Share A Pleasure with Dad

1.9K 158 4
                                    

Gio PovNovember, 2005

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gio Pov
November, 2005

"Pah? Kau dimana?" Aku memanggil papaku yang sedari tadi kucari namun tidak terlihat. Aku menghela nafas bete. Dia sendiri yang minta untuk makan bersama namun makanannya hampir dingin karena dia ga muncul-muncul.

Aku kesal dan beranjak menuju lantai dua. Aku berjalan menuju kamarnya dan samar-samar mendengar suara desahan. Aku membuka pintu itu dan melihat papa sedang berhubungan badan sengan seorang laki-laki omega. Ia memiliki mata ungu dan rambut hitam yang cantik.

Papa menengok ke arahku.
"Ah son? Maaf ya aku sedang sibuk, bagaimana sehabis makan? Ahh apa kau mau ikutan?" Ucapnya sambil tersenyum.

Omega itu menatapku dengan mata nanar seperti sehabis nangis. Ia menggelengkan kepalanya padaku dan menangis tersedu-sedu. Aku ingat betul ia punya 2 tahi lalat di pelipis kanannya.

Aku menatapnya nafsu dan menelan ludahku. Kami bertiga akhirnya saling membagi cinta dan badan kami dengan penuh hasrat. Wajah cantiknya mengeluarkan ekspresi yang sangat indah-- belum pernah kulihat sebelumnya.

Tapi yang aneh omega ini terlihat seperti seumuranku-- umurku baru 16 tahun sekarang. Tapi aku tidak mempedulikannya dan terus melakukannya bersama papa. Kami saling memadu kasih. Inilah bukti cinta seorang ayah yang rela memberi apapun untuk anaknya bukan? Aku juga sangat menyayangi ayahku.

Setelah kami bertiga melakukannya ia membawa omega itu keluar dari kamar dan mengurungnya di sebuah gudang terpisah. Ia mengunci ruangan itu dari luar dengan banyak kunci dan gembok.

"Son, jangan pernah kau buka ruangan itu. Dan jika dia meronta atau ingin kabur setrum dia atau pukul saja" Ucapnya sambil mengelus pundak ku.

Aku mengangguk ke papa dan ia tersenyum. Aku merasakan cintanya pada keluarganya yang begitu besar. Hingga dia mau berbagi kenikmatan seperti itu.

Sebetulnya aku tidak begitu tau darimana ia dapat omega secantik itu ditambah omega itu punya adik yang sangat banyak-- mungkin ada 8 kali? Tapi papa tidak mengurus adik-adiknya hanya mengurus omega itu.

Papa bilang ia bertemu dengan omega itu di sebuah desa yang cantik nan asri. Ia juga bilang kalau omega ini dengan senang hati menjadi kekasih papa-- ya tapi aku tidak begitu yakin dengan "senang hati" itu.

Aku menggeleng kepalaku pelan. Aku melirik gudang itu dan pergi.

Malamnya aku membuka gudang itu diam-diam dan aku melihatnya sedang tertidur dengan telanjang dan kasur seadanya. Nafasku tidak teratur, badanku terasa panas begitu melihat badannya. Aku menyergapnya dan dia terbangun sontak berteriak.

Aku yang mulai panik langsung mencekikik dan membungkamnya dengan kain karung di sekitar omega itu. Ia meringis kesakitan dan menggelengkan kepalanya sambil memohon.

"Kumohon lepaskan aku-- hiks lepaskan aku-- hiks hiks!" Ucapnya dengan putus asa.

Tapi-- hal aneh terjadi padaku, melihatnya di bekap dan menangis dengan kesakitan malah membuatku semakin tegang dan bergairah. Aku menjambak nya dan kami berhubungan lagi. Aku membalikkan tubuhnya yang putih dan memukulnya dari belakang.

Suara rintihannya begitu menenangkan dan membuat kupingku tenang.

"Gio-- gio?" Tiba-tiba suara aneh memanggilku.

"Gio!!" Suara itu berteriak padaku dan aku menoleh dan menatap papa yang sedang membawa mayat mama. Aku melotot dan---

--------------------
03 Mei 20XX
12:33 ----------

Gio terbangun dari tidurnya yang singkat. Ia menatap seisi kamar. Ia menghela nafasnya pelan. Ia menoleh ke arah pintu dan terkejut karena ayahnya sudah menyenderkan tubuhnya di sisi pintu sambil menatapnya datar.

"Kau tuli? Berapa kali aku memanggilmu huh? Waktunya makan" Ucap ayahnya.

Ayahnya turun duluan dan disusul dengan Gio. Mereka pergi ke dapur dan makan bersama. Suasana dirumah Gio sangat sepi dan seperti tidak ada tanda-tanda keluarga yang hidup didalamnya. Meskipun hanya ayah yang dia punya rasanya seperti bukan ayahnya-- namun rivalnya.

Ayahnya menyantap makanannya sambil mengusap foto di ponselnya. Ia menatap foto itu dengan sayang. Gio menatap ayahnya datar.

"What's so happy? Kau punya omega baru?"

Ayahnya menggeleng.
"Kau tau omega yang dulu kubawa kerumah yang punya 8 adik itu? Ibunya sudah mati dan sekarang hanya tinggal omega itu dan 8 adiknya" Ucap ayahnya sambil tersenyum.

Gio mengangkat alisnya. Ia mengangguk pelan.
"Yang waktu itu kau suruh? Aku sudah melakukannya dengan baik jadi nanti begitu kita dapatkan dia aku harus menjadi yang paling pertama membuatnya merasa nikmat"

Ayahnya memutar bola matanya.
"Ya ya sure, tapi ingat kesepakatan kita"

"Tentu saja, masing-masing 4 anak dan jika semuanya bukan omega bunuh saja" Ucap Gio sambil mengunyah makanannya.

Ayahnya tersenyum lebar. Ia menghabiskan makanannya.

----------------------

Sementara itu di kediaman Kila. Ia mengeringkan rambutnya yang basah sehabis mandi di depan cermin dengan hair dryer.

Lalu seorang waiter datang mengetuk pintu kamarnya.
"Nyonya biarkan saya membantu mengeringkan rambut anda"

"Oh ya masuk aja" Ucap Kila.

Waiter itu masuk dan berdiri dibelakang Kila. Ia mengeringkan rambut Kila. Saat waiter itu agak merunduk sedikit untuk mengelus rambut di bagian kanannya ia menatap ada 2 tahi lalat di pelipis kanan Kila.

"Ah saya tidak tau anda punya tahi lalat disini~ Katanya kalau seseorang punya tahi lalat di wajah artinya dia cantik~" Ucap waiter itu sambil ketawa kecil.

Kila tertawa.
"Hahaha mana mungkin itu cuma mitos aja, lagipula itu memang takdir aja sudah ada disitu"

Kila mengusap pelipis kanannya. Ia melirik ke arah lain. Ia seperti mencoba mengingat sesuatu namun seakan-akan hal itu menghilang jika dia mencoba mengingatnya.

Ia menghela nafasnya. Mencoba menepis pikiran buruk itu jauh-jauh.

***

VOTE JANGAN LUPA KALO GA VOTE GUE NANGIS BENERAN NIH MAKANYA VOTE YA AWAS AJA ༼;´༎ຶ ۝ ༎ຶ༽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE JANGAN LUPA KALO GA VOTE GUE NANGIS BENERAN NIH MAKANYA VOTE YA AWAS AJA
༼;´༎ຶ ۝ ༎ຶ༽

Don't Cry, Kila [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang