Meet Someone New

1.1K 97 5
                                    

Beep! Beep!

Suara monitor yang menunjukkan denyut nadi menghiasi kamar inap Juergen. Dirinya terbaring dengan infus menancap di salah satu punggung tangannya. Ia mengernyitkan keningnya dan perlahan membuka kedua matanya lalu menatap sekitarnya.

'Apa yang kulakukan sampai bisa masuk sini?' Batin nya.

Tiba-tiba pintu terbuka dan kedua orangtuanya terkejut menatap putranya itu sudah siuman.
"Juergen!!"

Mereka sontak memeluk Juergen perlahan dan air mata bergelinang dari pipinya. Namun-- Juergen tidak merasakan apapun selain dadanya yang sesak.

"Ada apa denganku? Kenapa kalian membawaku kemari? Ini dirumah sakit?" Tanya Juergen sambil menoleh ke mereka.

Jill dan Tian saling menengok satu sama lain.

"Ya sayang, kau terluka dan kami bawa kau kemari" Ucap Jill dengan nada lembut dan Tian mengangguk.

"Terluka?" Juergen mengangkat alisnya.

Dia berusaha membangunkan dirinya dan duduk dikasur. Ia mengecek seluruh tubuhnya namun tidak ada luka memar, goresan atau tanda seperti ia berkelahi. Ia kembali menatap kedua orangtuanya itu.

"Ada apa sebenarnya? Dan dimana Kila? Kenapa dia tidak kesini?" Ia baru sadar kalau istrinya tidak ada.

Tian menatap Juergen terus dan menghela nafas.

Plak!!

Ia menampar Juergen.

Jill terdiam begitupun dengan Juergen yang diam kebingungan.

"Huh? Kenapa kau menamparku si--"

"Seharusnya kau tanyakan pada dirimu yang lain kenapa Kila bisa pergi darimu. Tidak seharusnya di usia seperti ini-- bukan, seharusnya untuk alpha dewasa sepertimu kau bisa mengendalikan emosimu, kau bisa membedakan mana tindakan yang akan berdampak buruk untuk keluargamu. Kenapa kau malah membiarkan dirimu yang berbahaya itu menetap di sisi Kila?" Ucap Tian datar.

Jill melirik Tian. Memang selama ini Tian selalu diam dan dia hanya berbicara jika penting saja namun-- sebagai seorang omega, Tian pasti sangat mengerti perasaan Kila yang bisa sampai pergi dari Juergen.

Juergen mengangkat alisnya.
"Maksudnya? Aku tidak melakukan apapun tau. Aku tidak memukulnya, aku tidak melakukan hal yang membuatnya marah juga. Kenapa harus aku yang disalahkan?"

Tian meremas lengan Juergen dan mengarahkan telapak tangan Juergen ke wajah Juergen sendiri.

"Tangan ini-- Tangan yang seharusnya kau gunakan untuk melindungi keluargamu, membelai istri dan anakmu dengan rasa sayang tapi kau malah menggunakannya untuk melukai mereka. Apa kau tidak malu pada dirimu sendiri Juergen?" Tian meremas lengan Juergen erat.

Don't Cry, Kila [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang