan istri Juergen itu.
Juergen tersenyum miring.
"Kalau kalian tidak pernah merasakan hal seperti ini-- Jangan pernah kalian bilang kalau kalian mengerti perasaanku. Kalian semua tidak tau rasanya bagaimana sekarang-- You all are annoying"Salah satu polisi menepuk pundak Juergen.
"Maafkan kami pak tapi anda harus mengetahui bahwa disana adalah hutan lebat. Memang kriminal atau psikopat cenderung bersembunyi di tempat yang susah dijangkau tapi-- lihat didepan anda. Jembatan ini terputus berarti memang diputus secara sengaja. Dan jika kita pergi mencari istri anda tanpa perlengkapan yang mumpuni malah kita yang akan menjadi korban berikutnya. Maafkan kami tapi anda harus mengerti situasi ini"Juergen membuang mukanya dan menatap hutan didepannya itu. Ia menggigit bibirnya kuat hingga berdarah. Tiba-tiba telponnya berdering di sakunya.
"Ada apa?" Tanya Juergen.
"Aku menemukan lokasinya, Kila dibawa ke dalam hutan itu tapi-- lokasinya tidak berubah. Seperti menetap di suatu tempat selama berhari-hari. Sungguh aneh bagi manusia yang menetap tanpa bergerak sedikitpun didalam hutan bukan?" Ucap Juha.
Juergen mengerutkan keningnya.
"Apa yang ingin kau bicarakan?"Juha menghela nafasnya.
"Cuma ada 2 kemungkinan-- Pertama alat pelacak itu dilepas dari tubuhnya dan kedua-- Dia mati. Dan laporan dari rumah sakit adalah bahwa istrimu juga hamil"Juergen melotot dan keningnya berurat. Ia menurunkan ponselnya dari kuping kanannya dan meremas ponselnya kuat. Kepalanya sudah tidak bisa berpikir jernih. Teriakan didalam tubuhnya terus menggema didalam kepalanya dan berontak untuk keluar.
"Pak--??" Salah satu polisi bertanya padanya pelan.
Buak!!!
Juergen menonjok polisi itu hingga terpental. Matanya berubah menjadi full merah. Ia mengeluarkan pheromones murka yang sangat menyengat. Semua polisi terkejut dan kebingungan.
"Pak-- Mohon tenangkan diri anda dan--"
Juergen yang tak bisa mengendalikan dirinya kini menghajar semua polisi yang bersamanya. Ia mengambil pistol di salah satu polisi dan--
Bam!! Bam!! Bam!!
Ia menembak seluruh polisi itu. Badannya terkena cipratan darah dan ia menatap polisi-polisi yang mati itu dengan penuh kemenangan.
"Hey Juergen, Boleh kan aku ambil alih tubuhmu? Soal Kila aku tau bagaimana memusnahkan lawan kita. Kau hanya tinggal meminjamkan tubuhmu padaku dan sisanya akan kuurus" Bisik diri lain Juergen di kepalanya.
"Ha-- HAHAHAHAHAHHA!!!" Juergen tertawa lepas.
"Baiklah~ Sekarang waktunya aku yang keluar.. Kau diam saja ya Juergen, sisanya biarkan sisi lain dalam dirimu ini yang melakukannya. Ohh sebentar aku lupa namaku~" Gumamnya.
"Ahh aku ingat-- namaku Kister. Akhirnya setelah lama ditahan olehmu sekarang aku bebas~ Tenanglah Juergen biarkan aku yang mencari istri kita hehe~" Ucapnya senang.
------------------------ s e a s o n 1 e n d ----------------------------
Author's Note :SOOOO KITA AKAN LANJUT KE SEASON 2 LOLOL~
buat yang bingung Juergen kenapa jadiiii Juergen punya kepribadian ganda. Untuk sifatnya Kister kalian bakalan tau di next chapter jadi doain gue supaya gue ga males ngetiknya hewhew 😖ANYWAY THANK YOU YANG UDAH BACA DAN VOTE LUV LUV DEH ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Cry, Kila [Omegaverse]
Fantasía❗❗ THIS IS BL STORY ❗❗ ❗❗IF YOU DON'T LIKE IT JUST LEAVE❗❗ "Oh lihat-- Ternyata kau lebih banyak diam karena kalau kau bicara malah akan keluar suara desahan?" Ejek seorang alpha bernama Juergen Zorya. Didepannya terdapat seorang omega yang akan di...