•
•
Juergen's POV
Beberapa jam sebelumnya ia memberhentikan mobilnya didepan jembatan yang terputus. Jembatan itu menjadi satu-satunya akses untuk menyebrangi hutan ini. Ia melirik ke sungai dibawah dan memutuskan untuk menyebrangi nya. Dengan susah payah ia berjalan di air yang seperti ingin menenggelamkan nya namun dewi fortuna berada di pihaknya. Juergen berhasil sampai di sebrang dan berjalan cepat ke lokasi yang diberikan Juha.
Selama ia berjalan, ia menemukan banyak jejak kaki hewan dan ada jejak kaki sepatu manusia. Jejak itu menuju ke hutan yang dalam dan Juergen terus mengikutinya. Beberapa hewan buas juga berusaha menikamnya namun ia berhasil menyingkirkan nya.
Setelah perjalanan jauh ia melihat ada sebuah rumah dengan jejak sepatu yang sama. Pemilik rumah itu juga mempunyai sebuah peti. Terdengar ada suara gaduh didalam dan Juergen berjalan pelan mendekat ke rumah itu. Ia melirik seseorang keluar rumah dan menguburkan orang didalamnya. Selagi itulah ia masuk dan bersembunyi.
Dan benar saja itu adalah Gio. Begitu Gio masuk ia langsung menodongkan pistolnya.
----------------
Juergen yang mengingat bagaimana cara ia masuk ke rumah ini kemudian menghela nafasnya.
'Harusnya aku langsung tembak aja ya..' Batin nya.Gio yang menekan pistol itu ke mulut sang bayi membuat Juergen terpaku. Kister memang tidak peduli jika anak itu mati namun Juergen berbeda, begitu mendengar tangisan sang bayi pikiran Juergen seakan ingin kembali.
"Kenapa? Kau lemah terhadap bayi huh~" Ucap Gio ejek.
Juergen mengepalkan tangannya. Pikirannya saling bertengkar dan Kister yang menang. Tangannya menodongkan pistol itu ke arah bayinya namun--
Brak!! Brak!!
Terdengar suara seseorang seperti menendang sesuatu. Diikuti dengan suara isakan dan teriakan. Gio menoleh ke arah itu dan itu adalah Kila. Tanpa berpikir panjang Juergen langsung menembak tangan Gio yang memegang pistol dan menjatuhkan bayi itu di kasur.
"Fucker!! Aku akan membunuhmu!!" Bentak Juergen.
Buak!! Buak!! Dug!!
Juergen menghajar Gio membabi buta hingga Gio mengalami pendarahan hebat. Gio menggeram dan menendang paha Juergen. Ia merogoh pistolnya dan ingin menembak ke Juergen.
Juergen sigap mengalihkan arah tembakannya ke arah lain sehingga Gio tak bisa menembaknya.
Klak!
Juergen mengeluarkan peluru pistol Gio dan menonjoknya keras.
Buak!!!
Gio terkapar di lantai dengan wajah bonyok dan mimisan hebat. Ia menyeka darah yang mengalir di hidungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Cry, Kila [Omegaverse]
Fantasy❗❗ THIS IS BL STORY ❗❗ ❗❗IF YOU DON'T LIKE IT JUST LEAVE❗❗ "Oh lihat-- Ternyata kau lebih banyak diam karena kalau kau bicara malah akan keluar suara desahan?" Ejek seorang alpha bernama Juergen Zorya. Didepannya terdapat seorang omega yang akan di...