3 | Terjebak Hujan
Gerimis terus mengguyur wilayah kota Bandar Lampung hingga sore hari. Beruntung nya, hari ini Saskia membawa mobil. Dia mengendarai mobil nya dengan santai, bibirnya terus bersenandung mengikuti alunan lagu yang berputar di radio mobilnya.
Lagu To The Bone menjadi pilihan Saskia saat ini. Dia ikut bernyanyi dengan suaranya yang tak kalah merdu dari ayam tetangga sebelah.
"Take me home, i'm fallin,"
"Love me long, i'm rollin,"
Saskia berhenti bernyanyi saat dengan tiba-tiba mobilnya berhenti berjalan. Dia lalu keluar untuk mengecek keadaan mobilnya.
"Ada-ada aja sih!" Saskia berdecak kesal didepan kap mobilnya yang terbuka.
Sangat tidak bisa diajak kompromi. Padahal rumah nya masih jauh, dan kini mobilnya malah mati di pertengahan jalan. Gerimis terus saja mengguyur jalanan yang saat ini tengah dilewati nya.
Saskia menggigit kuku jari nya, saat ponsel Ayah nya nya tak bisa dihubungi. Mencoba sekali lagi, Saskia kini menghubungi Mang Ading, supir Ayah nya.
Tidak aktif, menyebalkan sekali! Tak ada pilihan lain selain memesan ojek online karena menelpon orang rumah pun percuma, tidak ada yang aktif.
Saskia mengambil tas nya lalu singgah di supermarket yang tak jauh dari sana. Selagi menunggu ojek online nya datang, dia ingin membeli beberapa cemilan untuk menonton drama nya malam ini.
Saskia mengamati rak cemilan yang berada di depannya. Lalu dia mulai mengambil satu persatu makanan yang disukai nya dan menaruhnya di keranjang belanja yang dia bawa.
Beralih pada minuman yang berjejer rapi dibelakang nya. Saskia berbalik, mengambil beberapa botol minuman dingin yang diinginkan nya.
"Saski?"
Merasa tak asing dengan panggilan itu, gadis berseragam putih abu itu pun menoleh. Mendapati pemuda dengan hoodie hitam bersama bocah laki-laki digandengan nya.
"Lo ngintilin gue ya?!" tuduh Saskia dengan dahi mengernyit
"Ge-er sekali anda." cibir Dewa
Cowok itu memperhatikan penampilan Saskia dari atas sampai bawah. "Kenapa lo masih pake seragam? Mana basah semua." tanya Dewa penasaran
"Kehujanan dikit, mobil gue mati diseberang, tuh!" tunjuk Saskia pada mobil nya yang mogok diseberang jalan supermarket
Dewa manggut-manggut mengerti, atensi nya teralihkan saat hoodie nya ditarik dari bawah.
"Uncle, mau itu!" tunjuk bocah laki-laki itu pada rak berisi aneka cokelat
Dewa menggeleng, "Gigi lo rontok lagi nanti," sahut Dewa mengingat gigi keponakan nya itu baru saja ompong
"Ayo, uncle! Mau itu!"
Saskia menunduk, senyumnya mengembang menatap bocah laki-laki yang digandeng Dewa.
"Hai, ganteng!" sapa Saskia.
"Hai juga!" seru Dewa dengan senyum lebarnya.
Saskia mendongak, menatap malas Dewa. "Gue gak ngomong sama lo ya," sewotnya
Bocah digandengan Dewa itu menoleh, dia mengerjap beberapa kali seraya menatap Saskia dengan binar, "Hai, aunty cantik,"
"Kamu mau cokelat?" tawar Saskia. Bocah itu mengangguk dengan semangat, "Mau!"
"Kalau gitu, ayo ikut aunty!" Saskia lalu menggendong bocah itu menuju rak yang berisi berbagai macam jenis cokelat.
"Jangan dikasih banyak-banyak, Ki!" Saskia mengacungkan jempolnya saat mendengar seruan Dewa
Dewa menatap keduanya dalam diam. Lalu setelah nya mendengus, keponakan nya itu memang calon-calon fakboi, dikasih yang bening dikit langsung sikat.
Dewa menghembuskan nafas nya, "Untung bukan anak gue,"
🍒
"Gak usah, Dewa,"
Tolak Saskia yang entah sudah keberapa kalinya. Kini, ketiga nya sudah keluar dari supermarket. Tetapi, ojek online pesanan Saskia tak kunjung datang juga. Membuat rasa perikemanusiaan Dewa berkobar.
"Hujan nya makin deras, Ki." ucap Dewa lagi
Saskia memutar bola matanya malas, dia mengabaikan ucapan Dewa. Tangan nya mengelus lembut surai hitam Dean-Keponakan Dewa yang tertidur lelap digendongan nya
"Lo pulang aja gih, ponakan lo tidur gini,"
Dewa mengalihkan pandangannya, lalu mengangguk. "Lo ikut gue pulang juga,"
"Gak ada bantahan!" seru Dewa saat Saskia hendak membuka mulutnya.
Bagaimanapun Dewa juga tak tega jika membiarkan Saskia menunggu sendirian disini. Dan lagi, hujan yang turun semakin deras, gadis itu pasti kedinginan.
"Mobil gue gimana?" Saskia berseru cepat saat Dewa hendak beranjak
"Gampang, nanti biar montir gue yang urus!"
Dengan beberapa plastik belanjaan nya. Dewa berlari menerobos hujan untuk mengambil payung yang berada di mobilnya. Setelah meletakkan belanjaan nya dikursi belakang, dan mendapatkan payung nya. Dewa kembali ke teras supermarket dengan hoodie yang sedikit basah.
"Dean biar gue aja yang gendong," pinta Dewa. Namun, Saskia menggeleng, "Gue aja, lo yang pegang payung nya." suruh Saskia
Dewa merangkul Saskia agar lebih mendekat pada tubuhnya. "Biar gak kebasahan," kata Dewa menjelaskan
Saskia mengangguk kaku, mereka berjalan ke mobil Dewa yang terparkir tak jauh dari supermarket. Terlihat seperti keluarga bahagia bukan? hahaha
Setelah memastikan Saskia sudah terduduk nyaman di kursi nya. Dewa mulai menjalankan mobilnya, tak lupa sebelumnya dia mematikan AC mobil agar Saskia dan Dean tidak kedinginan.
"Dingin ya?"
Saskia mengangguk kecil, tangan nya masih setia mengelus kepala Dean dengan sayang.
"Sebentar, kayaknya di belakang ada selimutnya si Fajar," Dewa memberhentikan mobilnya, lalu mencari-cari selimut hello kitty milik Fajar yang tertinggal
Setelah menemukan nya, Dewa lalu menyelimuti tubuh Saskia dan Dean. "Gimana, masih dingin?" tanya Dewa mulai menjalankan kembali mobilnya
Saskia menggeleng pelan, "Thanks, Wa." kata nya seraya tersenyum kecil
🍒
KAMU SEDANG MEMBACA
SADEWA (END)
Teen Fiction"Kopi sama susu aja bersatu, masa kita enggak?" *** Dewa, mendengar namanya saja mungkin sudah tidak asing lagi bagi warga Mutiara. Selain karena parasnya yang tampan, dia juga punya segudang kelebihan yang se...