Gio's Revenge

707 45 2
                                    

Klak!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klak!

Nayan memasuki kantor pribadi milik komandan nya yaitu Elda. Terlihat Elda yang sedang menghela nafas dan banyak puntung rokok di asbak mejanya.

"Ekhem" Deham Nayan.

Elda melirik Nayan.

"Ah kau sudah datang rupanya, sorry Aku terlalu sibuk dengan monitorku" Ucapnya sambil mengusap wajahnya.

Nayan mengangguk dan menyodorkan selembar dokumen. Elda mengambil dan membacanya. Tiba-tiba Ia mengernyitkan keningnya.

"Darimana Kau mendapatkan ini?" Liriknya ke Nayan.

"Hasil investigasi Komandan, Aku dan timku sudah mencari banyak bukti yang ada"

Elda menatap Nayan sebentar dan menaruh dokumen itu disampingnya.

"Belum ada wartawan atau bahkan tim kita yang mendapat bukti secepat ini-- tidak, se-detail ini. Kau berkomplot dengan pelakunya?"

Tatapan Elda terhadap Nayan sontak membuat Nayan tersentak dan Ia meremas kedua tangannya dibelakang. Ia menggeleng pelan dan berusaha tenang.

"Tidak Komandan, Kami yang mencarinya untuk segera menyelesaikan investigasi ini" Ucap Nayan meyakinkan.

Elda mengangguk. Ia mengambil rokok baru dan membakar ujungnya. Ia menghisap rokok itu dalam dan menghembuskan asap pekat.

"Kau tau-- Aku punya teman yang dulunya bekerja di kepolisian. Ia selalu menebarkan senyuman dan ramah pada semua orang, Ia juga membantu tugas kami dengan cepat sehingga tugas polisi yang kami tangani dapat teratasi" Ucap Elda dengan nada rendah.

"Tapi ternyata Dia sendirilah pelakunya. Pantas saja Ia dapat mengumpulkan semua bukti dengan mudah dan jelas" Gumamnya sambil smirk.

Nayan menatap Elda terus.

Elda membalas tatapannya dan beranjak dari kursinya, Ia melangkah mendekati Nayan dan mengusap pundaknya.

"Kuharap Kau tidak berakhir sama sepertinya, Jika Aku menemukan adanya pengkhianat didalam kepolisian maka orang itulah yang akan duduk di kursi eksekusi mati berikutnya"

Elda berjalan keluar ruangannya untuk mencari udara segar meninggalkan Nayan yang masih diam terpaku akan ketakutan jika Ia tertangkap. Ia meremas rambutnya dan keningnya berurat.

"A-apa yang harus kulakukan jika Aku tertangkap-- A-apa Fazura akan membantuku?" Gumamnya takut.

Elda melonggarkan dasinya dan bersandar di pagar balkon. Ia menekan rokok nya ke pagar dan menatap seisi kota.

"Hey, apa pendapatmu tentang orang jahat?" Tanya seseorang.

Elda menoleh sambil memakan burger.

Don't Cry, Kila [Omegaverse]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang