SADEWA - 1

224K 9K 152
                                    

1 | Kok Lucu?

Dewa berjalan santai menyusuri koridor kelas yang ramai. Mulut nya tak henti-henti mengunyah permen karet berperisa tutti frutti itu. Tas nya sengaja Dewa sampirkan dibahu sebelah kanan nya saja, sedangkan kedua tangan nya dia tenggelamkan dalam saku celana abu

Tak jarang banyak siswi yang diam-diam memotret Dewa dengan candid nya. Memang, pesona Dewa selalu dapat menarik perhatian kaum hawa di sekitarnya.

"Pagi, Kak Dewa!"

Sebuah keajaiban, seorang Dewa Pramudya bisa on time datang ke sekolah. Biasanya, dia akan selalu datang terlambat dan berujung pada keributan dengan ketua OSIS di sekolah nya ini.

Cowok itu mengangguk dengan senyum mautnya. Dia sedang tidak ada mood untuk menggoda para gadis yang berjejer rapi dipinggiran koridor itu.

Dewa sedikit memundurkan langkahnya saat tak sengaja bahu nya ditabrak oleh seseorang. Dia menunduk, menatap seorang gadis yang sedang mengusap-usap kening nya.

"Aws! Sorry sorry, gue gak sengaja!" Gadis itu mendongak, mata nya bersibobrok dengan netra hitam milik Dewa

Baru saja Dewa akan membuka mulutnya, gadis itu dengan cepat menyela nya. "Kalau mau ribut, nanti aja! Sekarang gue lagi buru-buru." kata Saskia lalu pergi dari hadapan Dewa

Dewa masih terdiam ditempatnya, menatap punggung Saskia hingga menghilang dari balik tembok. Tanpa sadar, bibir nya terangkat membentuk sebuah senyuman saat pertama kalinya dia melihat Saskia memakai kacamata.

"Kok lucu?" gumam nya tanpa sadar

Cowok itu menggeleng pelan, lalu kembali melanjutkan jalan nya. "Suudzon banget, padahal kan gue lagi gak mau ribut." gerutu Dewa saat mengingat ucapan Saskia tadi

Para penonton yang berjejer rapi disana menghela nafas kecewa. Mereka kira pagi ini akan disuguhkan dengan keributan Saskia dan Dewa. Ternyata tidak, sepertinya sudah ada yang tobat diantara keduanya.

🍒

"Tumben langsung masuk kelas." Fajar menyambut Dewa yang baru saja mendudukan diri di belakangnya.

Dahi Dewa mengernyit heran, "Terus gue harus kemana?" tanya Dewa

"Biasanya kan lo cosplay jadi ikan asin dulu di lapangan." cengir Fajar, mengingat kebiasaan Dewa yang berjemur di lapangan dulu sebelum masuk kelas.

"Masih pagi, matahari nya masih tidur." balas Dewa acuh, lalu merebahkan kepalanya di atas meja.

"Si kulkas mana?" Kulkas yang dimaksud Dewa adalah Raja, cowok sedingin kulkas yang berwujud teman nya.

"Tuh!" Fajar menunjuk Raja yang tengah berjalan kearah mereka. Diikuti dengan seorang lelaki lainnya.

"GAIS .. GAIS !!"

Semua penjuru mata menatap kearah Dandi yang berteriak dari depan pintu kelas.

"Dandi, lo berisik!" ketus Cila yang tersentak saat Dandi berteriak dengan keras.

"Diem, Dan! Gue gagal savage nih." sewot Erwin mewakili segerombolan lelaki yang sedang bermain game online dipojokan sana

"Cerah bener muka lo, ada apaan emang?" tanya Fajar saat Dandi sudah berdiri ditengah-tengah kelas tanpa peduli dengan protesan teman-teman nya barusan

"Pagi ini kita jamkos!" seru Dandi lantang, membuat mereka bersorak kegirangan.

"Tapi cuma dua jam." lanjut Dandi dengan wajah lempeng, dia duduk dikursi nya yang berada disebelah Fajar

"Kok cuma dua jam, Dan?" tanya Fajar mewakili semua nya.

Dandi menghendikan bahu nya tanda tak tahu. Membuat mereka semua mendesah kecewa. Tak berselang lama, suasana kelas kembali ramai seperti semula

Dewa berdecak, baru saja dia akan menyambut alam mimpi nya, tetapi teman sekelasnya itu malah bersorak-sorai seperti di hutan.

Cowok itu menggebrak meja dengan kesal. Seisi kelas menatap Dewa terkejut, wajah mengantuk cowok itu sangatlah kentara. "Diem! Suara lo semua jelek!" sarkas Dewa

Raja memejamkan mata nya santai karena sebelum nya dia sudah menyumpal telinga nya dengan earphone, antisipasi kesehatan telinga karena mendengar suara jelek Dewa.

Dewa tersenyum puas saat tak ada yang berani membuka suara. "Gini kan enak! Gue ngantuk, kalian boleh ngobrol tapi bisik-bisik aja!"

🍒

SADEWA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang